11 Hal di Dunia Nyata yang Menginspirasi Film Black Panther

Wakanda adalah tempat fiktif yang diceritakan dalam film laris Marvel Studios, Black Panther (2018). Wakanda ternyata terinspirasi dari banyak aspek di Afrika, mulai dari sejarah, politik, mode, dan arsitekturnya. Salah satu alasan kenapa film ini sukses besar adalah, karena film ini secara bijak menggambarkan negara Afrika yang yang sejahtera dan jauh dari kata perang.
Namun, Black Panther juga menceritakan tentang kenyataan pahit yang berusaha dijauhi Wakanda, yaitu bantuan asing berupa utang yang besar, hingga upaya pencurian sumber daya dan artefak oleh bangsa luar yang oportunis. Film ini justru menunjukkan inovasi, dinamisme, dan rasa keadilan di bawah pemerintahan Raja T'Challa (Chadwick Boseman).
Meskipun digambarkan sangat canggih, Wakanda justru terinspirasi dari kisah nyata tentang sejarah Afrika yang penuh kekerasan dan kekacauan. Film ini sebenarnya mencerminkan masa kini, mengundang kita untuk menikmati secara luas dan mendalam terkait arsitektur, teknik, geografi, sejarah, dan mode yang dapat ditemukan di Afrika. Nah, kira-kira peristiwa apa ya, yang mengilhami Black Panther?
1. Kerajaan Wakanda terinspirasi dari sejarah Ethiopia dan Liberia, yang berhasil menghindari imperialisme

Wakanda menyajikan afrofuturisme tentang seperti apa sejarah benua Afrika. Dalam dunia kontrafaktual Marvel, Wakanda digambarkan sebagai satu-satunya negara di Afrika yang terhindar dari perbudakan dan perampokan dari orang asing. Ternyata, sineas Black Panther terinspirasi pada sejarah Ethiopia dan Liberia, dua negara yang terhindar dari penjajahan.
Ethiopia pernah diinvasi oleh pasukan Italia dalam Pertempuran Adwa pada 1896. Pertempuran ini sangat legendaris dalam ingatan sejarah, karena pasukan Italia mampu dikalahkan. Pasalnya, 12 tahun sebelumnya, tepatnya pada 1884, penjajah Eropa saling membagi benua ini untuk dikuasai. Namun, pukulan Ethiopia terhadap pasukan Italia menjadi penentu bagi nasib negara mereka selama beberapa dekade mendatang. Meskipun Italia berupaya melakukan kolonisasi kembali di bawah diktator Benito Mussolini, upaya itu hanya berlangsung dari 1936—1941, sebagaimana yang dijelaskan Imperial War Museum.
Liberia sendiri didirikan sebagai tujuan bagi orang kulit hitam Amerika yang bebas. Meskipun merupakan koloni, negara itu memperoleh kemerdekaan dari AS lebih dari 100 tahun sebelum negara-negara lain di Afrika berada di bawah kekuasaan Eropa. Sayangnya, semua negara di Afrika telah dipengaruhi oleh imperialisme dalam beberapa hal. Salah satunya seperti yang ditunjukkan dalam penggambaran film Black Panther ketika penjajah mencoba menembus Wakanda dan melemahkan kekuatan utama kerajaan itu, lewat vibranium.
2. Wakanda terinspirasi dari kekayaan alam Kongo yang berlimpah

Mineral di balik kekayaan dan kekuasaan Wakanda adalah vibranium, zat fiksi yang berada di kerajaan tersebut karena jatuhnya meteorit. Vibranium adalah mineral yang sangat penting dan dimanfaatkan para ilmuwan Wakanda untuk mengembangkan berbagai teknologi revolusioner. Nah, karena kegunaannya sebagai bahan pembuatan persenjataan, itu kenapa mineral ini sangat dicari oleh para ilmuwan yang telah meneliti kekayaan alam yang tersembunyi di balik tabir negara yang tampak miskin ini.
Ada fakta sejarah yang menyakitkan dengan adegan fiksi ini. Negara-negara Afrika sebenarnya punya sumber daya yang melimpah, seperti Republik Demokratik Kongo, yang seharusnya menjadi sekaya negara Norwegia atau Swedia. Kisah pilu ini pun memengaruhi cerita Black Panther.
Dalam kisah nyata, Republik Demokratik Kongo menyimpan kekayaan mineral, seperti kobalt dan uranium. Sayangnya, kekayaan alamnya dikeruk oleh kekuatan asing. Di samping itu, kehidupan penduduknya sangat gak layak, penuh kekerasan, dan miskin.
Raja Leopold II dari Belgia memanfaatkan tenaga pribumi sebagai budak. Orang Afrika yang bekerja di sana hidupnya tergolong sangat mengkhawatirkan. Hal ini bahkan menginspirasi novel Joseph Conrad yang berjudul Heart of Darkness.
Uranium merupakan inspirasi utama bagaimana kerajaan Wakanda terbentuk. Uranium ditambang untuk mengembangkan senjata nuklir, seperti bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Perebutan kekayaan alam ini terjadi pada 1960-an.
Nah, penduduk Wakanda juga punya kekhawatiran yang sama tentang vibranium. Mereka tahu konsekuensi apa yang akan dihadapi kerajaan mereka jika vibranium jatuh ke tangan yang salah. Meskipun makmur, Wakanda punya kekhawatiran jika vibranium mereka dicuri.
3. Afrika menjadi tempat lahirnya manusia pertama

Produser Black Panther, Nate Moore, mengatakan kepada Nerdist bahwa di Marvel Cinematic Universe (MCU), Wakanda merupakan tempat asal dari beberapa orang Afrika pertama yang menyebar, memengaruhi, dan berbaur dengan budaya lain, yang berkembang seiring berjalannya waktu. Nate Moore menjelaskan bahwa Wakanda memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara Afrika lainnya.
Meski merupakan negara yang sangat terisolasi, tapi Wakanda adalah negara yang bersifat ekspansionis. Orang Wakanda membawa gaya, tradisi, dan kepercayaan mereka, yang pada akhirnya memunculkan evolusi di banyak negara lain di benua itu.
Nah, kisah fiktif ini rupanya sama dengan kepercayaan para arkeolog bahwa manusia pertama berasal dari Afrika. Smithsonian Magazine menjelaskan adanya penemuan fosil anak pada 1924. Fosil ini disebut "Anak Taung," yang ditemukan di Afrika Selatan. Para ilmuwan pun menyimpulkan kalau sisa-sisa itu menunjukkan hubungan antara kera dan manusia.
Ahli paleontologi lain menemukan fosil manusia kera di Afrika Selatan pada 1940-an dan 1950-an. Banyak komunitas ilmiah yang akhirnya mempercayai teori Raymond Dart yang menjelaskan bahwa manusia pertama yang berevolusi dari kera berasal dari Afrika. Spesies ini ia beri nama Australopithecus Africans.
Sebelum adanya penemuan ini, atau selama abad ke-20, para arkeolog percaya bahwa manusia berasal dari Eropa atau Asia. Hasil dari penemuan baru ini pun membuat semakin banyak orang mulai mencari fosil di Afrika. Mereka meyakini bukti konklusif tentang asal usul manusia pertama di Afrika.
4. Fashion Wakanda terinspirasi dari suku Zulu, Ndebele, dan Maasai

