Semua orang pasti senang mendengarkan lagu yang bagus. Namun ketika sedang menyimak lagu itu, beberapa orang pasti menyadari sesuatu yang "aneh" di liriknya. Dalam banyak kasus, beberapa lagu memang memiliki lirik yang memicu berbagai macam interpretasi.
Dari konten eksplisit hingga filosofis, berikut 7 lagu yang memiliki lirik ambigu.
Stone Temple Pilots dikenal sebagai band grunge yang cukup populer di tahun 90-an, walau tidak setenar Nirvana atau Pearl Jam. Salah satu hitnya, dan mungkin lagu terbaiknya, adalah Plush. Sekilas, iramanya memang cukup menggugah dan "ceria" dibanding lagu-lagu grunge pada umumnya, sampai kalian memerhatikan liriknya.
"And I feel, and I feel
When the dogs begin to smell her
Will she smell alone?"
Jika diperhatikan, lirik lagu ini seperti menceritakan seorang pria yang menculik dan membunuh seorang gadis. Dalam sebuah wawancara dengan VH1, vokalis Stone Temple Pilots, Scott Weiland, membenarkan hal tersebut. Namun, ia sedikit meluruskan maksud dari lagu buatannya tersebut.
"Seorang gadis telah diculik dan ditemukan terbunuh secara tragis pada awal 90-an. Berita itu menjadi inspirasi bagi saya untuk menulis lirik Plush. Namun, lagu ini bukanlah tentang peristiwa itu. Lagu ini semacam metafora untuk sebuah hubungan yang obsesif," ucap Weiland.
Banyak yang menganggap kalau lirik Cola terinspirasi dari minuman bersoda, walau arti sebenarnya cukup ofensif. Lirik Cola menceritakan seorang wanita Amerika yang berhubungan dengan seorang pria dari Skotlandia. Singkat cerita, pacarnya mengatakan kalau semua "Ms. V" wanita Amerika terasa seperti cola.
Inspirasi lain untuk lirik Cola adalah produser Hollywood yang ditangkap karena kasus pelecehan seksual, Harvey Weinstein. Setelah menyulut kontroversi, Lana pun menghapus beberapa bagian dari lirik lagunya.
"My pussy tastes like Pepsi cola
My eyes are wide like cherry pies
I got sweet taste for men who are older
It's always been so, it's no surprise."
Band metal memang selalu lekat dengan lirik yang kontroversial, berdarah atau eksplisit. Namun lagu ini, mengingat dari judul dan zamannya, justru tidak menggambarkan iblis, pemujaan setan, atau pertempuran di surga. Lagu ini justru bercerita tentang Holocaust.
Gitaris Slayer, Jeff Hanneman, adalah seorang maniak sejarah. Salah satu topik yang paling disukainya adalah Nazi Jerman. Ia telah menulis beberapa lagu yang terinspirasi dari para pentolan Nazi. Angel of Death sendiri menceritakan Josef Mengele, sang "Malaikat Kematian" dari kamp Auschwitz.
Karena judul dan liriknya, lagu ini sempat memicu kemarahan dari kelompok-kelompok Yahudi sampai perilisan album Reign in Blood dibatalkan. Tuduhannya adalah bahwa Slayer memaafkan atau bahkan mendukung anti-Semitisme yang digaungkan oleh Nazi.
"Injecting cells, dying eyes
Feeding on the screams of the mutant he's creating
Pathetic harmless victims left to die
Rancid Angel of Death flying free."
Lagu ini sering kita dengan sejak tahun 90-an sampai awal 2000-an. Semua kalangan, dari muda sampai tua, menyukai lagu ini. Namun, tahukah kalian kalau lirik Macarena justru menceritakan beberapa hal yang aneh di dalamnya? Berikut lirik Macarena jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
"Macarena punya pacar yang bernama Vitorino
Dan saat Vitorino mengambil sumpah wajib militernya
Macarena pergi dengan dua temannya... Aaay!"
Jadi, Macarena bukanlah sebuah tarian, melainkan nama seorang gadis yang memiliki pacar bernama Vitorino. Ketika Vitorino sedang wamil, dia malah berselingkuh dengan dua temannya. Waduh, cukup ofensif, kan?
Banyak yang mengira kalau lagu ini menggambarkan pemujaan setan. Secara singkat, lirik Aserejé menceritakan seorang pria bernama Diego yang masuk ke dalam sebuah klub dan memiliki beberapa ciri yang menunjukkan kalau dirinya adalah seorang "Iblis."
Namun, beberapa orang menganggap kalau Iblis di sini menggambarkan aura seksi yang dimiliki oleh Diego. Sedangkan yang lain menganggap kalau Diego hanyalah seorang pria keturunan "Afro-Gypsy Rastafarian."
"Feeling ready, looking fine
Viene Diego rumbeando
With the magic in his eyes
Checking every girl in sight."
Tidak ada makna tersembunyi atau subliminal dalam lagu ini, karena Rolling Stones telah membuka semuanya secara blak-blakan. Sekilas, Star Star seperti menceritakan seorang groupie yang suka tidur dengan para bintang rock. Namun, beberapa orang mengatakan kalau lirik lagu ini menyinggung ikon pop terkenal di tahun 70-an, Carly Simon.
Beberapa rumor mengatakan kalau Simon sempat dekat dengan Jagger, walau pada akhirnya malah menikahi seorang penyanyi folk bernama James Taylor. Merasa ditolak (lagipula, siapa yang berani menolak Mick Jagger?), penyanyi berbibir karet itu pun langsung menulis lirik yang blak-blakan tentang Simon.
"Lead guitars and movie stars
Get their tongues beneath your hood
Yeah! You a starfucker, starfucker, starfucker, starfucker, star
Yeah, a starfucker, starfucker, starfucker, starfucker, star."
Pernahkah kalian berpikir kalau lagu yang bagus harus mengandung unsur eksistensialisme di dalamnya? Jika kalian menyukai lagu semacam itu, maka kalian harus mendengar lagu country klasik ini.
Wichita Lineman sendiri bercerita tentang seorang pekerja telepon yang berkeliling ke berbagai penjuru Amerika Serikat. Di tengah perjalanannya, ia merindukan keluarganya lalu membayangkan kalau ia dapat mendengar suara istrinya lewat kabel telepon.
Beberapa orang menganggap kalau lagu ini menggambarkan budaya workaholic di sana, sedangkan yang lain hanya mendengarnya sebagai rintihan melankolis dari seorang pria yang kesepian. Bagaimanapun, lagu ini akan membuat kalian terpesona sekaligus menanyakan maknanya.
"I am a lineman for the county
And I drive the main road
Searchin' in the sun for another overload
I hear you singin' in the wire."
Bagaimana, apakah ada lagu favoritmu di atas? Atau, apakah kamu tertarik untuk memasukkan semua lagu di atas ke dalam daftar putarmu?