5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?

Diproduksi langsung oleh penggemar berat One Piece

One Piece adalah salah satu manga paling legendaris yang pernah ada. Judul manga satu ini juga begitu populer di Indonesia karena versi dari serial animenya sempat ditayangkan di televisi. Gak heran, penayangan live action dari manga karya Eiichiro Oda ini jadi begitu penting buat banyak orang.

Pada 13 Agustus lalu, live action One Piece resmi tayang di Netflix dengan total delapan episode. Beragam reaksi dari penggemar mewarnai media sosial. Nah, buat kamu yang masih ragu menontonnya, di bawah ini penulis telah menuliskan sejumlah alasan kenapa kamu harus nonton serial live action One Piece. Penasaran? Yuk, simak!

1. Diproduseri oleh Matt Owens yang merupakan penggemar One Piece

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?Matt Owens (instagram.com/cinemattic1)

Menduduki posisi eksekutif produser dan showrunner, rupanya Matt Owens bukan sekadar pimpinan tertinggi dalam proyek pembuatan live action One Piece. Owens sendiri merupakan penggemar berat One Piece. Owens mengaku bahwa One Piece membantunya bangkit dari depresi yang ia alami pada usia 20-an.

Ia juga mengungkapkan bahwa tim yang tergabung dalam proses pembuatan live action ini diisi oleh orang-orang yang berbakat, berdedikasi, dan mencintai One Piece. Pria yang juga memproduseri serial Agents of S.H.I.E.L.D. ini berharap bahwa penggemar akan menyukai live action One Piece. Owens percaya bahwa serial ini akan menjadi live action yang berbeda. "Saya berharap penonton dapat melihat dan menilai bahwa kutukan telah diangkat,” ucap Owens. Maksudnya adalah penilaian penggemar mengenai live action kerap kali gagal, tapi tidak kali ini.

2. Eiichiro Oda, kreator One Piece, memantau proses produksi dengan sangat ketat

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?Jacob Romero (instagram.com/bookofjacob)

Kreator One Piece, Eiichiro Oda, menuturkan bahwa dirinya sempat khawatir mengingat beberapa live action keluaran Netflix mendapatkan ulasan yang buruk. Demi melahirkan karya yang sesuai ekspektasi penggemar manga, Oda menjaga ketat keseluruhan pembuatan serial. Ia membaca naskah, memberikan catatan, hingga menilai langsung para bintang yang melakukan audisi.

Oda mengaku sempat khawatir tidak dapat menemukan aktor yang dapat memerankan Luffy. Namun, Iñaki Godoy muncul dan berhasil mencuri perhatian Oda. Oda menilai Iñaki sangat lucu dan mirip dengan sosok Luffy yang Oda tulis. Tim produksi pun sepakat untuk tidak menayangkan One Piece hingga berhasil memuaskan Oda.

Baca Juga: Biodata dan Profil Morgan Davies, Aktor Transgender di One Piece

3. Aktor dan aktrisnya dibuat semirip mungkin dengan karakter One Piece

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?adegan dalam One Piece (instagram.com/netflixid)

Dalam wawancara bersama Screen Rant, Marc Jobs mengemukakan kegundahannya selaku sutradara untuk menemukan para karakter One Piece. Ada ribuan aktor dan aktris berbakat yang mengikuti audisi. Marc Jobst harus menemukan sosok yang tak hanya mirip secara fisik, tetapi juga secara natural dapat merepresentasikan watak para karakter One Piece. Marc Jobst juga harus memilih yang bisa melakukan gerakan aksi. Itu karena serial live action ini akan dipenuhi oleh adegan aksi.

Rupanya, kegundahan hati Marc Jobst ditepis ketika ia menemukan sejumlah aktor dan aktris yang kini tampil sebagai para karakter. Ia menilai bahwa tak hanya mirip, tetapi mereka juga mampu membangun chemisty di antara para kru bajak laut topi jerami. Meskipun tidak 100 persen, ia bersama dengan seluruh tim yang terlibat juga berusaha keras membuat para pemeran tampil dengan pakaian hingga gaya rambut yang mirip dengan versi asli.

4. Menghadirkan sinematografi dan CGI yang memukau dalam berbagai adegan

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?adegan dalam One Piece (youtube.com/Netflix)

Salah satu kekhawatiran penggemar terhadap live action adalah ketidakmampuan tim produksi menampilkan imajinasi liar kreator manga. Bergenre fantasi, One Piece punya banyak adegan yang membutuhkan bantuan computer generated imagery (CGI). Secara eksklusif di hadapan Inaki Godoy, Eiichiro Oda menuturkan bahwa dirinya tidak khawatir terhadap hal tersebut karena teknologi saat ini pasti mampu mewujudkan gambaran yang sulit sekalipun.

Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan tim produksi membuat ulang dunia One Piece ke kehidupan nyata. Sinematografi yang ciamik dalam berbagai adegan juga membuatnya menjadi begitu nyaman untuk dinikmati. Secara keseluruhan, live action One Piece sukses membuat latar tempatnya terlihat nyata, tetapi tetap mampu menampilkan imajinasi dalam cerita aslinya.

5. Ceritanya mudah dipahami oleh bukan penggemar sekalipun

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Live Action One Piece, Sebagus Itu?Iñaki Godoy (instagram.com/inakigo)

Kalau berpikir bahwa live action One Piece hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang membaca manga dan/atau menonton animenya, kamu salah besar. Live action sendiri mengadaptasi sebuah manga dari awal cerita. Karena itu, siapa pun bisa mengikuti cerita dalam live action dengan tak terkecuali.

Selain berkeinginan untuk memenuhi ekspektasi penggemar manga, Eiichiro Oda sendiri ingin live action One Piece dapat diterima oleh bukan penggemar sekalipun. Tak heran, ada beberapa cerita dan adegan di dalamnya kembali disesuaikan. Dengan begitu, cerita yang disuguhkan menjadi lebih menarik, dramatis, dan tentunya dapat dinikmati siapa saja.

Alasan-alasan tersebut membuat live action One Piece menjadi serial yang harus banget ditonton, apalagi jika kamu penggemar genre fantasi. Jadi, mau mulai nonton live action One Piece kapan, nih?

Baca Juga: 5 Antagonis Terkuat dalam East Blue Saga One Piece

Jihan Khoerunnisa Photo Verified Writer Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya