Dalam industri hiburan Jepang, manga adalah gerbang bagi hampir semua media. Di sana, tidak sedikit anime, serial TV, hingga film layar lebar yang mengadaptasi cerita manga. Hal ini memang tidak mengherankan, mengingat manga sudah menjadi bagian dari peradaban Jepang sejak abad ke-12.
Penulis sudah sering membahas anime terbaik yang diadaptasi dari manga. Namun, kali ini penulis akan membahas lima film terbaik yang diadaptasi dari manga. Penasaran apa saja filmnya? Simak ulasan berikut.
Anak 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan judul satu ini. Juga dikenal dengan judul Samurai X, Rurouni Kenshin adalah salah satu anime yang menemai masa kecil anak 90-an. Seri ini berawal dari manga berjudul sama yang dibuat oleh Nobuhiro Natsuki pada 1994-1999.
Pada era 2010-an, Rurouni Kenshin kembali menjadi perbincangan ketika seri ini diadaptasi ke dalam film layar lebar. Film pertamanya dirilis pada 2012 dan masih menceritakan tentang Kenshin Himura (Takeru Satoh) yang pensiun dari pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran. Hingga 2020, Rurouni Kenshin telah menjadi seri film dengan total lima film.
Our Little Sister diadaptasi dari manga Umimachi Diary karya Akimi Yoshida. Film ini berfokus pada tiga bersaudara, Sachi Kouda (Haruka Ayase), Yoshino Kouda (Masami Nagasawa), dan Chika Kouda (Kaho). Mereka tinggal di rumah yang ditinggalkan oleh nenek mereka di Kamakura.
Setelah 15 tahun tidak bertemu dengan ayahnya, ketiga saudara menerima kabar bahwa ayah mereka meninggal. Ketika menghadiri pemakaman ayahnya, mereka bertemu dengan saudara tiri mereka, Suzu Asano (Suzu Hirose). Setelah pertemuan tersebut, ketiga saudara mengajak Suzu untuk tinggal bersama mereka.
Our Little Sister adalah film yang penuh pelajaran penting tentang makna keluarga sesungguhnya. Film ini mengangkat banyak isu keluarga, seperti bagaimana menjaga keharmonisan keluarga.
Seiring waktu berjalan, film mengungkapkan bahwa setiap anggota keluarga memiliki masalahnya tersendiri. Mereka berusaha untuk menyelesaikan masalahnya tanpa mengubah keluarga mereka menjadi keluarga yang disfungsional.
Jika penggemar film zombi, seperti Train to Busan, penulis sarankan kamu untuk menonton film satu ini. Meskipun latar dan ceritanya berbeda, tetapi film ini layak disebut sebagai salah satu film zombi terbaik yang pernah ada.
Diadaptasi dari manga berjudul sama karya Kengo Hanazawa, ceritanya berfokus pada Hideo Suzuki (Yo Oizumi), asisten mangaka yang terjebak dalam wabah zombi. Ketika dirinya menjadi salah satu orang yang tidak terinfeksi virus zombi, Hideo bertemu seorang pelajar bernama Hiromi Hayakiri (Kasumi Arimura).
Sayangnya, ketika keduanya mencoba untuk menyelamatkan diri, Hiromi digigit oleh bayi zombi yang kemudian mengubahnya menjadi manusia setengah zombi. Percaya bahwa Hiromi tidak berbahaya, Hideo membawa Hiromi ke puncak pegunungan sambil berusaha untuk bertahan hidup.
Karya Naoki Urasawa memang tidak pernah mengecewakan, termasuk film yang diadaptasi dari salah satu manga terbaiknya ini. Sementara manga ini tidak pernah mendapatkan adaptasi anime, 20th Century Boys sukses diadaptasi ke dalam film trilogi.
Film ini menceritakan tentang Kenji Endo (Toshiaki Karasawa) dan teman-teman masa kecilnya yang sering berfantasi menciptakan Kitab Nubuat mereka di markas rahasia mereka. Setelah 28 tahun berlalu, Kenji kini hidup seperti orang biasa yang mencari nafkah dengan mengurus toko serba ada.
Namun, suatu hari, salah satu temannya tiba-tiba meninggal dan keluarganya menghilang secara misterius. Anehnya lagi, terdapat serangkaian peristiwa yang sangat mirip dengan apa yang diramalkan pada Kitab Nubuat. Kenji menyadari bahwa pelaku dari kejadian aneh tersebut adalah salah satu teman masa kecilnya.
Oleh karena itu, Kenji mulai mengumpulkan teman-teman masa kecilnya untuk menangkap pelaku tersebut. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena ramalan Kitab Nubuat berakhir pada kehancuran dunia.
Mengusung genre psychological thriller, Helter Skelter mengangkat banyak isu kesehatan mental. Diadaptasi dari manga karya Kyoko Okazaki, film ini berfokus pada Ririko (Erika Sawajiri), seorang model papan atas di Jepang.
Ririko berhasil mendapatkan kesuksesannya berkat operasi plastik di seluruh badannya. Namun, karena operasi tersebut, tubuh Ririko mulai rusak secara perlahan. Ketika kariernya mulai terancam, Ririko melampiaskan semua amarahnya dengan menyiksa orang-orang di sekitarnya.
Manga memang tidak selalu berakhir dengan adaptasi anime. Jika memang memiliki potensi yang besar, manga juga sering diangkat ke dalam media yang lebih besar lagi, seperti film layar lebar. Jadi, dari kelima film di atas, mana saja yang sudah kamu tonton?