Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Ilmuwan dan Penemu dari Dunia Sihir Harry Potter, Sudah Tahu Belum?

Severus Snape, sang Ahli Ramuan (dok. Warner Bross/Harry Potter and the Half-Blood Prince)

Cerita tentang dunia sihir Harry Potter seperti tidak ada habisnya. Banyak cerita-cerita yang tidak ditampilkan di buku atau film, tetapi masih menarik untuk diikuti sebagai bagian dari semesta Dunia Sihir Harry Potter. Cerita latar mengenai suatu tokoh mungkin sudah biasa. Semua orang terharu ketika mengetahui cerita latar Severus Snape di seri ketujuh. Para pembaca juga terkesima membaca cerita latar Voldemort yang penuh kejutan di buku keenam.

Namun, pernahkah terpikir oleh kalian siapa saja ilmuwan atau penemu benda-benda sihir di dunia Harry Potter? Mungkin dari serial pernah ditunjukkan bahwa Severus Snape adalah penemu mantra Sectumsempra, Dumbledore adalah penemu 12 kegunaan Darah Naga, dan Nicholas Flamel adalah pembuat Batu Bertuah. Lebih dari itu, banyak barang-barang sihir yang ternyata 'ditemukan' oleh ilmuwan, penemu, atau pendiri seperti halnya di dunia Muggle. Penasaran, ya? Yuk, simak!

1. Bowman E. Wright, Penemu Golden Snitch

Bowman Wright, penemu Golden Snitch untuk permainan Quidditch (https://harrypotter.fandom.com)

Dulu, sebelum permainan Quidditch menggunakan perlengkapan modern seperti sekarang, alih-alih menangkap Golden Snitch, para Seeker menangkap seekor burung mungil berbadan bulat yang biasa disebut sebagai Golden Snidget. Warnanya yang emas mengkilap dengan sayap yang dapat mengepak 360 derajat, membuat burung ini sering diburu untuk dimainkan dalam Quidditch. Sayangnya, pada akhir abad ke-13, populasi Golden Snidget menurun drastis akibat sering diburu. Hal ini membuat Golden Snidget diklasifikasikan sebagai satwa langka yang sangat dilindungi. Hal ini memicu kebingungan para penggemar Quidditch karena Quidditch bukanlah Quidditch tanpa Golden Snidget.

Hingga pada suatu hari, seorang penyihir asal Godric’s Hollow sekaligus seorang ahli besi handal bernama Bowman E. Wright menciptakan sebuah bola kecil yang ia beri nama Golden Snitch. Kemampuan sihir Bowman mampu membuat bola keemasan itu terbang dengan sangat cepat menggunakan sayap kecil yang mampu berputar 360 derajat, sama seperti Golden Snidget. Tidak hanya itu, Golden Snitch memiliki ‘fitur’ yang tidak dimiliki Golden Snidget, yaitu ingatan daging. Di mana Golden Snitch akan mengingat tangan pertama yang menyentuhnya, untuk menghindari protes tim lawan tentang siapa yang menangkap Snitch duluan. Dan sejak saat itu, Golden Snitch secara resmi digunakan dalam permainan Quidditch untuk menggantikan Golden Snidget.

2. Bertie Botts, Penemu Kacang Segala Rasa

Bertie Bott pembuat camilan Kacang Bertie Botts segala rasa yang terkenal (https://harrypotter.fandom.com)

Kacang Bertie Botts Segala Rasa adalah salah satu 'jajanan khas' dunia sihir Harry Potter. Klaim 'segala rasa' pada namanya bukanlah klaim palsu, karena kacang ini benar-benar memiliki segala rasa, mulai dari rasa normal seperti coklat dan mint, hingga rasa tidak masuk akal seperti rumput, hati, hingga kotoran telinga.

Permen ini awalnya tercipta karena ketidaksengajaan yang dilakukan Bertie Botts pada pertengahan abad ke-20 yang saat itu hendak membuat permen manis. Sayangnya sepasang kaos kaki bau tidak sengaja tercampur ke dalam adonan, sehingga permen yang Bertie hasilkan memiliki rasa kaos kaki.

Alih-alih mengulang adonannya, Bertie malah mendapatkan ide untuk menciptakan camilan dari berbagai rasa, termasuk rasa kaos kaki bau, yang diiklankan dengan kalimat “ada resiko di setiap suapannya”. Dan sejak saat itu, Kacang Bertie Botts Segala Rasa menjadi salah satu camilan yang disukai anak-anak penyihir karena menyenangkan untuk dicemil bersama teman-teman sekaligus menebak-nebak rasa apa yang akan didapat selanjutnya.

