5 Kisah Hewan yang Mengakhiri Hidup dengan Bunuh Diri, Bikin Sedih!

Sama halnya seperti manusia, hewan juga bisa mengalami rasa takut, sedih, stres, depresi, dan trauma. Namun, yang menjadi pertanyaannya, apakah hewan juga bisa melakukan hal bunuh diri ketika mengalami penderitaan? Sebagian besar kasus hewan yang mati karena bunuh diri adalah akibat campur tangan manusia. Baik itu karena perburuan atau pengurungan dan penyiksaan.
Masalah ini menjadi kontroversi dan polemik bagi para ilmuwan. Ada beberapa kasus yang dicatat dan viral bahwa hewan pun bisa melakukan bunuh diri. Berikut ini beberapa kisah hewan yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
1. Lumba-lumba yang lucu ini, mengakhiri hidupnya dengan berhenti bernafas

Pada hakekatnya semua hewan yang hidup di alam semesta, seharusnya tinggal pada habitatnya sendiri. Namun terkadang akibat keserakahan dari sebagian manusia, hewan dipisahkan dari lingkungan yang sebenarnya. Dibalik lucunya lumba-lumba ini, ternyata tanpa kita ketahui tersimpan kesedihan dan depresi akut yang dialaminya. Pada kisah ini, seorang pelatih lumba-lumba bernama Richard O'Barry mengaku melihat lumba-lumba bernama Kathy, melakukan bunuh diri.
Dalam kasus ini, Kathy berenang ke arah pelatihnya, dan melihat O'Barry untuk yang terakhir kalinya. Kathy mengambil satu nafas, lalu berhenti bernafas dan seketika itu juga ia mati dalam pelukannya. Kathy ini adalah lumba-lumba sangat terkenal dalam acara televisi pada tahun 1960-an. Ia mengakhiri hidupnya dengan sangat menyedihkan di balik ketenarannya. Mungkin lumba-lumba ini mati karena harus selalu berlatih untuk menghibur manusia dan tidak hidup di alam bebas.
2. Anjing Newfoundland yang berulang kali mencoba bunuh diri dan akhirnya berhasil

Hewan pertama yang melakukan bunuh diri adalah seekor anjing besar berwarna hitam dari jenis Newfoundland. Kejadian mengharukan ini terjadi pada tahun 1845 yang dilaporkan dari sebuah artikel London News pada masa itu. Anjing tersebut sebelum melakukan bunuh diri terlihat tidak bergairah dan semangatnya hilang seperti putus asa. Pada awalnya ia melakukan percobaan bunuh diri dengan cara berulang kali menenggelamkan dirinya kedalam sebuah kolam, tetapi berhasil diselamatkan.
Entah apa yang terjadi pada mental hewan ini, sampai suatu hari anjing tersebut terlepas dari pengawasan dan mendatangi kolam itu untuk menenggelamkan dirinya lagi. Dan kali ini benar-benar berhasil, anjing itupun mati setelah ditemukan. Para ilmuwan sempat meneliti kasus ini, tapi tidak menemukan apa-apa. Selain berasumsi bahwa anjing ini gila, stres, depresi, atau bahkan ingin menunjukkan kecintaannya pada sang majikan. Bagaimana, nih menurut kamu?
3. Kerumunan banteng dan sapi terjun bebas dari tebing tinggi

Tentunya hewan juga mempunyai rasa takut dan bahkan trauma, layaknya manusia. Seperti yang dialami oleh banteng dan sapi ini yang konon kabarnya terjadi di pegunungan Alpen, Swiss. Pada saat itu hewan-hewan yang berjumlah 28 ekor tersebut melakukan terjun bebas dari jurang yang sangat tinggi secara bersamaan untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut.
Apa penyebabnya sehingga banteng dan sapi tersebut melakukan hal yang sulit untuk dipercayai? Apakah mereka memiliki hutang seperti layaknya manusia? Ternyata menurut yang diceritakan oleh penduduk setempat, pada saat itu terjadi cuaca yang sangat tidak mendukung seperti hujan badai dan disertai petir. Disebabkan cuaca buruk, banteng dan sapi saking takutnya memilih bunuh diri massal alias nekat terjun bebas dari tebing. Walaupun sesekali sapi memang sering tiba-tiba terjun menurut penduduk lokal.
4. Beruang yang selalu disiksa untuk diambil sari empedunya, akhirnya memilih mati

Sangat menyedihkan. Seekor beruang di peternakan beruang Tiongkok, dilaporkan telah mencekik anak laki-lakinya dan kemudian ia pun bunuh diri. Hal itu terjadi karena ibu beruang tidak sanggup mendengar lolongan anaknya yang sangat kesakitan saat jarum suntik dimasukkan kedalam perut untuk mengeluarkan secara paksa sari empedunya. Walaupun Ibu beruang mengalami hal yang sama, tetapi naluri seorang Ibu pasti tidak akan sanggup melihat anaknya yang penuh dengan penderitaan.
Cerita yang berbeda pada tahun 2012, seekor beruang dalam kurungan yang sangat sempit, melakukan mogok makan hingga sepuluh hari lamanya. Beruang ini juga sama nasibnya. Setiap hari empedunya dirampas dengan paksa. Akhirnya ia pun mati karena kelaparan, sebab sengaja membuat dirinya lapar. Dan para aktivis hewan, sangat banyak menemukan kasus serupa di China. Masyarakat China, secara tradisional masih menggunakan empedu beruang untuk dijadikan obat yang harganya cukup mahal. Miris, ya!
5. Ikan-ikan paus yang memilih terdampar di daratan, hingga mati berjamaah

Di antara kamu pasti pernah mendengar ikan paus yang terdampar dipinggir pantai. Kejadian ini bisa saja terjadi karena terbawa ombak atau kesalahan saat bermigrasi. Nah, ternyata ikan-ikan paus yang terdampar bisa juga karena ingin bunuh diri, lho. Seperti yang pernah terjadi di India, meskipun paus-paus itu sudah didorong ke laut saat terdampar di daratan. Namun anehnya, mereka bingung dan akhirnya kembali lagi ke daratan.
Seolah-olah mereka ingin menghindari lautan. Walaupun ikan paus bernafas menggunakan paru-paru seperti manusia, tetapi tubuh ikan paus itu, sangat sensitif terhadap panasnya matahari. Akhirnya organ dan kulit ikan paus bisa cepat rusak dan mati. Diduga kuat dalam kisah ini, ada salah satu paus yang melakukan bunuh diri karena sedang sakit atau enggak kuat menerima kenyataan kalau habitatnya rusak. Ikan paus dikenal dengan hewan yang punya solidaritas tinggi. Lalu, bunuh diri itu diikuti oleh paus lainnya secara bersamaan.
Dari beberapa kisah hewan yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri di atas, pasti ada hikmah yang bisa kita ambil sebagai manusia. Sebagai makhluk yang berakal, kita wajib menjaga bumi dan melestarikannya untuk generasi mendatang. Sayangilah semua makhluk ciptaan Tuhan termasuk hewan dan tumbuhan.