Saat persidangan berlangsung, publik terbagi dua, ada yang meyakini Jessica Wongso pelaku dan bukan. Namun, ada beberapa hal yang memberatkan dilansir dari film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (2023).
Inisiatif Jessica datang lebih awal hingga memesan minuman lebih dulu mencurigakan. Selain itu, ia ternyata punya catatan kriminal selama di Australia.
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!
Mirna meninggal dunia pada 6 Januari 2016. Di hari kejadian, Jessica datang lebih awal, sekitar pukul 15.30 WIB di Kafe Olivier, namun ia keluar lagi setelah dua menit. Dari kamera CCTV, Jessica terlihat sedang mengamati beberapa sudut Kafe Olivier.
Pada pukul 16.14 WIB, ia masuk kembali ke kafe sambil membawa tas belanjaan. Empat menit kemudian, pada 16.18 WIB, Jessica memesan Kopi Vietnam untuk Mirna, karena tahu sang sahabat menyukai minuman itu.
"Video saat aku masuk dan duduk di kafe, diputar berulang-ulang. Rekaman polisi masuk dan keluar kafe dengan barang bukti dikatakan telah dihapus secara pemanen," ungkap Jessica.
Kopi disajikan di meja Jessica pada pukul 16.24 WIB. Sedangkan Mirna dan Hanie datang pada pukul 16.14 WIB. Mirna mulai meminum kopi pada 16.18 WIB dan tak lama kejang-kejang.
"Mereka merasa curiga karena aku memesan sebelum teman-temanku datang. Aku tak menyangka mereka akan tiba 40 menit kemudian," tulis Jessica dibuku hariannya.
Jessica beberapa kali mengubah posisi tas belanjaan yang ia bawa. Perpindahan tas tersebut membuat kamera CCTV tidak bisa menyorot langsung ke gelas kopi milik Mirna.
Melalui buka hariannya, Jessica bercerita soal alasan memindahkan posisi tas. Ia mengaku hanya karena bosan menunggu. Karena Mirna dan Hanie baru datang 52 menit kemudian.
"Mereka juga merasa curiga saat aku memindahkan kantong kertas. Aku hanya bosan," tulis Jessica.
Jessica diketahui membuang celana yang ia pakai di hari kejadian. Publik dan pihak berwajib curiga dengan keputusan gegabah yang Jessica lakukan.
Di sisi lain, sianida memang tidak ditemukan ditubuh Jessica. Masih jadi misteri, apakah celana yang Jessica buang memang tercemar sianida. Apa alasan Jessica membuang celananya?
Saat Edi Salihin sampai di rumah sakit, ia langsung curiga dengan Jessica. Karena sahabat anaknya itu beberapa kali berbohong. Selain itu, Jessica sempat bertanya apakah Mirna meninggal? Apakah dirinya membunuh Mirna?
Menurut Edi dan beberapa netizen, jika Jessica tidak bersalah, seharusnya ia menyangkal terang-terangan bahkan meyakinkan keluarga Mirna. Namun, Jessica tidak pernah melakukan hal tersebut. Bahkan usai dipenjara, ia tidak mau ditemui Edi.
Saat kejadian berlangsung, tubuh Mirna dikelilingi oleh karyawan Kafe Olivier. Sedangkan Hanie yang di belakang para pegawai terlihat panik melihat keadaan Mirna.
Di sisi lain, Jessica tampak tenang dan hanya melihat dari jauh. Bahkan Hanie sempat meminta Jessica mem-browsing cara untuk menyelamatkan Mirna, tapi ia menjawab tidak memiliki kuota.
Devi, manajer Kafe Olivier yang berdiri tepat di sebelah Jessica mengaku curiga. Terlebih Jessica tidak mau memegang Mirna sama sekali.
"Sebelah kanan saya ada Jessica. Saya sangat curiga sama dia pada saat itu, karena dia tidak mau memegang temannya padahal benar-benar di sampingnya persis. Sehingga saya melihat ini hanya, mungkin ada kejanggalan, ada yang salah dengan Jessica," ungkap Devi.
Jessica juga diketahui mengonsumsi anti depressant, bahkan Edi dan psikolog mengklaim Jessica memiliki gangguan mental. Ia juga memiliki 14 catatan kriminal selama di Australia menurut kepolisian.
Saat masih di Australia, Jessica pernah mengancam akan menghabisi dirinya sendiri. Ia pernah menabrak panti jompo dengan mobil sampai hancur.
"Orang kepala bagiannya dia mau bunuh, gimana? Katanya, 'Sialan kamu, akan kubunuh kamu'," ungkap Edi Salihin. Media lain juga pernah menuliskan pernyataan Jessica, "Jika aku ingin membunuh orang, maka aku tahu pasti caranya. Aku bisa mendapatkan pistol dan saya tahu dosis yang tepat."
6 hal di atas adalah poin yang memberatkan Jessica Wongso. Poin-poin ini muncul di Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (2023). Bagaimana pendapatmu?