5 Hal Besar yang Dibawa The Fantastic Four: First Steps ke Semesta MCU

Salah satu momen paling mengejutkan datang dari adegan mid-credit saat sosok Victor von Doom akhirnya muncul untuk pertama kalinya dalam versi live action MCU. Meski hanya sebentar, kemunculannya benar-benar berdampak besar bagi kelanjutan cerita multiverse. Dalam adegan tersebut, terlihat seorang pria berjubah hijau memegang topeng logam dan membungkuk di hadapan bayi Franklin Richards.

Ia menyembunyikan wajahnya dari Sue Storm dan penonton, tapi tak diragukan lagi itu adalah Doctor Doom. Adegan ini menandakan bahwa Doom akan memiliki hubungan penting dengan Franklin pada masa mendatang. Mengingat besarnya kekuatan Franklin dan ambisi Doom untuk menguasai segalanya, tampaknya Doom mungkin akan mencoba memanfaatkan Franklin demi ambisinya mengendalikan realitas dan multiverse.

Tentu saja, Doom sendiri adalah sosok yang berbahaya, bahkan tanpa bantuan Franklin. Kehadirannya saja sudah cukup untuk mengguncang masa depan MCU. Bisa dibilang, ia adalah salah satu penjahat paling mengancam yang pernah muncul di MCU dan ini baru awal dari kisahnya.

Selain Doom, film ini juga menampilkan debut Galactus, sang Pemakan Dunia, untuk pertama kalinya di MCU. Meski muncul di Earth-828 (realitas alternatif), tetap saja menegangkan melihat kekuatan kosmik seperti Galactus turun tangan secara langsung. Pada akhir film, Galactus berhasil dikalahkan dan dilemparkan ke luar angkasa oleh teknologi teleportasi canggih milik Reed Richards.

Yang jadi masalah, alat ini mungkin justru mengirim Galactus ke lokasi yang tak terduga, bahkan lebih jauh dari yang dibayangkan. Galactus tidak benar-benar dikalahkan. Jika ia berhasil kembali, baik ke Earth-828 atau bahkan ke Sacred Timeline, ia bisa membawa bencana besar. Kekuatan dan ancamannya tetap nyata dan belum ada yang tahu kapan ia akan muncul kembali.

Salah satu pengungkapan terbesar dalam film The Fantastic Four: First Steps ialah tentang anak dari Reed dan Sue, yaitu Franklin Richards. Franklin memiliki Power Cosmic, energi yang juga digunakan Galactus untuk menjelajahi dan mengonsumsi alam semesta. Meski masih bayi, Franklin telah menunjukkan kekuatan luar biasa. Dalam salah satu momen paling emosional, ia bahkan berhasil menghidupkan kembali ibunya, Sue Storm, dengan kekuatannya sendiri.

Jika kekuatannya berkembang seperti dalam komik, Franklin bisa saja menjadi makhluk paling kuat di seluruh MCU. Ia akan mampu menciptakan dan menghancurkan realitas hanya dengan pikirannya. Kehadirannya tak hanya membuka potensi besar bagi para superhero, melainkan juga menjadi incaran musuh seperti Doctor Doom. Ini tergantung pada seberapa cepat Franklin mampu mengendalikan kekuatannya. Ia bisa menjadi kunci dalam membentuk ulang multiverse atau malah ancaman besar bagi semuanya.

Salah satu detail kecil, tapi penting, muncul dalam The Fantastic Four: First Steps, yakni diperkenalkannya Latveria. Negara fiksi ini memiliki peran besar dalam kisah Doctor Doom dalam komik. Adapun, kehadirannya mulai terasa saat Sue Storm membentuk Future Foundation. Plakat Latveria muncul dalam adegan tersebut meski perwakilannya tidak hadir dalam pertemuan itu.

Dalam versi komik, Doctor Doom dikenal sebagai penguasa Latveria. Banyak keputusan yang ia buat dipengaruhi oleh keinginannya melindungi rakyatnya. Meski begitu, cara yang ditempuh sering kali keras dan penuh ambisi. Inilah yang membuat kehadiran Latveria terasa mengancam karena Doom bukan sekadar penjahat biasa, melainkan pemimpin dengan kekuatan dan pengaruh politik.

Latveria juga kemungkinan besar akan menjadi lokasi penting dalam kisah-kisah MCU mendatang, misalnya seperti Avengers: Doomsday dan Avengers: Secret Wars. Latveria dikenal sebagai markas utama Doctor Doom. Dengan pengenalan awal ini, The Fantastic Four: First Steps telah membuka jalan bagi Latveria untuk memainkan peran besar dalam masa depan MCU.

Sejak awal, MCU dibangun dari tim superhero yang awalnya tidak akur, yakni Avengers. Meski awalnya penuh konflik, para anggota tim ini perlahan belajar bekerja sama. Rasa saling percaya dan kasih sayang di antara mereka membuat tim ini semakin kuat. Namun, semuanya berubah saat Perjanjian Sokovia memecah mereka menjadi dua kubu.

Di sisi lain, Guardians of the Galaxy yang awalnya hanyalah sekelompok bajak laut luar angkasa juga mencoba menjadi tim superhero. Namun, seiring waktu, kelompok ini pun terpecah dan para anggotanya memilih jalan masing-masing. Belakangan ini, film Captain America: Brave New World dan Thunderbolts* memperkenalkan tim-tim baru yang mirip Avengers. Sayangnya, tim-tim ini masih kesulitan membangun kekompakan dan kerja sama yang solid.

Kini, dengan hadirnya Fantastic Four, MCU akhirnya memiliki keluarga superhero sejati. Mereka bukan hanya rekan satu tim, tapi juga benar-benar saling peduli dan mengutamakan satu sama lain. Mereka sudah terbiasa bekerja sama sejak sebelum memiliki kekuatan super dan makin kuat setelahnya. Kehadiran mereka bisa jadi titik balik besar dalam MCU dan membuka jalan bagi tim superhero paling solid, kompak, serta mungkin kuat yang pernah ada dalam semesta ini.

Dengan kehadiran Fantastic Four sebagai keluarga superhero yang solid, MCU kini memiliki fondasi baru yang kuat untuk membangun masa depannya. Di tengah konflik antar-tim dan perpecahan yang terus terjadi, kehangatan, kekompakan, dan kerja sama Fantastic Four menawarkan harapan baru. Mereka bukan sekadar penyelamat dunia, tapi juga simbol dari apa yang bisa dicapai jika kekuatan dijalankan dengan kasih sayang, kepercayaan, dan kesatuan.