Hanya Namamu dalam Doaku Angkat Tema Penyakit ALS, Risetnya 1,5 Tahun

- Sinemaku Pictures angkat tema penyakit ALS ke film Hanya Namamu dalam Doaku untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyakit yang belum banyak dibahas di Indonesia.
- Riset selama 1,5 tahun dilakukan agar materi film ini bisa dipertanggungjawabkan, bekerja sama dengan Yayasan ALS Indonesia dan para ahli di bidangnya.
- Film Hanya Namamu dalam Doaku juga dibumbui drama keluarga yang menyentuh hati.
Jakarta, IDN Times - Sinemaku Pictures kembali menghadirkan film terbaru yang mengangkat isu tentang penyakit. Kali ini, rumah produksi yang digagas oleh Prilly Latuconsina dan Umay Shahab tersebut mengemas isu tentang penyakit amiotrofik lateral sklerosis (ALS) lewat film drama keluarga berjudul Hanya Namamu dalam Doaku.
Kisah tentang pejuang ALS ini masih jarang diangkat ke dalam film lokal. Namun sebagai pemeran utama, Vino G. Bastian menegaskan, film ini hadir bukan untuk menggurui, tetapi mengajak publik untuk lebih menyadari tentang penyakit itu sendiri.
1. Alasan Sinemaku Pictures angkat tema penyakit ALS ke film Hanya Namamu dalam Doaku

Umay Shahab selaku co-founder dan creative director Sinemaku Pictures menjelaskan, film Hanya Namamu dalam Doaku berakar dari sebuah ide untuk menghadirkan cerita tentang perjuangan seorang istri dalam merawat suaminya yang sakit.
Dari situ mereka kemudian mencari tahu tentang penyakit yang belum banyak dibahas di Indonesia dan menemukan ALS yang ternyata sampai saat ini belum ada obatnya.
“Otot adalah simbol maskulinitas dari seorang pria. Jika simbol maskulinitasnya diambil, maka dia tidak punya kekuatan lagi. Dia tidak bisa lagi bergerak ataupun bekerja untuk menghidupi anak dan istrinya. Jadi di sini kita mau ngasih dua sudut pandang. Bagaimana seorang istri berusaha untuk mengatasi situasi ini dan bagaimana seorang suami mengatasi situasi ketika dia kehilangan apa yang menjadi simbol kekuatannya,” kata Umay Shahab saat ditemui di Ambhara Hotel, Jakarta, Senin (28/7/2025).
2. Lakukan riset selama 1,5 tahun agar materinya bisa dipertanggungjawabkan

Produksi film ini ternyata menghabiskan waktu sampai 2 tahun dengan 1,5 tahunnya dihabiskan untuk riset bersama Yayasan ALS Indonesia, lho. Di samping itu, Sinemaku Pictures juga bekerja sama dengan para ahli di bidangnya agar materi film Hanya Namamu dalam Doaku ini bisa dipertanggungjawabkan.
“Dari proses penulisan, proses syuting, proses editing, kita ditemani oleh Yayasan ALS Indonesia. Jadi kami bekerja sama dengan mereka. Kami juga bekerja sama dengan dokter paliatif yang mengurus pasien ALS. Kita bekerja sama dengan dokter syaraf yang juga berkaitan sama mereka,” lanjut Umay Shahab.
Di samping itu, agar karya terbarunya ini juga tervalidasi dengan baik, Umay menceritakan bahwa tim Sinemaku Pictures juga berkomunikasi langsung dengan para pejuang ALS dan keluarga mereka.
3. Bukan menggurui, film Hanya Namamu dalam Doaku ajak publik untuk lebih menyadari keberadaan ALS

Hadir sebagai pemeran utama, Vino G. Bastian menjelaskan, film Hanya Namamu dalam Doaku memang tidak sepenuhnya fokus pada penyakit ALS, karena dikemas dengan bumbu drama keluarga yang menyentuh hati.
Meski begitu, dengan riset dan totalitas yang telah tercurahkan, ia berharap film ini bisa menjadi pembuka jalan yang membuat publik menjadi lebih sadar tentang keberadaan penyakit ALS itu sendiri. Sebab, masih banyak yang sering salah mendeteksi, menganggap ALS sebagai stroke atau bahkan akibat kena santet.
“Walaupun film ini harus menghibur, harus ada efek drama yang bisa ditonton. Ini juga bukan film penyuluhan, gak menggurui. Tapi mudah-mudahan apa yang sudah kita riset, selain bisa menjadi tontonan yang menghibur, tapi juga menjadi tontonan, ‘Ada loh penyakit ini.’ Jadinya warning juga untuk kita,” ujarnya.
Secara umum, ALS merupakan penyakit sistem saraf yang melemahkan otot-otot serta memengaruhi fungsi fisik. Bersifat progresif, penyakit ini mempunyai gejala yang akan terus memburuk seiring waktu.
Film Hanya Namamu dalam Doaku siap dirilis di bioskop pada 21 Agustus 2025. Selain Vino G. Bastian, film ini juga dibintangi oleh Nirina Zubir, Anantya Kirana, Naysilla Mirdad, Dinda Kanyadewi, Enno Lerian, hingga Ge Pamungkas.