Fashion di Wakanda secara gak langsung dipengaruhi oleh pakaian adat yang dikenakan di beberapa bagian Afrika timur dan selatan. Hiasan kepala yang dikenakan oleh ibu Raja T'Challa, Ramonda, terinspirasi dari tutup kepala melingkar yang dikenakan oleh perempuan suku Zulu. Suku ini sebagian besar bermukim di Afrika Selatan.
Dalam Black Panther, tutup kepala melingkar yang dikenakan Ramonda untuk menyambut kepulangan putranya dibuat menggunakan tiga dimensi, tetapi suku Zulu membuat tutup kepala itu dengan menenun sendiri dengan katun dan rumput, atau kulit dan bulu binatang. Dalam kehidupan nyata, penutup kepala ini dikenakan untuk acara-acara besar, seperti pernikahan.
Karakter Dora Milaje, yang merupakan pasukan khusus perempuan untuk Wakanda, mengenakan pakaian berwarna merah yang dihiasi gelang vibranium dan kalung besar yang dikenakan di leher. Penampilannya ini terinspirasi dari para perempuan suku Ndebele, suku dari wilayah timur laut Afrika Selatan. Nah, untuk memberi kesan kekuatan dan kewibawaan, mereka membawa tombak seperti yang diacungkan oleh prajurit suku Maasai (suku nomaden dari Kenya), seperti yang dijelaskan The Washington Post. Gelang logam dan pakaian merah juga dikenakan oleh perempuan suku Maasai. Warna merah sendiri telah lama digunakan sebagai warna untuk menakuti singa.
Suku Maasai membuat perhiasan secara handmade. Itu kenapa, desainer kostum Black Panther, Ruth Carter terinspirasi dengan proses handmade ini. Ia mengatakan bahwa aksesori tubuh yang dibuat dari vibranium ini dibuat seperti ada tempaan palu.
5. Bahasa Wakanda terinspirasi dari bahasa Xhosa and Zulu

Dalam Black Panther, ketika Raja T'Challa berkomunikasi dengan teman dan kerabatnya, ia berbicara dalam bahasa yang dicampur dengan bunyi klik dan letupan yang dibuat oleh lidahnya. Nah, ternyata ini adalah ciri khas bahasa Xhosa dan Zulu. Joe Russo, sutradara film-film Marvel, bilang kalau Xhosa merupakan inspirasinya untuk bahasa utama di Wakanda, mengingat sekitar 6,4 juta orang Afrika berbicara bahasa tersebut. Fun fact, nih, salah satu tokoh terkenal yang pernah menuturkan bahasa Xhosa adalah Nelson Mandela.
Bahasa Niger-Kongo (yang merupakan bagian dari bahasa Xhosa dan Zulu) baru memakai bunyi klik dalam beberapa abad terakhir. Pada 1990-an, ahli bahasa Robert Herbert berpendapat bahwa bunyi klik ini dipakai untuk menghindari kata-kata tertentu, terutama kata yang merujuk pada bentuk penghormatan, khususnya nama-nama penguasa, atau untuk menyiratkan suatu masalah, seperti saat ingin ngasih tahu kalau ada hewan berbahaya.
Semakin sering bunyi klik digunakan, kata-kata tersebut pun semakin dianggap sopan. Saat ini, bunyi klik hadir dalam sekitar 15 persen kata Zulu dan Xhosa. Untuk bahasa Khoisan, jumlah kata klik yang digunakan lebih tinggi, yakni 40 persen.
6. Wakanda terinspirasi dari Mutapa

Di komik, kerajaan Wakanda merujuk pada Kongo dan Ethiopia. Namun dalam film Black Panther, mendiang aktor Chadwick Boseman, yang memerankan pahlawan super dan raja Wakanda, menjelaskan kepada The New York Times bahwa film tersebut didasarkan pada Mutapa, sebuah kerajaan awal modern yang tersebar di antara wilayah yang sekarang disebut Zimbabwe, Afrika Selatan, Zambia, dan Mozambik.
Dikutip NPR, Mutapa pernah menjadi negara dengan perdagangan global terkuat di dunia pada abad ke-15. Negara ini makmur tanpa melakukan penjarahan, tapi karena sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, fakta ini terbilang unik, sih, lantaran militer kerajaan-kerajaan Afrika Selatan pada masa itu, sangatlah kuat.
Kisah ini tercermin dalam keinginan Wakanda untuk membangun kerajaannya lewat inovasi teknologi ketimbang peperangan dan penaklukan. Lebih jauh lagi, kepemilikan vibranium Wakanda yang dirahasiakan mencerminkan cadangan emas, garam, kapas, dan gading yang menjadi cadangan kekayaan Mutapa. Kerajaan abad ke-15 tersebut bahkan menerapkan hukuman berat bagi siapa saja yang membocorkan lokasi tambang emasnya. Siapa pun yang berani membocorkannya akan dieksekusi. Namun, berbeda dengan Wakanda, yang akhirnya membocorkan rahasia vibranium ke seluruh dunia.
Sistem perencanaan kota Wakanda juga meniru Mutapa. Pasalnya, kepala daerah mengawasi tata kelola desa-desa kecil, yang berada di bawah provinsi dan bertanggung jawab kepada badan pemerintahan di ibu kota, yang dipimpin oleh seorang raja (Munhumutapa). Munhumutapa ini dipilih berdasarkan mandat ilahi.
7. Bangunan Wakanda terinspirasi dari bangunan Afrika Selatan dan Mali

