9 Film Thailand Sad Ending Terbaik, Menyayat Hati

Pernah menonton film yang membuat kamu termenung setelah layar menjadi gelap? Bukan karena bosan, tapi karena ceritanya yang apik dan ending-nya begitu menyentuh. Film-film Thailand dikenal piawai dalam menyuguhkan drama yang emosional.
Di samping itu film Thailand juga kerap menyuguhkan kisah cinta yang manis, hangat, lalu perlahan membawa kita ke akhir yang menyayat. Bagi kamu yang tidak keberatan dengan kisah dengan akhir yang menyedihkan, berikut 9 rekomendasi film Thailand sad ending terbaik!
1. Happy Old Year (2019)
Happy Old Year adalah film Thailand yang membangkitkan emosional. Film ini mengikuti kisah Jean, perempuan yang mencoba menjalani hidup minimalis dengan merapikan rumahnya dan membuang masa lalu. Namun, saat menemukan barang-barang peninggalan mantan kekasihnya, Jean terjebak dalam dilema antara melepaskan atau menyimpan kenangan.
Ending-nya menyajikan kepedihan yang memilukan. Jean akhirnya mengembalikan barang-barang itu sebagai bentuk perpisahan. Dirinya menangis dalam diam, menyadari bahwa tidak semua hal bisa diperbaiki, dan tidak semua cinta bisa disimpan. Happy Old Year adalah refleksi tajam tentang kehilangan dan keberanian untuk melangkah maju.
2. How to Make Millions Before Grandma Dies (2024)
Film ini berfokus pada karakter M, cucu yang awalnya hanya ingin mendekati Amah—neneknya yang sakit—demi mendapatkan warisan. Namun, seiring berjalannya waktu, niat egois itu berubah menjadi kasih sayang tulus saat M mulai memahami arti keluarga dan pengorbanan yang selama ini tidak pernah dirinya sadari.
Ending-nya sangat menyentuh karena memperlihatkan karakter Amah yang meninggal setelah hubungannya dengan M terjalin. Amah meninggalkan M dengan penyesalan dan rasa sayang yang tidak sempat diungkapkan. Kesedihan hadir bukan karena kehilangan semata, tetapi karena waktu yang terlalu singkat untuk mencintai dengan semestinya.
Menariknya, film How to Make Millions Before Grandma Dies jadi film Thailand terlaris di Indonesia. Film ini juga meraih berbagai penghargaan berkat ceritanya yang mengharukan dan penuh makna mendalam.
3. A Little Thing Called Love (2010)
Film A Little Thing Called Love adalah salah satu film Thailand sad ending terbaik yang gak boleh dilewatkan. Film ini mengisahkan Nam, gadis SMA biasa yang diam-diam jatuh cinta pada senior populer di sekolahnya, Shone. Berharap cintanya terbalas, Nam sampai mengubah dirinya dari remaja polos menjadi lebih percaya diri. Selama bertahun-tahun, dirinya menyimpan perasaan tanpa pernah tahu bahwa Shone juga diam-diam menyukainya.
Meskipun film ini tidak berakhir tragis secara eksplisit, banyak penonton menilai ending-nya bittersweet—karena cinta mereka terungkap setelah waktu memisahkan mereka. Penantian panjang dan momen-momen yang terlewat menjadikan film ini menyakitkan, khas cinta pertama yang tidak sempat tersampaikan karena waktu yang salah.
4. My True Friends (2012)
My True Friends adalah film aksi-drama yang dibalut persahabatan remaja, mengisahkan Gun dan teman-temannya yang terlibat dalam perkelahian antargeng demi solidaritas dan persahabatan. Di balik itu semua, film ini justru menonjolkan nilai-nilai setia kawan, pengorbanan, dan kekeluargaan di antara anak-anak muda dari latar belakang yang keras.
Pada babak ending, Gun yang mulai berubah karena persahabatan, tewas secara tragis dalam sebuah perkelahian. Kematian itu menghantam teman-temannya, karena terjadi pada saat segalanya mulai membaik. My True Friends menunjukkan bahwa persahabatan sejati kadang harus dibayar dengan kehilangan yang besar dan tak tergantikan.
5. Homestay (2018)
Homestay menggabungkan elemen fantasi dan drama psikologis. Film Thailand sad ending ini bercerita tentang jiwa yang diberikan kesempatan kedua untuk hidup kembali dalam tubuh remaja bernama Min yang bunuh diri. Ia harus mencari tahu penyebab kematian Min dalam waktu 100 hari atau kehilangan kesempatan untuk hidup selamanya.
Sepanjang perjalanan, jiwa itu menyadari bahwa kehidupan Min penuh tekanan, kesepian, dan luka yang tak terlihat. Meskipun tidak berhasil menyelesaikan misinya, jiwa itu akhirnya memahami bahwa hidup itu berharga meski penuh luka. Pesan kuat tentang depresi, keluarga, dan ekspektasi membuat ending film Homestay menyentuh hati.
6. The Teacher's Diary (2014)
The Teacher's Diary bercerita tentang dua orang guru bernama Song, mantan pegulat yang ditugaskan mengajar di sekolah terapung terpencil, dan Ann, guru idealis yang pernah mengajar di tempat yang sama. Meski mereka tak pernah bertemu, hubungan emosional mereka tumbuh melalui buku harian Ann yang ditinggalkan di ruang guru.
Ending-nya terasa manis sekaligus menyakitkan. Setelah ikatan batin yang terbentuk secara tidak langsung, mereka akhirnya bertemu—namun momen itu datang terlambat dan tanpa kepastian lebih lanjut. Rasa rindu yang dibangun sepanjang film tidak sepenuhnya terbayar menjadikan sebuah kisah cinta sederhana yang memilukan.
7. Laddaland (2011)
Laddaland adalah film horor-drama yang bukan sekadar kisah hantu. Film ini bercerita tentang Thee, seorang ayah yang berjuang membahagiakan keluarganya dengan membeli rumah impian di sebuah kompleks. Namun, kompleks itu menyimpan sejarah kelam dan kejadian supranatural yang perlahan menghancurkan ketenangan keluarga mereka.
Meski dibalut unsur horor, ending-nya justru meninggalkan duka emosional. Bukan hanya karena teror hantu, tapi karena hancurnya hubungan keluarga dan tekanan hidup yang menjerat Thee hingga ke titik tragis. Laddaland menyampaikan bahwa ketakutan terbesar tak selalu datang dari hal gaib, melainkan dari kegagalan menjaga orang yang kita cintai.
8. Not Friends (2023)
Film Not Friends mengangkat kisah Pae, seorang siswa introvert yang menolak berteman dengan Joe. Saat Joe meninggal, Pae yang awalnya tidak peduli—memutuskan membuat film dokumenter tentang Joe demi nilai ujian. Namun, seiring proses berjalan, ia mulai menyelami sisi-sisi tersembunyi dari Joe dan menyadari betapa tulusnya kepribadian Joe.
Ending-nya, Pae akhirnya membuat presentasi sederhana, bukan film ambisius seperti rencana awalnya, sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Joe. Film Thailand sad endingini meninggalkan pesan bahwa adakalanya kehilangan baru terasa ketika mereka telah tiada. Not Friends menggambarkan sebuah kisah persahabatan remaja yang tulus dan hangat.
9. My Precious (2023)
Film ini mengisahkan Tong, remaja nakal yang tanpa sengaja menjadi dekat dengan Lin, siswi pintar dan populer di sekolahnya. Awalnya hubungan mereka dipenuhi pertengkaran kecil, tapi perlahan tumbuh ikatan yang tulus. Keduanya belajar banyak tentang cinta, persahabatan, dan tumbuh dewasa, meski mereka punya kepribadian yang berbeda.
Ending dari My Precious meninggalkan kesan sedih yang realistis. Tong dan Lin tidak berakhir bersama, meski keduanya menyimpan perasaan satu sama lain. Film ini menegaskan bahwa cinta tidak selalu harus dimiliki selamanya untuk menjadi tetap berarti.
Tidak semua kisah berakhir dengan kebahagiaan. Melalui cerita yang emosional, film-film Thailand sad ending di atas berhasil menyampaikan pesan bahwa kehilangan, perpisahan, dan luka juga bagian dari kehidupan. Setelah menontonnya, mungkin kamu akan melihat cinta dan hidup dari sudut pandang yang berbeda.