- Emerald City kemungkinan bakal dibuat dengan VFX 3D super realistis
- Adegan terbang Elphaba bisa jadi salah satu adegan paling epik sepanjang sejarah musikal
- Tone ceritanya mungkin bakal lebih gelap, lebih politis, dan punya aksi besar-besaran
- Budget? Sudah pasti bakal jadi musikal termahal sepanjang masa!
Kenapa James Cameron Tidak Jadi Menggarap Wicked?

- James Cameron adalah fans berat Wicked dan The Wizard of Oz (1939)
- Cameron mundur karena tidak bisa menemukan 'lagunya'
- Fakta bahwa Cameron bertemu perwakilan Universal 15 tahun lalu menegaskan betapa panjang dan sulitnya perjalanan adaptasi Wicked
James Cameron, sutradara kawakan di balik film-film blockbuster ternama seperti Terminator, Titanic dan Avatar, ternyata nyaris menyutradarai film musikal Wicked. Kejadiannya memang bukan baru-baru ini, melainkan sekitar 15 tahun lalu, saat Cameron sedang berada di puncak kejayaannya setelah Avatar (2009) meledak dan jadi film terlaris sepanjang masa.
Saat itu, Universal Pictures melihat peluang emas. Lagipula, siapa yang lebih tepat menyutradarai adaptasi musikal Broadway paling legendaris tersebut kalau bukan James Cameron? Meski begitu, sayangnya proyek ini kandas sebelum berkembang. Alasannya? Cukup unik dan… sangat "Cameron" banget.
1. Ternyata, James Cameron adalah fans Wicked dan The Wizard of Oz (1939)

Menurut laporan Deadline (27/11/2025), Universal langsung bergerak mendekati James Cameron ketika mereka ingin mengadaptasi Wicked ke layar lebar. Cameron bahkan mengaku sempat bertemu dan berdiskusi serius dengan petinggi Universal soal proyek ini.
Lucunya, yang membuat berita ini lebih menarik adalah fakta bahwa Cameron itu fans berat The Wizard of Oz (1939).
"Jenis film yang saya suka tonton, sebut saja Dune atau bahkan Wicked. Saya sangat suka ceritanya. Maksud saya, The Wizard of Oz adalah salah satu film favorit saya," ucapnya di podcast The Town with Matthew Belloni.
Terlepas cocok atau tidaknya, Cameron saat itu langsung kepincut dengan ide menjelajahi dunia Oz dari perspektif baru yang lebih gelap dan lebih kompleks. Sebuah playground yang kalau boleh jujur pas dengan gayanya.
2. Alasan James Cameron tidak jadi menggarap proyek film Wicked

Meski sangat tertarik dengan proyek adaptasi Wicked, Cameron akhirnya memilih mundur. Alasannya cukup lucu sekaligus jujur: "Aku enggak bisa nemuin 'lagunya'." Apa maksud dari pernyataannya tersebut?
Yep, masalahnya bukan dunia fantasi, bukan cerita, bukan konflik. Cameron memang dikenal sebagai sosok jenius di bidang aksi, teknologi canggih, dan dunia fiksi ilmiah. Ia bisa membuat adegan terbang di Pandora atau perang bawah laut yang rumit tanpa berkedip. Tapi menyutradarai film musikal? Itu ranah yang 180 derajat berbeda.
Mengadaptasi lagu-lagu ikonik seperti "Defying Gravity", "Popular", atau "For Good" ke dalam format film mungkin terasa tidak alami baginya. Cameron seperti tidak menemukan feeling yang dibutuhkan untuk drama-musikal. Akhirnya, Universal move on dan mencari sutradara lain. Butuh waktu lebih dari satu dekade hingga proyek film Wicked akhirnya jatuh ke tangan Jon M. Chu.
3. Apa jadinya jika James Cameron menyutradarai Wicked?

Fakta bahwa Cameron bertemu perwakilan Universal 15 tahun lalu menegaskan betapa panjang dan sulitnya perjalanan adaptasi Wicked. Banyak bintang dan sutradara besar sempat dipertimbangkan untuk drama-musikal ini.
Whoopi Goldberg, Salma Hayek, Nicole Kidman, Lady Gaga, Emma Thompson, Claire Danes, Laurie Metcalf, Michelle Pfeiffer, hingga sutradara seperti JJ Abrams, Ryan Murphy, James Mangold, dan Rob Marshall pernah mencobanya. Namun, coba bayangkan dulu kalau film Wicked benar-benar disutradarai James Cameron:
Namun tentu saja, hasil akhirnya bakal sangat berbeda dari versi Jon M. Chu. Ia datang sebagai sutradara yang memang paham dunia musikal. Sementara itu Cameron punya fokus berbeda: sekuel Avatar, proyek baru Terminator, dan adaptasi Last Train from Hiroshima.
Dengan jadwal super padat, wajar jika Cameron akhirnya melepas Wicked dan fokus pada dunianya sendiri. Pada akhirnya, Chu lah yang sukses mengadaptasi kisah Elphaba dan Glinda ke layar lebar.


