Desainer produksi Black Panther, Hannah Beachler, bilang kalau bangunan di Wakanda terinspirasi dari rondavel berbentuk gubuk dari Afrika Selatan. Dalam wawancaranya dengan Collider, ia bercerita tentang perjalanannya ke Three Rondavel, sebuah tempat di dalam Blyde River Canyon dekat perbatasan antara Afrika Selatan dan Lesotho.
Inspirasi ini terlihat dari bangunan berbentuk bulat dan dekorasi melingkar di dalam Great Mound, City of the Dead, dan Throne Room di Wakanda. Bangunan yang terbuat dari lumpur di Mali (negara di Afrika) menjadi inspirasi lain bagi Hannah Beachler. Salah satunya piramida yang terbuat dari lumpur yang berada di ruang singgasana Wakanda. Jadi secara gak sadar, Wakanda memperkenalkan penonton dengan tradisi bangunan kuno yang sudah ada selama ribuan tahun.
8. Prajurit perempuan Wakanda terinspirasi dari para prajurit Kerajaan Dahomey

Negara Benin saat ini dulunya adalah Kerajaan Dahomey. Kerajaan ini dulunya punya pasukan tempur yang semuanya adalah perempuan, dan dijuluki "Amazon." Namun, mereka kini dikenal sebagai "mino," yang menginspirasi para prajurit perempuan yang digambarkan di Wakanda. Karakter Dora Milaje yang dikenal sangat setia, menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar Wakanda.
Para prajurit perempuan dari kerajaan Dahomey sering berada di garis depan selama pertempuran. Pertempuran ini sendiri terjadi pada pertengahan abad ke-17 sampai akhir abad ke-19. Para pajurit perempuan ini bahkan mengejutkan para prajurit kolonial dengan keberanian dan kecerdasan militer mereka. Nah, itu kenapa mereka mendapat julukan "Amazon". Amazon sendiri merupakan pasukan tempur dalam mitos dan legenda Yunani kuno.
Asal-usul para prajurit perempuan ini sebenarnya belum jelas. Dikutip BBC, beberapa sejarawan berpendapat kalau para perempuan tersebut awalnya hanya pemburu gajah. Sedangkan itu, ada yang mengklaim bahwa mereka adalah pengawal Hangbe, ratu dari kerajaan Dahomey, yang menurut legenda naik takhta setelah kematian saudara kembarnya. Namun, kisah Hangbe ini masih diperdebatkan.
Meski begitu, para pengawal perempuan tersebut dianggap melayani raja-raja Dahomey. Adapun, kerajaan Dahomey gak mampu menahan kolonialisme, dan menjadi bagian dari kekaisaran Prancis. Namun, para prajurit perempuan tersebut gak dilupakan. Orang-orang yang mengaku sebagai keturunan mereka masih dihormati dan dihargai hingga saat ini.
9. Desain selimut khas yang dipakai sebagai jubah terinspirasi dari Lesotho

Negara kecil Lesotho berada di Afrika Selatan dan berhasil menghindari ekses kolonialisme yang menimpa tetangganya. Nah, Black Panther sendiri terinspirasi dari Lesotho, yang perbatasan pegunungannya tercermin di daerah pedesaan Wakanda. Dalam Black Panther, para penjaga yang menyamar sebagai petani berpatroli di perbatasan Wakanda.
Para penjaga ini mengenakan selimut suku Basotho biru dan hijau sebagai jubah dan pelindung. Selain bersifat magis, selimut ini ternyata memiliki makna budaya, lho. Dalam dunia nyata, selimut suku Basotho ini digunakan orang-orang yang punya status tinggi di masyarakat. Perancang kostum Black Panther, Ruth Carter, memang mempelajari ciri khas dari suku Basotho. Tim film mendapat izin dari pembuat selimut di Lesotho untuk menggunakan desain mereka.
10. Praktik melebarkan bibir bawah dengan pelat terinspirasi dari tradisi suku Namibia dan suku Mursi di Ethiopia

