6 Film Peraih Oscar Ini Cocok Buat Kamu yang Mendalami Ilmu Komunikasi

#MovieOn Tidak hanya nonton, tapi juga belajar

Film merupakan sarana hiburan yang tidak hanya dapat kita nikmati, akan tetapi dari film kita juga dapat belajar banyak kisah hidup orang lain. Melihat bagaimana pengalaman yang telah dijalani oleh karakter-karakter film, maka apabila tokoh tersebut jahat kita tidak perlu melakukan kesalahan yang sama. Sedangkan apabila yang dilakukan tokoh film memiliki dampak yang baik, maka dapat menjadi motivasi untuk segera dilakukan.

Dari dalam film kamu dapat mempelajari ilmu komunikasi di setiap cerita yang ditawarkan. Pelajaran tersebut tidak hanya ditemukan pada film yang mengusung tema jurnalisme, akan tetapi film-film yang kental dengan psikologi dan action juga bisa kamu jadikan bahan pembelajaran.

Lebih lanjutnya, inilah beberapa film yang pernah meraih Piala Oscar yang bisa dijadikan media belajar ilmu komunikasi.

1. The Shape Of Water (2017)

https://www.youtube.com/embed/XFYWazblaUA

Film yang baru saja memenangkan Piala Oscar 2018 ini diadakan di Delby Theatre, The Shape Of Water merupakan hasil produksi Bull Productions yang bekerjasama dengan Fox Searchlight Pictures. Kesuksesan film The Shape of Water yang memenangkan piala bergengsi ini tentunya tidak terlepas dari sutradara Meksiko, Guillermo del Toro Gómez yang juga menjadi sutrada dalam film Hellboy.

Film ini mengisahkan pertemuan antara seorang perempuan bernama Elise yang diperankan dengan baik oleh Sally Hawkins dengan monster yang tinggal di dalam air. Elise yang memang tidak bisa bicara tersebut dapat berteman baik dengan monster tersebut dan menyelamatkanya ketika seorang agen pemerintah hendak menangkapnya.

Kamu dapat melihat komunikasi non verbal yang terjalin di sini, meskipun tidak mengerti bahasa satu sama lain, tetapi tidak menghalangi Elise untuk mengenal dan berhubungan dengan monster tersebut.

2. Spotlight (2015)

https://www.youtube.com/embed/EwdCIpbTN5g

Bagi kamu anak Ilmu Komunikasi yang mendalami jurnalistik sepertinya film Spotlight yang disutradari oleh Tom McCharty ini wajib untuk kamu tonton. Pasalnya cerita yang menghabiskan dana sekitar $20 juta dalam pembuatanya ini mengisahkan Spotlight, tim jurnalis investigasi yang memenangkan Pulitzer Boston Globe.

Kisahnya berawal ketika Spotlight melakukan investigasi pada pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Gereja Khatolik. Berbagai dinamika dialami oleh tim Spotlight ini mulai dari menyelusuri para korban hingga mencari para pelaku. Secara umum, film yang memenangkan Piala Oscar 2016 ini mendapat tanggapan positif di dunia internasional.

3. The Artist (2011)

https://www.youtube.com/embed/YB9Oq0hn5KY

Film The Artist rilis pada tanggal 15 Mei 2011 dan memiliki durasi sekitar 100 menit. Micheal Hazanavicius merupakan sutradara Francis yang membawa film ini mendapatkan sebagai film terbaik di tahun 2011. Kisahnya bercerita tentang seorang perempuan bernama Peppy Miller yang diperankan oleh Bérénice Bejo dan sekaligus memenangkan sebagai artis terbaik.

Diceritakan Peppy hanyalah seorang perempuan biasa yang menggemari Valentin, seorang aktor film yang terkenal saat itu. Namun karena sebuah insiden, ia berkenalan dengan Valentin dan berlahan terjun ke dunia hiburan. Film bisu yang diceritakan secara pantomim tersebut akan membuat anak ilmu komunikasi memahaminya dengan bahasa non verbal melalui gerak langkah dan juga semiotika. Jadi sangat cocok untuk kamu nikmati sambil dipelajari.

4. The King's Speech (2010)

https://www.youtube.com/embed/kYoSQkfrjfA

Film ini memiliki latar belakang sejarah yaitu raja dari Britania Raya, Goerge VI diceritakan tidak dapat berbicara dengan baik. Istrinya, Elizabeth memiliki peran yang sangat besar dalam mendampingi Raja Geogre, dengan sabar ia berusahan menemui beberapa orang yang dianggap mampu mengobati penyakit suaminya agar dapat berpidato di depan publik.

Film yang disutradarai oleh Tom Hooper ini sarat akan retorika yang merupakan salah satu tradisi yang berada di ilmu komunikasi. Film The King's Speech ini dibuat dengan anggaran sekitar $15 juta, namun menurut catatan dari situs boxofficemojo.com menghasilkan pendapatan lebih dari $414 juta di seluruh dunia.

5. The Silence of The Lambs (1991)

https://www.youtube.com/embed/RuX2MQeb8UM

The Silence of The Lambs dinilai banyak orang sebagai film psikologi terbaik. Film ini disutradari oleh Jonathan Demme yang tutup usia tahun 2017 lalu dan ditulis dengan sangat menarik oleh Ted Tally. Film yang ditampilkan menceritakan tentang Clarice, seorang perempuan yang mengalami masa lalu yang ingin ia pendam harus memenuhi tugas untuk mengungkapkan kasus pembunuhan sadis.

Untuk menyelesaikan kasus tersebut ia harus mewawancarai Dr. Hannibal Lecter seorang psikopat sekaligus psikiater yang hebat. Butuh upaya besar bagi Clarice untuk mendapatkan keterangan dari Dr. Hannibal karena kepiawaian psikiater tersebut dalam membaca sisi tergelap yang dimiliki Calrice.

Bagi kamu anak ilmu komunikasi, di film The Silence of The Lambs dapat dijadikan sebagai salah satu contoh pembelajaran lobby atau negosiasi, bagaimana akhirnya Clarice berhasil mendapatkan keterangan dari Dr. Hannibal tentang pembunuhan berantai yang ia usut.

6. Driving Miss Daisy (1989)

https://www.youtube.com/embed/TQ3wXC5jqKE

Kisah persahabatan terasa kental dalam film yang disutradai oleh Bruce Baresford ini. Daisy seorang Yahudi memiliki supir keturuna Afrika. Awalnya ia tidak terlalu menyukai Hoke yang diperankan oleh Morgan Freeman, akan tetapi karena kesabaran Hoke dalam menghadapinya, akhirnya mereka berteman dekat.

Pelajaran yang dapat diambil dari sini adalah persepsi di mana kita berburuk sangka terhadap orang lain dan menilai mereka karena memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Film ini juga dapat menambah pengetahuan kita tentang komunikasi antar pribadi, dimana orang akan lebih terbuka ketika sudah merasa akrab.

Sudah putuskan untuk menonton yang mana ?

Jailani Photo Verified Writer Jailani

Belajar untuk berbagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya