Poster serial Indonesia Zona Merah (Instagram.com/screenplayfilms_id)
Ada perbedaan cara pandang film horor berlatarkan pabrik antara Milenial dan Gen Z. Bagi Milenial, horor berlatarkan pabrik mengingatkan mereka dengan era reformasi pasca 1998, ketika PHK massal, penutupan pabrik, dan rekstrukturisasi ekonomi yang kacau meninggalkan luka mendalam.
Di sisi lain, Gen Z justru berbicara tentang kecemasan, seperti pemberontakan terhadap ketidaksetaraan, ketidakpastian ekonomi, dan hak perlindungan di dunia kerja yang tidak pasti. Uniknya, film horor berlatar pabrik menjadi mekanisme koping bagi mereka yang rentan dan merasa ditinggalkan.
Film horor berlatarkan pabrik tidak selalu bertujuan menakut-nakuti, tetapi mengungkap, menantang, dan menjadi saksi dari isu di sekitar kita. Terlebih lagi ketika isu-isu tersebut dibalut dengan mise en scene yang menghibur, memanjakan mata, dan berkualitas.
IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.
Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.