Incredibles 2, Sekuel Pengobat Rindu yang Gagal Tingkatkan Mutu

Masih ingat jalan cerita The Incredibles yang tayang tahun 2004 silam? Secara garis besar, intinya seperti ini: Mr. Incredible (Craig T. Nelson) melakukan sebuah misi rahasia yang ternyata merupakan sebuah jebakan. Menyadari ada yang tidak beres, keluarganya kemudian bergegas untuk menyelamatkannya.

Pola tersebut diulang kembali di Incredibles 2. Bedanya, kali ini giliran Elastigirl yang menjalani suatu misi rahasia. Namun, ujung-ujungnya ia tetap dibantu oleh keluarganya. Sebenarnya, tidak ada yang salah akan pengulangan pola ini. Meskipun begitu, untuk sekuel yang sudah ditunggu-tunggu selama 14 tahun, sepertinya penonton layak mendapatkan sesuatu yang lebih segar.

Perkembangan para karakter di Incredibles 2 juga terbilang minimalis, jika enggan dikatakan nihil. Sepanjang film, masing-masing karakter tetap memiliki ciri khas namun tidak terasa adanya perubahan. Alhasil, mereka terlihat monoton dan sedikit-banyak membosankan.

Bagi yang sudah menonton film pertamanya, pasti akan menyadari bahwa karakter-karakternya tetap begitu-begitu saja. Sementara yang belum menyaksikan film pendahulunya juga akan merasakan minimnya perkembangan tokoh-tokoh tersebut dari awal hingga akhir film. Padahal, potensi yang dimiliki seluruh karakter di film ini begitu besar untuk dieksplorasi.

Apa pun format filmnya, kisah pahlawan super tidak akan lengkap tanpa adanya sosok musuh. Biasanya, sang musuh menjadi salah satu faktor yang mendorong perkembangan karakter sang jagoan utama. Hal tersebut bisa terjadi melalui beragam aspek, mulai dari pertentangan ideologi hingga motivasi yang kompleks. Sayangnya, tidak ada satu pun yang muncul di Incredibles 2.

Pengungkapan musuh utama pada film ini menggunakan trik yang sama seperti film sebelumnya, yaitu dihadirkan sebagai twist. Entah disengaja atau tidak, hadirnya twist tersebut sudah bisa tercium sejak awal, dengan begitu mudahnya, sehingga tidak menimbulkan dampak yang signifikan. Si musuh utama sendiri juga hambar dengan motivasi yang kurang meyakinkan. Hasilnya adalah seorang musuh yang mudah dilupakan sehabis lampu bioskop dinyalakan.

Di tengah-tengah kelemahan yang ada, Incredibles 2 masih mampu tampil menghibur. Aksinya seru dan beberapa leluconnya berhasil menciptakan tawa. Interaksi antar anggota keluarga Incredibles juga menarik untuk disaksikan. Tidak ketinggalan tokoh Edna Mode alias E, perancang busana pahlawan super yang tingkah nyentriknya berhasil meninggalkan kesan meskipun tampil cuma sebentar.

Penyelamat utama film ini justru datang dalam ukuran mini. Ialah Jack-Jack yang berhasil membuat Incredibles 2 layak ditonton di bioskop. Tingkahnya yang lugu namun keras kepala benar-benar menggemaskan. Jika kamu sudah menjadi penggemar Jack-Jack sejak film pertamanya, kamu akan lebih mencintainya lagi di film ini!

Kesimpulannya, Incredibles 2 patut disaksikan seluruh anggota keluarga meski belum mampu menyaingi kualitas film pertamanya. Saat ini, filmnya terpantau masih tayang di bioskop sehingga belum telat bagi kamu yang ingin menyaksikannya. Selamat menonton, ya!