Tradisi Afrika yang menginspirasi Wakanda adalah praktik melebarkan bibir bawah dengan pelat, yang dipraktikkan oleh suku Mursi di Ethiopia. Ada pula praktik melumuri kulit dengan campuran tanah liat, mentega, lemak, dan oker merah sebagai perawatan kecantikan oleh suku Namibia. Pelat bibir sendiri muncul dalam Black Panther yang dipakai oleh salah satu anggota laki-laki dari badan pemerintahan utama di Wakanda, yang menyatukan perwakilan dari berbagai kelompok etnis Wakanda.
Nah, praktik ini ternyata dilakukan oleh remaja perempuan suku Mursi di Ethiopia barat daya. Biasanya bibir remaja perempuan akan dibelah sedikit oleh kerabat perempuan yang lebih tua. Lalu, dimasukkan kayu. Setelah lukanya sembuh, bibirnya akan melebar. Pelat yang mirip seperti piringan digunakan untuk meregangkan bibir sepanjang 12 cm.
Meski demikian, gadis di komunitas Mursi gak dipaksa melakukan praktik tersebut oleh para tetua atau rekan-rekan mereka. Praktik tersebut biasanya pilihan masing-masing individu.
Anggota dewan di Wakanda juga terlihat mengenakan pasta Otjize merah pada rambut dan kulit mereka, gaya yang dipelopori oleh suku Himba di Namibia. The Guardian menjelaskan bahwa pasta merah itu adalah campuran dari tanah liat, pasir, dan oksida besi, yang bila dicampur akan menghasilkan oker merah yang dapat dicampur dengan mentega, yang bisa digunakan di rambut, dan dioleskan ke kulit.
11. Terinspirasi dari simbol Nsidi

Simbol-simbol yang muncul dalam adegan saat Raja T'Challa duduk di ruang singgasananya menarik perhatian penonton. Ternyata, simbol-simbol tersebut merupakan gabungan dari aksara hieroglif kuno Nsidi dari suku Igbo, yang tinggal di wilayah yang sekarang menjadi Nigeria modern dan angka Romawi berbasis Latin.
Hannah Beachler, desainer produksi untuk Black Panther, ingin menciptakan bahasa baru untuk Wakanda. Selain simbologi Nsidi abad keempat dan angka Romawi, ia mendapat inspirasi dari seni grafiti lokal yang ditemukan di pegunungan Afrika Selatan, serta grafiti yang ditemukan di jalan-jalan Los Angeles. Ia kemudian menggabungkan berbagai garis dan titik dengan aksara dari berbagai bahasa, termasuk Dogon dan Mursi dari Afrika, serta Mandarin dan Arab.
Nah, hasilnya bisa kamu lihat deh, dalam film. Yap, serangkaian simbol yang sangat canggih dan orisinal. Simbol-simbol ini digambarkan di pilar ruang singgasana untuk keluarga kerajaan Wakanda. Sementara itu, simbol-simbol lainnya dapat ditemukan di seluruh ruangan. Singkatnya, simbol ini merupakan afrofuturisme. Ia ingin memberi penghormatan kepada sejarah sembari menggambarkan penduduk Afrika yang lebih bebas dan jauh dari segala macam penindasan. Ditambah lagi dengan adanya optimisme dan harapan.
Black Panther sangat sukses di box office ketika ditayangkan pada 2018 silam. Siapa sangka, di balik ceritanya yang unik dan seru, ternyata ada nilai sejarah dan beragam kebudayaan Afrika di dalamnya. Siapa nih, yang rindu nonton Black Panther? Nonton lagi, yuk!