Hari ke-2 IMGS 2022: Stage Visionary Leader Penuh!

Gelaran hari kedua IMGS 2022 pada Jumat (30/9/2022) kemarin, dibuka dengan pidato pembukaan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, yang membahas tentang transisi energi. Pidato ini sekaligus menjadi pembuka dari sesi berikutnya yang juga lebih lanjut membahas strategi untuk mendukung transisi energi. 

Dalam pidatonya, Arifin menjelaskan dampak dari perubahan iklim dan perlunya percepatan transisi energi. Beliau juga menyampaikan tentang sumbangan emisi karbon Indonesia yang mencapai setengah miliar ton per tahun, serta potensi sumber daya di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses transisi energi. 

Selain itu, Arifin juga menjelaskan tentang roadmap atau peta jalan Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE), seperti mempercepat pemakaian kendaraan listrik, meraih energi yang diperlukan untuk mencapainya, dan mengajak para future leaders yang hadir untuk ikut mensosialisasikan perhatian tentang transisi energi. 

Saat sesi "The Future of Indonesia Democracy" di panggung Visionary Leader, yang diisi oleh jurnalis dan pendiri Narasi, Najwa Shihab, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, terpantau ruangan diisi penuh oleh future leaders yang hadir. Bahkan saking semangatnya untuk ikut sesi ini, banyak dari mereka yang rela berdiri karena tidak mendapat tempat duduk. 

Sesi ini membahas tentang demokrasi di Indonesia, seperti bentuk dari demokrasi yang ideal, pentingnya peran media, pelaksanaan demokrasi, dan lainnya. Selain itu, dalam sesi ini juga banyak menyinggung mengenai pemilu 2024, terutama tentang politik identitas. 

Dalam sesi ini, Najwa Shihab juga menjelaskan tantangan bagi media di zaman sekarang, salah satunya adalah algoritma media sosial. Menurutnya, algoritma di media sosial, yang hanya menampilkan konten yang disukai penggunanya, mengakibatkan banyak orang langsung mengonsumsi informasi mentah mentah, sehingga informasi yang didapat tidak diuji lagi kebenarannya. Oleh karena itu, media memiliki peran dan tantangan untuk menyajikan informasi yang objektif dan informatif. 

Di panggung Talent Trifecta, dalam sesi "Be Authentic: Stay on Top of Trend", diisi oleh Keanuagl, seorang selebgram, Aul Tutorialhidub, dan Baim Wong, yang merupakan content creator, ruangan juga dipenuhi future leaders yang hadir. Bahkan, banyak dari mereka yang sengaja hadir dari sesi sebelumnya agar bisa mendapat spot terbaik untuk mengikuti sesi ini. 

Dalam sesi ini banyak membahas seputar dunia pembuatan konten dan sisi personal dari masing-masing pembicara, seperti tantangan terbesar yang dihadapi, perjalanan karir, dan lainnya. Pembawaan dari Aul dan Keanuagl yang lucu, membuat sesi ini dipenuhi tawa oleh para peserta yang hadir. 

Selain itu, dalam sesi ini, Keanuagl menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin disebut sebagai content creator, melainkan lebih suka dipanggil sebagai selebgram. Ia mengungkapkan bahwa dirinya belum pantas untuk disebut demikian, karena menurutnya konten yang ia buat hanya berisi tentang keseharian dirinya dan tidak mempunyai hal khusus yang ingin dicapai seperti content creator lainnya.

Sesi terakhir di panggung Talent Trifecta diisi oleh para pembicara yang berkecimpung di dunia konten horror, yaitu Nessie Judge, Pramudya Andhika, dan Fajar Aditya, dalam sesi "Eye-Opener: Why Locals are Immensely into Horror" membahas banyak mengenai dunia konten horror di Indonesia dan juga sisi personal para pembicara.

Sesi ini ditutup dengan hal yang mengejutkan para future leaders di ruangan. Situasi di dalam ruangan tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan. Bahkan beberapa orang sampai lari meninggalkan ruangan. 

Dalam sesi "Investing in Women and Diverse Entrepreneurship to Boost the Post-Pandemic Recovery", menghadirkan pembicara perempuan yang inspiratif, yaitu Wakil Ketua Umum Kadin, Suryani Motik, CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Pengembangan Ekspor Manufaktur Kemendag, Ni Made Ayu Marthini.

Sesi ini banyak membahas tentang dunia bisnis, dan juga tentang pemberdayaan perempuan dalam sektor bisnis. Para pembicara juga mengajak future leaders yang hadir, terutama perempuan, untuk bisa percaya diri dan yakin bahwa perempuan juga bisa dan mampu untuk bersaing. 

Ada fakta unik yang diungkap dalam sesi ini, yaitu tentang ibu Suryani yang memulai karirnya dengan berbisnis ular. Beliau membenarkan hal tersebut, dan menyampaikan bahwa hal tersebut berhasil mengubah mindset ketakutannya pada ular.  

Ada fakta unik tentang ibu Dian yang juga diungkap, yaitu dahulu sebelum menjadi CEO, dirinya merupakan seorang teknisi perempuan yang sering naik turun ke tower Base Transceiver Station (BTS) untuk mengetahui daerah yang perlu dicover sinyal GSM.

Nah, itulah keseruan di hari kedua dari gelaran acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022. Gimana udah dapat serunya kan? sampai jumpa di acara IMGS 2023.