Cannibal Holocaust (dok. F.D. Cinematografica/Cannibal Holocaust)
Istilah found footage pertama kali digunakan oleh kritikus film Roger Ebert. Dalam ulasan yang dipublikasikan pada 1975, Ebert menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada jenis film horor yang mengandalkan archival footage buatan untuk menakuti audiensnya.
Dilansir Studiobinder, awal mula kemunculan film found footage dapat ditemukan pada 1980-an melalui perilisan Cannibal Holocaust (1980). Dinobatkan sebagai film found footage pertama, film arahan sutradara Ruggero Deodato tersebut mengikuti seorang profesor yang tengah melakukan misi penyelamatan Hutan Amazon tidak sengaja menemukan gulungan film milik sekelompok kru film yang telah lama dikabarkan hilang.
Memiliki muatan konten seksual dan kekerasan yang dinilai terlalu sadis dan brutal, Cannibal Holocaust sempat dilarang tayang di sejumlah negara. Deodato sendiri harus berurusan dengan pihak berwajib atas tuduhan pembunuhan. Faktanya, para aktor yang terlibat telah menandatangani kontrak yang mana mereka dilarang tampil di berbagai acara yang bersangkutan dengan film tersebut selama setahun setelah perilisan filmnya.
Kontroversi tersebut ternyata sukses mendongkrak popularitas film tersebut. Dengan ongkos produksi 100 ribu Dollar Amerika, Cannibal Holocaust mengantongi pendapatan global box office hingga 200 juta Dollar Amerika, lho!
Film found footage baru benar-benar menemukan popularitasnya lewat The Blair Witch Project (1999). Kreator Daniel Myrick dan Eduardo Sánchez menggunakan pendekatan yang cukup unik. Dengan naskah setebal 35 halaman dan biaya 35 ribu Dollar Amerika, keduanya bergantung pada improvasi para aktornya. Dikombinasikan dengan teknik pemasaran inovatif, The Blair Witch Project meraup total pendapatan sebesar 250 juta Dollar Amerika.
Sejak saat itu, film found footage digandrungi banyak orang. Tidak hanya fokus pada genre horor, teknik pembuatan found footage juga digunakan sebagai format baru dalam menggarap genre sci-fi thriller, seperti Cloverfield (2008) dan Chronicle (2012).