4 Alasan Harus Nonton Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window 

Keseluruhan film mampu memenuhi ekspektasi penggemar!

Bagi milenial, pasti banyak yang tidak asing dengan novel legendaris Totto-Chan: The Little Girl at the Window karya Tetsuko Kuroyanagi. Novel ini jadi bacaan banyak orang dengan kisah pribadi penulisnya yang sangat inspiratif. Pada 8 Desember 2023 Jepang merilis film animasinya. 

Di Indonesia sendiri, Feat Pictures Indonesia baru menggelar premiere film ini pada 23 April 2024 lalu. Berikut lima alasan kenapa kamu harus nonton Totto-Chan: The Little Girl at the Window. Baca sampai selesai, ya!

1. Gaya animasi yang digunakan terasa lembut dan cocok dengan karakter Totto-Chan

https://www.youtube.com/embed/-0kwK_2p8Sk

Gaya ilustrasi dan animasi Totto-Chan: The Little Girl at the Window agak sedikit berbeda jika dibandingkan dengan kebanyakan animasi saat ini. Tampak ada sentuhan lembut di setiap garis ilustrasinya, tidak tegas tapi sangat cocok dengan karakter Totto-Chan yang menghiasi imajinasi banyak orang. Meskipun gayanya mungkin mengingatkan kita pada animasi karya Ghibli, namun Totto-Chan memiliki daya tariknya sendiri.

Dalam novelnya, Totto-Chan digambarkan sebagai anak yang penuh imajinasi dan aktif, namun tetap memiliki kepekaan dan kelembutan terhadap teman-temannya. Gaya ilustrasi ini menjadi sangat pas ketika alur berlanjut hingga akhir, terutama di bagian penggambaran imajinasi di kepala Totto-Chan. Penonton dibuat mudah mengerti mana adegan di dunia nyata Totto-Chan dan mana adegan di imajinasi anak-anak. Dengan gaya yang begitu memikat ini, Totto-Chan berhasil memperkaya pengalaman visual para penontonnya.

2. Ceritanya sangat mewakili ekspektasi para pembaca setia novel

4 Alasan Harus Nonton Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window Sosaku Kobayashi dalam trailer Totto-Chan: The Little Girl at the Window (dok. Feat Pictures Indonesia/Totto-Chan: The Little Girl at the Window)

Proses adaptasi cerita dari novel dengan tebal 291 halaman menjadi sebuah film berdurasi singkat kurang dari 2 jam adalah suatu tantangan yang cukup sulit. Proses adaptasi inilah yang sering kali membuat penggemar kecewa, karena banyak adegan penting yang harus dipangkas. Namun, hal tersebut bisa dilewati dengan baik oleh Totto-Chan: The Little Girl at the Window.

Meskipun tidak memungkinkan untuk menampilkan setiap detail dari cerita aslinya, para penulis naskah, Shinnosuke Yakuwa dan Yosuke Suzuki, berhasil memilih adegan yang paling esensial. Sehingga membuat film ini tetap sesuai dengan imajinasi dan ekspektasi penggemar novelnya. Setiap adegan krusial yang menampilkan hubungan antar tokoh diadaptasi dengan apik, tanpa mengalami banyak perubahan. Begitu pula dengan setiap karakter yang ada, tergambar sesuai dengan penjabaran di novelnya. Sebagai pembaca setia novelnya, penulis sangat menikmati setiap adegan yang disajikan.

Baca Juga: Fakta Anime Totto-chan, Adaptasi Novel Legendaris Jepang

3. Setiap adegan mampu mengaduk emosi penonton

4 Alasan Harus Nonton Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window Totto-Chan berman bersama Yashuaki. (dok. Feat Pictures Indonesia/Totto-Chan: The Little Girl at the Window)

Sejak awal film, penonton dibuat tertawa melihat tingkah laku Totto-Chan yang aktif dibanding anak lain di kelasnya. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan ini justru membuat gurunya kewalahan. Sehingga, Totto-Chan harus dipindahkan ke sekolah lainnya yang bisa menerima sifatnya yang lebih aktif dan tidak berhenti bercerita.

Begitu ibunya membawa Totto-Chan ke Tomoe Gakuen, sekolahnya yang baru, penonton diperkenalkan dengan tokoh Sosaku Kobayashi sang kepala sekolah. Di sinilah emosi penonton mulai diaduk dengan perasaan haru dan kagum melihat sikap Kobayashi yang penuh pengertian menghadapi anak-anak didiknya.

Di Tomoe Gakuen, Kobayashi menerapkan sistem pendidikan yang berbeda bagi setiap anak menyesuaikan dengan kebutuhan setiap anak yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, Totto-Chan mulai akrab dengan murid Tomoe Gakuen lainnya. Salah satunya Yashuaki, seorang anak pengidap penyakit polio. Hingga akhirnya Totto-Chan menjadi sahabat Yashuaki.

Kisah Yashuaki bersama Totto-Chan membuat penonton mampu tertawa, sejenak kemudian terharu, lalu tak lama  malah penuh tangisan. Penonton seolah tidak diberikan waktu untuk sejenak bersikap netral meredakan emosi. Sampai akhir cerita, emosi naik turun selalu mewarnai setiap adegan.

4. Pesan yang menyentuh dan penuh pelajaran hidup, terutama bagi para orang tua

4 Alasan Harus Nonton Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window Poster film Totto-Chan: The Little Girl at the Window (dok. Feat Pictures Indonesia/Totto-Chan: The Little Girl at the Window)

Selaras dengan novelnya, film Totto-Chan: The Little Girl at the Window juga punya pesan yang sangat menyentuh dan pelajaran berharga bagi para penonton. Apalagi, cerita ini diangkat dari kisah nyata penulis novelnya. Latar waktu kisah ini adalah antara 1938 hingga 1945, di saat Jepang mulai terlibat dalam Perang Dunia II. Di dalam film ini, sangat tergambar dengan jelas bagaimana perubahan kehidupan warga Jepang sebelum hingga perang terjadi terutama bagi anak-anak. 

Selain itu, film ini menyadarkan kita sebagai penonton bahwa setiap anak punya dunia dan kebutuhan yang berbeda. Terkadang kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi dengan sistem pendidikan yang sama.

Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window sudah bisa kamu tonton di Cinepolis dan CGV mulai 1 Mei 2024. Sedikit tips untuk kamu yang mau nonton, bawa tisu dan minuman. Kalau kamu pembaca novelnya, sebaiknya tidak membaca ulang novelnya sebelum nonton. Sebab, kamu akan mendapatkan sensasi berbeda ketika menonton filmnya. Bacalah kembali novelnya setelah selesai menonton!

Baca Juga: Kelebihan-Kekurangan Film Totto-Chan: The Little Girl at the Window

Halimah Tusadiah Photo Writer Halimah Tusadiah

Mencoba menyalurkan kegemaran menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya