Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Mengaburkan Batas Antara Realitas dan Fantasi

film Black Swan (dok. Searchlight Pictures/Black Swan)

Film sering kali menjadi jendela untuk menjelajahi dunia yang tak terbatas, termasuk ruang-ruang di mana realitas dan fantasi saling bersinggungan. Beberapa sutradara memanfaatkan perbatasan tipis antara keduanya untuk menciptakan cerita yang mengundang penonton mempertanyakan apa yang benar-benar nyata dan apa yang hanya ilusi.

Lewat gambar yang memukau dan alur yang memancing pikiran, film-film ini membawa kita pada perjalanan emosional yang intens dan menggugah rasa ingin tahu. Melalui karakter kompleks dan situasi penuh teka-teki, film-film berikut ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita merenungkan batas antara fakta dan khayalan.

1. Mulholland Drive (2001)

film Mulholland Drive (dok. Universal Pictures/Mulholland Drive)

Film ini membawa penonton ke dalam dunia mimpi yang perlahan berubah menjadi mimpi buruk. Diane, tokoh utama, mencoba melarikan diri dari kenyataan pahit lewat fantasi, tetapi rasa bersalah mulai menggerogoti pikirannya. David Lynch dengan cerdas menciptakan alur yang membuat kita sulit membedakan mana yang nyata dan mana khayalan.

Seiring berjalannya cerita, mimpi indah Diane runtuh dan digantikan oleh kenyataan yang jauh lebih gelap dan menakutkan, seakan memperingatkan kita tentang bahaya melarikan diri dari kenyataan. Visual memukau dan akting luar biasa dari Naomi Watts dan Laura Harring menjadikan film ini salah satu karya terbaik Lynch.

2. Deep End (1970)

film Deep End (dok. Maran Film/Deep End)

Film ini mengikuti kisah Mike, seorang remaja 15 tahun yang terjebak dalam dunia orang dewasa sebelum waktunya. Setelah putus sekolah, ia mulai bekerja di pemandian umum dan jatuh cinta pada Susan, rekan kerjanya yang lebih tua. Obsesi Mike terhadap Susan semakin intens, terutama saat ia berusaha mengesankan gadis tersebut yang gemar bermain-main dengan perasaan pria lain.

Hubungan mereka yang rumit memicu Mike untuk bertindak impulsif dan melewati batas-batas kenyataan. Adegan-adegan seperti Mike berlari di jalanan London diiringi lagu Mother Sky dari Can, memperlihatkan betapa dalamnya ia tenggelam dalam obsesinya.

Imajinasi dan kenyataan mulai bercampur saat Mike tidak bisa membedakan apakah yang dikejarnya adalah cinta atau sekadar ilusi. Ketika semuanya memuncak di kolam renang dengan potongan gambar Susan, film ini mengungkap sisi gelap fantasi yang bisa membawa konsekuensi tragis.

3. Bird (2024)

film Bird (dok. BBC Film/Bird)

Bird mengisahkan gadis berumur 12 tahun yang hidup di lingkungan keluarga kacau. Bailey bertemu dengan sosok misterius bernama Bird yang sering muncul di tempat-tempat tak terduga, seperti di atas gedung layaknya malaikat penjaga. Sosok ini memberi Bailey rasa aman dan kenyamanan yang tidak ia temukan di rumahnya.

Film membawa penonton ke dunia realisme magis yang samar-samar antara khayalan dan kenyataan. Apakah Bird hanya imajinasi Bailey atau sosok nyata tidak pernah benar-benar dijawab, tetapi itulah daya tariknya. Film ini menunjukkan bahwa terkadang fantasi bisa menjadi bentuk perlindungan emosional yang membantu kita bertahan menghadapi rasa sakit dan kehilangan.

4. Black Swan (2010)

film Black Swan (dok. Searchlight Pictures/Black Swan)

Film ini mengikuti Nina, seorang balerina yang terobsesi menjadi sempurna untuk peran utama dalam Swan Lake. Nina yang polos dan rapuh berusaha menguasai sisi liar dan gelapnya untuk memerankan karakter black swan. Namun, obsesi tersebut membuatnya kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Realitas dan fantasi mulai bercampur dan Nina semakin terjebak dalam dunia penuh ilusi dan ketakutan. Dengan visual intens dan adegan-adegan menegangkan, Black Swan membawa penonton ke dalam pikiran Nina yang kacau. Perjuangannya melawan rasa takut dan tekanan untuk menjadi sempurna, memperlihatkan bagaimana ambisi bisa merusak batas antara kenyataan dan mimpi buruk.

5. Eden and After (1970)

film Eden and After (dok. Como Film/Eden and After)

Film ini adalah eksplorasi surreal yang membuat penonton terus mempertanyakan apa yang benar-benar terjadi. Melalui gambar-gambar psikoseksual dan simbolisme yang kuat, Eden and After menciptakan dunia di mana kematian dan kehidupan berputar tanpa kejelasan. Tokoh utamanya, Violette, menjadi pemandu dalam perjalanan mimpi yang penuh kekacauan dan kejutan.

Alur cerita yang tidak linear dan visual yang artistik, menjadikan film ini bagaikan mimpi yang sulit ditafsirkan. Penonton dibiarkan bertanya-tanya apakah mereka sedang menyaksikan realitas atau hanya serangkaian imajinasi liar.

Film ini menantang penonton untuk mempertimbangkan apakah batas antara kenyataan dan fantasi benar-benar ada, atau apakah keduanya hanyalah bagian dari satu kesatuan pengalaman manusia. Film-film di atas juga membuktikan bahwa garis antara realitas dan fantasi sering kali tidak sejelas yang kita kira. Jadi, dari semua film ini, mana yang paling membuatmu penasaran untuk ditonton dan dipikirkan kembali?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us