Franklin Richard vs Nathanael Richard, Siapa yang Lebih Kuat?

Sejak sebelum lahir, Franklin sudah menjadi kunci cerita The Fantastic Four: First Steps. Saat keluarga Fantastic Four bertemu Galactus, sang penguasa kosmik itu mengungkap bahwa Franklin memiliki Power Cosmic. Hal ini membuatnya menjadi kandidat yang bahkan bisa menggantikan Galactus dalam misi mengerikannya: memakan planet demi kelangsungan hidupnya.

Kekuatan Franklin di MCU sejauh ini sejalan dengan versi komiknya yakni mutan pengendali realitas yang mampu melakukan hal luar biasa, termasuk membangkitkan sesuatu atau seseorang. Menariknya, ia sudah menunjukkan kemampuan ini saat masih bayi, yang berarti kekuatannya akan berkembang jauh lebih besar seiring waktu. Jika mengikuti komik, Franklin kelak bisa memiliki kemampuan seperti:

• Telepati.

• Telekinesis.

• Teleportasi.

• Ledakan energi.

• Prekognisi (melihat masa depan).

• Proyeksi astral.

• Terbang.

Fakta bahwa ia mampu membuat Galactus bersedia bernegosiasi demi menyelamatkan sebuah planet saja sudah menunjukkan betapa berpengaruhnya Franklin. Di komik, ia bahkan pernah menguasai Galactus. Tak heran jika Doctor Doom juga mulai meliriknya, seperti yang terlihat di adegan post credit scene The Fantastic Four: First Steps. Meski niat Doom belum jelas, interaksi awalnya yang terlihat tenang bisa saja menyembunyikan rencana untuk menculik atau memanfaatkan kekuatan Franklin.

Nathaniel Richards, alias Kang the Conqueror, awalnya menjadi tokoh sentral Multiverse Saga. Avengers kelima bahkan awalnya diberi judul The Kang Dynasty sebelum diubah menjadi Avengers: Doomsday. Perannya terlihat jelas di Ant-Man and the Wasp: Quantumania, terutama lewat kemunculan Dewan Kang dan demonstrasi kemampuan salah satu varian Kang.

Berbeda dengan Franklin, Kang tidak memiliki kekuatan super bawaan. Kekuatan terbesarnya adalah kecerdasan tingkat jenius, yang digunakannya untuk menciptakan teknologi dan senjata canggih yang bisa menandingi bahkan pahlawan terkuat MCU. Zirahnya memberi Kang berbagai keunggulan, termasuk:

• Ketahanan fisik tinggi.

• Kekuatan tambahan.

• Proyeksi energi.

• Telekinesis.

• Medan gaya pelindung.

• Portal lintas dimensi.

• Terbang.

Kang memiliki kemampuan menjelajahi multiverse menggunakan Time Sphere, meski alat ini sempat dinonaktifkan saat ia diasingkan di Quantum Realm. Ia bahkan pernah dengan santai menyebut bahwa dirinya telah membunuh salah satu varian Thor, yang jika benar, menunjukkan betapa mematikan teknologinya, mengingat Thor adalah salah satu anggota Avengers terkuat.

Salah satu variannya, He Who Remains, berhasil memposisikan diri sebagai “dewa” di MCU setelah mengalahkan varian Kang lainnya dalam perang multiverse dengan bantuan Alioth, lalu mendirikan Time Variance Authority. Meski akhirnya dikalahkan oleh Loki, varian ini mungkin adalah versi Nathaniel Richards yang paling kuat.

Namun, Kang the Conqueror yang muncul di Ant-Man and the Wasp: Quantumania justru secara kontroversial berhasil dikalahkan oleh Ant-Man dan Wasp. Kekalahan ini memperlihatkan bahwa ia sebenarnya rentan, terutama jika teknologinya dilumpuhkan. Kini, posisinya sebagai penjahat besar MCU telah digantikan oleh Doctor Doom.

Kemampuan memanipulasi waktu memang sangat berbahaya. Time Stone MCU saja sudah membuktikan betapa luar biasanya kekuatan tersebut. Kang mungkin mengandalkan manipulasi waktu untuk menaklukkan Avengers di berbagai lini masa. Namun, Quantumania membuktikan bahwa tanpa perlengkapannya, kekuatan Kang berkurang drastis.

Sementara itu, Franklin Richards punya kekuatan bawaan untuk membelokkan realitas, menjadikannya salah satu karakter terkuat di MCU. Dibanding Kang, Franklin terbukti lebih unggul, karena tidak bergantung pada teknologi dan nyaris tak memiliki kelemahan yang sama.

Jika MCU mengikuti alur komik, Franklin berpotensi menjadi kunci dalam membangun multiverse baru setelah kehancuran besar yang diprediksi terjadi di Avengers: Doomsday (2026) dan Avengers: Secret Wars (2027). Meskipun Kang mampu menciptakan senjata pemusnah semesta, Franklin memiliki kemampuan alami untuk menghidupkan kembali kehidupan, sesuatu yang ia tunjukkan sejak aksi heroiknya yang pertama.

Bedanya, Kang harus memaksakan kehendaknya melalui perangkat teknologi, sedangkan Franklin cukup menggunakan kekuatan pikirannya untuk menciptakan realitas yang ia inginkan. Meski usianya masih kecil di The Fantastic Four: First Steps, ia sudah menunjukkan naluri alami untuk mengubah realitas tanpa latihan khusus.