Ini 5 Film Indonesia Bertema Kuliner yang Seru Untuk Ditonton!

#MovieOn Bikin pengen nyicipin nih

Kuliner adalah tema yang masih jarang dieksplorasi oleh sineas perfilman Indonesia. Padahal ada begitu banyak makanan dan minuman yang bisa dijadikan ide cerita sekaligus menunjukkan keragaman kuliner khas Indonesia. Di luar sana, film tentang makanan juga berhasil masuk dalam jajaran film box office dunia. Korea dan India adalah beberapa negara yang suka mengeskplor cerita tentang makanan dan minuman ini, entah itu untuk film atau justru drama yang mereka tayangkan.

Meskipun tak banyak, di Indonesia ada beberapa film yang berani menjadikan makanan dan minuman sebagai topik cerita mereka. Tentu saja ada banyak permasalahan lain juga yang ditampilkan di dalamnya. Seperti film-film di bawah ini.

1. Filosopi Kopi 2 (2017)

Filosofi Kopi 2 menghadirkan konflik antara mimpi dan realita. Ben dan Jody yang berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk membagikan kopi terbaik sambil berkeliling Indonesia akhirnya tiba di Bali. Ternyata di sana anggota pendiri Filosofi Kopi masing-masing memilih untuk mengundurkan diri karena alasan tertentu.

Ben dan Jody akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan membuat Filosofi Kopi kembali menjadi kopi nomor satu di kota itu. Namun di sini Jody harus dipusingkan oleh idealisme Ben dan keinginannya sendiri untuk memajukan Filosofi Kopi. Masalah tak berhenti sampai di sana, kehadiran Tarra dan Brie membuat mereka terjebak dengan masalah cinta yang membuat suasana semakin rumit.

2. Filosopi Kopi (2015)

Diangkat dari novel Dee Lestari, Filosofi kopi bercerita tentang keinginan Ben untuk mempertahankan kedai Filosofi Kopi. Sementara itu Jodi juga harus berurusan dengan hutang-hutang mereka. Pilihan hanya satu menjual kedai itu, tapi Ben tak setuju. 

Kesempatan datang ketika seorang pebisnis menawarkan uang seratus juta rupiah jika mereka bisa membuat kopi paling enak. Ben yang pede langsung menaikkan taruhan menjadi satu milyar rupiah. Saat asik mencoba racikan kopi baru hingga akhirnya menciptakan kopi yang dinamai perfecto, Ben harus kecewa karena ternyata ada tiwus racikan sederhana pak Seno yang ternyata jauh lebih enak dari racikan kopi mereka.

3. The Wedding and Bebek Betutu (2015)

Film ini bertabur bintang-bintang Extravaganza yang terkenal dengan kekonyolan mereka. Bercerita tentang sekelompok pekerja hotel yang menamai diri mereka dengan sebutan The Crew. The Crew ini harus berusaha menyelamatkan pernikahan Lana putri pemilik hotel dan Bagas lelaki pilihan Lana.

Sayangnya mendekati hari pernikahan mereka harus direpotkan oleh teror dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Masalah tak berhenti sampai di sana, orang tua Bagas yang tidak menyukai konsep wedding yang kebarat-baratan malah meminta dihadirkan bebek betutu, padahal chef utama hotel justru takut sama bebek. Waktu mereka untuk menyelamatkan pernikahan ini hanya satu kali duapuluh empat jam. Jika gagal maka The Crew akan dipecat.

4. Tabula Rasa (2014)

Tabula rasa adalah film pertama yang mengangkat salah satu kekayaan kuliner Indonesia. Berbagai macam masakan Padang akan terlihat di sini dan pastinya akan membuat kamu lapar. Film ini bercerita tentang Hans pemuda asal Papua yang bercita-cita untuk menjadi pemain bola profesional di Jakarta. Tapi takdir malah membuat Hans jadi gelandangan dan nyaris bunuh diri.

Mak yang menemukan Hans yang tergeletak di jembatan penyebrangan malah membawa Hans ke rumah makannya. Mak sendiri juga menghadapi masalah karena rumah makan yang dia miliki nyaris bangkrut. Bersama Hans, Mak dan beberapa anggota lainnya berusaha membangkitkan kembali rumah makan ini dan siapa sangka Hans pemuda asal Papua justru jadi koki di sana.

5. Madre (2013)

Madre juga salah satu film yang diangkat dari novel Dee Lestari. Film ini bercerita tentang Tansen yang tiba-tiba dikagetkan dengan warisan sebuah toko roti bernama Tan De Becker. Tansen yang memiliki jiwa bebas sebenarnya tak ingin direpotkan oleh masalah toko roti itu, karena itulah Tansen ingin menjual toko rotinya.

Meilan dari Fairy Bread ingin membeli toko roti itu karena dia mengetahui keberadaan Madre, biang roti yang menjadi salah satu hal yang amat penting dalam tekstur dan citarasa roti. Tapi pekerja-pekerja di sana akhrinya membangkitkan kecintaan Tansen pada Madre dan toko rotinya. Tansen pun menolak menjual toko roti itu.

Itu dia film-film Indonesia bertema kuliner yang seru untuk disaksikan. Jadi, jangan sampai terlewat, ya.

Li Wei Photo Verified Writer Li Wei

food, travel & hype

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya