9 Hacker Paling Berbahaya di Dunia, Lebih Jago dari Bjorka

Nama hacker Bjorka sedang ramai dibicarakan publik. Sejumlah data rahasia milik pemerintah Indonesia berhasil diretasnya. Aksi cyber crime seperti ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi. Tak hanya di tanah air, ulah hacker ini juga pernah membuat ketar-ketir dunia.
Apalagi ketika data privasi jadi tersebar luas, beberapa hacker di dunia ini akhirnya diburu setelah melakukan peretasan. Lebih jago dari Bjorka, ada beberapa kasus cyber crime yang dilakukan oleh hacker paling berbahaya di dunia, seperti dilansir laman Webbspy. Siapa saja?
1. Tahun 2002 Gary McKinnon meretas 97 komputer militer di 14 negara bagian Amerika, termasuk database sipil dan angkatan laut

2. Tahun 1996 hacker asal Inggris, Mathew Bevan dan Richard Pryce meretas Pangkalan AU Griffiss, Badan Sistem Informasi pertahanan & Institut Penelitian Atom Korea

3. Kevin Mitnick meretas Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD) di tahun 1982. Ia kembali meretas jaringan Digital Equipment Corporation (DEC) tahun 1989

4. Albert Gonzales meretas informasi kredit TJX pada tahun 2015 dan mencuri sekitar U$256 juta dari TJX

5. Tahun 1983, Kevin Poulsen yang baru berusia 17 tahun meretas ARPANET, jaringan komputer Pentagon

6. Adrian Lamo pernah menerobos sistem keamanan Yahoo, The New York Times, hingga Microsoft

7. Jonathan James yang berusia15 tahun pernah mengendalikan situs Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan perangkat lunak NASA

8. Evgeniy Bogachev berhasil menciptakan Game Over Zeus (GOZ), virus Trojan yang bisa menyalin informasi perbankan tanpa diketahui

9. George Hotz membobol sistem perusahaan elektronik Samsung dan Apple serta meretas PlayStation 3

Itulah sembilan hacker paling berbahaya di dunia yang sudah berhasil meretas sejumlah data dan informasi penting perusahaan maupun negara. Ternyata Bjorka belum seberapa dibanding mereka, ya.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.