3. Devlin Whitehorn, Penemu Sapu Merk Nimbus

Devlin Whitehorn, pencipta Sapu Balap Nimbus untuk bermain Quidditch (https://harrypotter.fandom.com)

Sapu terbang menjadi transportasi andalan bagi komunitas sihir. Merknya pun bermacam-macam, mulai dari Komet, Panah Perak, hingga Sapu Bersih. Sayangnya, saat bermain Quidditch, sapu-sapu merk tersebut kurang memenuhi kriteria. Mulai dari kecepatannya yang kurang tinggi, gerakannya yang kurang gesit, ranting-rantingnya yang tidak aerodinamis, dan kekurangan-kekurangan lain yang membuat gerakan terbang seorang atlet Quidditch sulit dikendalikan.

Hingga akhirnya pada tahun 1967, Devlin Whitehorn mendirikan perusahaan sapu balap bernama Nimbus. Debut awal sapu terbang buatan Nimbus adalah Nimbus 1000, yang merupakan sapu terbang yang dirancang khusus untuk olahraga, khususnya Quidditch. Dengan fitur kecepatan mencapai 100 mil per jam dan kemampuan untuk berbelok 360 derajat pada titik tetap di udara, Nimbus 1000 berhasil menghantarkan Nimbus Racing Broom Company menduduki peringkat teratas sebagai produsen sapu balap terbaik pada masanya.

4. Herpo The Foul, Penemu Basilisk dan Horcrux

Herpo The Foul, ilmuwan Sihir Hitam penemu Horcrux dan Basilisk (https://harrypotter.fandom.com)

Nama Herpo The Foul jarang diketahui oleh khalayak umum, kecuali mereka yang menekuni Ilmu Hitam. Herpo dikenal sebagai Penyihir Hitam asal Yunani Kuno yang suka melakukan eksperimen selama abad ke-20. Bahkan hasil eksperimennya masih sering dipraktikkan hingga sekarang.

Herpo The Foul adalah penyihir pertama yang berhasil membiakkan Basilisk, raja ular yang sangat berbahaya, sangat beracun, dan hanya bisa dikendalikan oleh Parselmouth. Herpo juga memahami hakikat sejati sebuah jiwa, serta bagaimana pembunuhan bisa ‘merobek’ jiwa menjadi dua.

Dari pemahamannya akan jiwa tersebut, ia berhasil menciptakan Horcrux, benda sihir yang membantu penyihir hidup kekal abadi. Kedua penemuan Herpo tersebut membuat banyak penyihir hitam ingin mengikuti jejak Herpo, tetapi hanya sedikit sekali yang berhasil. Lord Voldemort adalah salah satu penyihir yang berhasil mengikuti jejak Herpo dengan menciptakan Horcrux, serta mampu mengendalikan Basilisk karena ia adalah seorang Parseltongue.

5. Hengist of Woodcroft, Pendiri Hogsmeade

Hengist The Woodcroft, pendiri desa Hogsmeade untuk kaum penyihir (https://harrypotter.fandom.com)

Terdapat desa penyihir di mana seluruh penduduknya adalah penyihir dan makhluk-makhluk sihir, tidak ada Muggle sama sekali. Di Inggris Raya, hanya ada satu desa yang seperti itu, yaitu Hogsmeade, yang lokasinya dekat dengan stasiun kereta tempat Hogwarts Express berhenti mengantarkan siswa-siswi Hogwarts setiap tahun.

Antara abad ke-10 atau 11, Hengist diusir dari tanah asalnya oleh seorang Muggle. Hengist akhirnya pergi ke Skotlandia, dan mendirikan Hogsmeade di dekat Hogwarts, di mana para penyihir dapat tinggal dengan aman tanpa gangguan Muggle. Sejak saat itu, Hogsmeade menjadi tempat tinggal dan markas penyihir, termasuk saat pemberontakan Goblin pada tahun 1612, di mana para penyihir aman berlindung di Hogsmeade.

Sekarang, Hogsmeade menjadi desa kecil yang telah memiliki kemandirian ekonomi. Beberapa toko unik telah dibuka di sana, seperti Honeydukes tempat segala macam permen dan manisan, Zonko tempat segala barang tipuan, kantor pos burung hantu, kafe teh Madam Puddifoot tempat untuk kencan romantis, hingga bar Madam Rosmerta. Toko-toko itu selalu ramai dikunjungi oleh pengelana, guru-guru Hogwarts, serta siswa-siswi Hogwarts tahun ketiga ke atas yang mendapatkan izin untuk berkunjung.

6. Ignatia Wildsmith, Penemu Bubuk Floo

Ignatia Wildsmith, penemu Bubuk Floo untuk berpergian dalam waktu singkat (https://harrypotter.fandom.com)

Sapu terbang bukan satu-satunya mode transportasi yang ada di dunia sihir. Mode lain yang lebih murah, efisien, dan hemat waktu adalah Jaringan Floo, di mana para penyihir dapat bepergian dari satu perapian ke perapian lain hanya dalam sekejap. Untuk menggunakan Jaringan Floo, pertama-tama penyihir harus memiliki perapian dari dan ke tempat yang dituju, serta perapian tersebut harus terdaftar di Kementrian Sihir.

