Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hidup Sederhana, 5 Keluhan Maruko Ini Relate Banget

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)
Intinya sih...
  • Maruko sering mengeluh soal pakaian bekas kakak, perkara tidak punya kamar sendiri, dan menu sarapan yang sama.
  • Ibu Maruko mengajarkan kalau pakaian bekas bisa dimanfaatkan, menolak permintaan baju baru karena faktor biaya.
  • Keluarga Sakura sederhana, Maruko iri dengan teman-temannya yang bisa sering liburan bersama keluarga.

Dalam anime Chibi Maruko Chan, Maruko ialah anak yang tumbuh besar di keluarga sederhana. Maruko tinggal bersama Keluarga Sakura lainnya yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan kakek neneknya. Ayah Maruko ialah pekerja kantoran yang gajinya pas-pasan. Sementara itu, ibu Maruko yang merupakan ibu rumah tangga, terkadang harus agar uang yang digunakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Selain sifatnya yang pemalas, Maruko terkadang juga suka mengeluh. Contohnya, Maruko sering mengeluh karena mendapatkan pakaian bekas kakaknya. Selain soal pakaian, Maruko juga pernah mengeluhkan hal lainnya yang terjadi pada dirinya. Terkesan biasa saja, namun, jika diperhatikan lebih dalam lagi, ada alasan yang cukup menyedihkan di baliknya, lho!

1. Mengenakan pakaian bekas kakak

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)

Kalau kamu pernah menonton episode "Maruko Menyadari Arti Kata Sia-sia", kamu akan mendapati Maruko yang mengeluh karena mendapatkan pakaian bekas milik kakaknya. Ibu Maruko memberikan pakaian Sakiko yang sudah tidak muat lagi untuk dikenakan Maruko. Hal ini ibu lakukan karena baju tersebut masih bagus dan akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan. Maruko mengeluh kenapa ia harus mengenakan baju yang dahulu pernah dipakai kakaknya. la merasa sang ibu memperlakukannya tak adil. 

Hal yang sama juga terjadi pada episode "Baju Baru di Hari Pertama Masuk Sekolah". Saat Maruko minta dibelikan baju mewah, permintaan Maruko ditolak sang ibu karena harganya terlalu mahal. Pada waktu yang sama, Maruko mengungkapkan kekesalannya mengapa selama ini ia selalu mendapatkan baju bekas kakaknya. Jika melihat pada episode tersebut, alasan ibu menolak permintaan Maruko karena uang yang ibu bawa tidak akan mencukupi kebutuhan lainnya jika hanya digunakan untuk membeli baju yang diinginkan Maruko.

2. Berbagi kamar tidur

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)

Saat Maruko bermain ke rumah Tamae, Maruko mengeluh mengapa dirinya tak memiliki kamar sendiri seperti temannya itu. Maruko pernah meminta pada ayah dan ibunya agar dibuatkan kamar sendiri. la ingin agar lebih leluasa dan sang kakak tidak memarahinya lagi. Sebab, Maruko sering dimarahi Sakiko karena mengotori kamar mereka. Bahkan, saat teman Sakiko datang ke rumah untuk nah untu tak dibolehkan mengerjakan tugas sekolah, Maruko masuk ke dalam kamar. 

Episode "Maruko Ingin Kamar Sendiri" menceritakan tentang Maruko yang memimpikan kamar sendiri. Namun, sang ayah menolaknya Kamar dengan alasan tidak ada lagi ruang yang tersisa. Saat Maruko menyarankan untuk membuat kamar baru, sang ayah juga kembali menolaknya karena biaya yang digunakan akan terlalu besar. Tak patah semangat, Maruko mencoba membujuk ayahnya untuk dibelikan tempat tidur. Namun, percakapan mereka akhirnya berakhir dengan kekecewaan Maruko.

3. Menu sarapan yang sama

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)

Maruko seringkali mengeluhkan menu sarapan yang sama. la selalu bertemu dengan sup miso dan nasi di meja makan. Episode "Maruko Ingin Mengubah Menu Sarapan" merupakan episode di mana Maruko mengungkapkan keluhannya tentang menu sarapan yang sama setiap harinya. Bahkan, Maruko sampai hafal bahan utama dalam sup miso tersebut, yaitu rumput laut dan tahu. Selain sup miso, pada episode "Semua Demi Dirimu", Maruko juga mengeluh ketika ia harus sarapan ikan sarden kering selama beberapa hari berturut-turut. Maruko bahkan sempat berfikir ia akan mengering seperti sarden yang ia makan. 

Maruko juga mengungkapkan kekesalannya kenapa sang ibu tak mengerti perasaannya yang setiap hari harus sarapan ikan sarden kering. Namun, seperti yang diketahui, Keluarga Sakura adalah keluarga yang sederhana. Menu sarapan yang sama menjadi salah satu cara ibu Maruko agar uang yang ia pegang cukup untuk keperluan lainnya.

4. Keadaan rumah yang berantakan

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)

Seperti yang diketahui, Maruko tinggal bersama keluarga yang sederhana. Kehidupannya pun jauh dari kata mewah. Maruko pernah mengeluhkan keadaan rumahnya yang berantakan khususnya lemari dapur. Bahkan, episode yang memperlihatkan adegan tersebut berjudul "Kita Miskin". 

Saat Maruko disuruh ibunya mengambil camilan di dalam lemari, Maruko mendapati bagian dalam lemari yang dipenuhi beberapa barang yang tak diperlukan. Bahkan, ada banyak tutup botol yang disimpan ibu dan neneknya. Setiap kali Maruko mendapati hal tersebut, ia bahkan merasa malu. Namun, alasan sang ibu menyimpan barang-barang tersebut karena ia berfikir suatu saat akan membutuhkannya.

5. Tidak pernah liburan keluarga

cuplikan Chibi Maruko Chan (youtube.com/CHIBI MARUKO-CHAN - Bahasa Indonesia)

Maruko pernah mengeluh kenapa keluarganya tidak sama seperti keluarga teman-temannya yang selalu menikmati liburan musim panas. la sering merasa iri ketika teman-temannya pergi liburan bersama keluarga masing-masing. Sayangnya, liburan merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi dalam Keluarga Sakura karena keterbatasan dana. Bahkan, kakak Maruko, Sakiko, menganggap liburan adalah hal berlebihan bagi keluarga mereka. Sampai-sampai Sakiko mengatakan kalau keluarga mereka terlalu miskin untuk berlibur. 

Saat kesempatan itu hampir tiba, ada saja kejadian tak terduga yang membuat liburan Keluarga Sakura batal. Misalnya, dalam episode "Memimpikan Liburan Keluarga" yang menceritakan rencana liburan Keluarga Sakura di musim panas. Setelah sekian lama, akhirnya Maruko akan menikmati liburan bersama keluarganya. Sang ayah berencana mengadakan liburan ke Kota Izu. Maruko tentu saja merasa bahagia mendengar rencana liburan tersebut. Namun, secara tak terduga, Maruko dan kakeknya merusakkan pintu kamar. Akhirnya, liburan keluarga dibatalkan karena dana berlibur digunakan untuk merenovasi kerusakan tersebut.

Kehidupan keluarga sederhana yang Maruko miliki tak membuat dirinya berkecil hati. Meski sering mengeluh, Maruko tetap menjalani kehidupannya dengan penuh kebahagiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us