Cameron tetap berpegang pada keyakinannya: akting manusia tidak tergantikan. Dalam wawancara terpisah, ia menyebut teknologi AI yang bisa menciptakan aktor dari teks adalah sesuatu yang "mengerikan."
"Ada AI generatif yang bisa menciptakan karakter. Mereka bisa menciptakan aktor. Mereka bisa menciptakan penampilan dari awal hanya dengan perintah teks. Rasanya, tidak. Itu mengerikan bagi saya," tegasnya dalam acara Sunday Morning di CBS.
Meski begitu, Cameron tidak menutup pintu untuk menggunakan AI dalam proses efek visual (VFX). Pada tahun 2024, ia bergabung dengan dewan direksi Stability AI dan mengaku sedang mengeksplorasi bagaimana AI dapat membantu menekan biaya efek visual yang kian mahal.
"Jika kita ingin terus menonton film-film yang selalu saya sukai, yang saya suka buat, dan yang akan saya tonton seperti Dune, Dune: Part Two, atau film-film yang sarat efek dan CGI, kita harus cari cara untuk memangkas biaya hingga setengahnya," imbuhnya.
Menurutnya, AI dapat digunakan untuk mempercepat workflow VFX, memungkinkan para seniman bekerja lebih efisien tanpa kehilangan arah artistik. Cameron mengatakan bahwa ini adalah masa depan film blockbuster. Baginya, titik temu AI dan film ada di pascaproduksi, bukan dalam pembuatan atau pengembangan cerita.