Selanjutnya, untuk membantu perapian tersebut ‘membawa’ penyihir, diperlukan Bubuk Floo. Segenggam bubuk Floo sudah cukup untuk sekali jalan, di mana Bubuk Floo akan menyulut api berwarna hijau zamrud, melahap penyihir yang melangkah ke dalamnya, dan ‘mengirim’ penyihir tersebut ke tempat tujuan.

Ignatia Wildsmith dulunya murid Hogwarts angkatan tahun 1238 yang terseleksi ke Asrama Ravenclaw. Untuk memasuki Ruang Rekreasi Ravenclaw, para siswa harus menjawab teka-teki yang dilontarkan oleh pengetuk elang. Jika tidak bisa menjawab, siswa itu tidak akan diperbolehkan masuk sampai bisa menjawab atau ada siswa lain yang bisa menjawab dan membarenginya masuk.

Suatu malam, Ignati tidak bisa menjawab teka-teki dari si pengetuk elang. Ia bahkan harus tidur dua malam di koridor karena tak kunjung ada yang bisa menjawab teka-teki itu. Kejadian ini yang diduga menginspirasi Ignitia untuk menciptakan Bubuk Floo, agar orang-orang tidak perlu melalui pintu untuk memasuki suatu ruangan.

7. Daisy Dodderidge, Pendiri Pub Leaky Cauldron

Daisy Dodderidge, pendiri Leaky Cauldron yang menjadi jalan masuk ke Diagon Alley (https://harrypotter.fandom.com)

Para penyihir dari berbagai penjuru Inggris kerap berbelanja di Diagon Alley, pasar tradisional di mana penyihir mendapatkan semua keperluan sihir mereka seperti tongkat, pena bulu, hewan peliharaan sihir, bahan ramuan, jubah, hingga bank penyihir. Satu-satunya jalan untuk bisa pergi ke Diagon Alley adalah dengan melewati pub tua yang didirikan pada awal tahun 1500 oleh Daisy Dodderidge, yang bernama Leaky Cauldron.

Menurut sejarah, Leaky Cauldron menjadi satu-satunya akses ke Diagon Alley, yang dibangun bersamaan dengan Diagon Alley itu sendiri. Karena dibangun sebelum masa-masa penyihir mulai bersembunyi dari Muggle, Leaky Cauldron juga menerima Muggle sebagai pengunjung. Hingga pada tahun 1887, ketika terdapat rencana pembangunan jalan oleh para Muggle yang membuat Leaky Cauldron terancam dihancurkan, para penyihir bersatu untuk menyelamatkan Leaky Cauldron dengan mengacaukan ingatan para insinyur Muggle. Entah bagaimana, proyek pembangunan jalan tidak lagi menyentuh Leaky Cauldron, dan sejak saat itu tidak ada Muggle yang akan memasuki Leaky Cauldron karena tampak seperti toko rusak dari depan.

8. Para Pendiri Hogwarts

Pendiri Hogwarts dari kiri ke kanan: Godric Gryffindor, Helga Hufflepuff, Rowena Ravenclaw, dan Salazar Slytherin (https://harrypotter.fandom.com)

Mungkin tidak sulit mengingat nama-nama pendiri Hogwarts karena keempat nama mereka diabadikan sebagai nama asrama di Hogwarts hingga sekarang. Mereka adalah Godric Gryffindor, Salazar Slytherin, Helga Hufflepuff, dan Rowena Ravenclaw.

Keempatnya dulu adalah teman dekat yang mempunyai mimpi untuk mengajarkan sihir kepada anak-anak di seluruh Inggris Raya. Hingga akhirnya mereka membangun kastil secara sihir di Skotlandia. Dampak keempatnya dalam dunia pendidikan sihir sangat besar, hingga mampu menghasilkan banyak penyihir hebat yang berkontribusi dalam kemajuan dunia sihir.

Sebut saja ilmuwan atau penemu di atas, seperti Hengist of Woodcroft, Ignatia Wildsmith, dan Daisy Dodderidge adalah alumni Hogwarts. Belum lagi alumni-alumni Hogwarts yang berkontribusi dalam perdamaian antara penyihir dengan Muggle seperti Dumbledore dan Merlin. Atau alumni-alumni lain yang berhasil menjadi pakar dalam ilmu pengetahuan sihir seperti Severus Snape si Ahli Ramuan, atau Neville Longbottom yang ahli dalam Herbologi.

Bagaimana? Temuan mereka keren-keren kan? Selain beberapa ilmuwan dan penemu dalam Dunia Sihir Harry Potter di atas, sudah berapa penemu di dunia sihir yang sudah kalian tahu? Atau kalian malah sudah tahu penemu di dunia sihir dari negara lain?

Wow, seperti di dunia Muggle, ya? Mereka juga memiliki penelitian dan percobaan untuk perkembangan peradaban di seluruh dunia. Hanya saja, semua penemuan itu untuk kebaikan mereka agar tidak melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Sihir dan tetap tersembunyi dari Muggle.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us