5 Karakter Anime yang Melakukan Cross-Dressing

- Anime sering memasukkan karakter cross-dressing sebagai kreativitas tema menarik.
- Haruhi Suzumiya dan Kuranosuke Koibuchi adalah karakter ikonik yang menyampaikan pesan tentang penilaian terhadap kepribadian dan kemampuan, bukan hanya dari penampilan luar.
- Wandering Son dan Hideri Kanzaki juga menampilkan cerita realistis yang menyorot kompleksitas identitas dan isu-isu gender.
Karakter yang melakukan cross-dressing atau berlintas-busana kerap ditemukan dalam banyak judul anime. Gaya penampilan serta perilaku yang tidak sesuai gender biologis sendiri ini menjadi suatu kreativitas tema yang menarik untuk masukkan ke alur cerita.
Bukan sekadar gegayaan atau sisipan komedi, cross-dressing dalam anime turut menghadirkan pembahasan lebih dalam seputar kebebasan berekspresi dan pencarian jati diri. Berikut penulis merangkum 5 karakter anime yang melakukan cross-dressing.
1. Haruhi Suzumiya (Ouran High School Host Club)

Perempuan yang berpakaian laki-laki adalah formula mainstream dalam manga shoujo lawas. Salah satu karakter paling ikonik ialah Haruhi Suzumiya. Dengan penampilan androgini-nya, Haruhi bergabung guna melunasi hutangnya dalam klub host yang berisi para pemuda rupawan.
Tinggal bersama ayah seorang waria membuat Haruhi acuh tak acuh terhadap penampilan. Karakternya ini menghadirkan pesan tersirat untuk tidak hanya menilai seseorang melalui penampilan luar atau terpaku dengan definisi gender secara umum, tetapi turut memperhatikan kepribadian serta kemampuannya.
2. Kuranosuke Koibuchi (Princess Jellyfish)

Kerap dikekang oleh keluarganya terutama sang ayah membuat pria bernama Kuranosuke Koibuchi ini gemar berdandan sebagai perempuan. Meski dianggap menentang norma sosial, Kuranosuke justru menemukan kebebasan serta kenyamanan berekspresi ketika melakukannya.
Dengan kepribadian yang easy going, Kuranosuke bergaul dengan para penghuni apartemen Amanizukan yang didominasi kaum perempuan, termasuk Tsukimi Kurashita yang sangat terobsesi dengan ubur-ubur. Pertemanan mereka mendorong Tsukimi yang seorang otaku anti sosial untuk keluar perlahan dari zona nyaman serta belajar lebih percaya diri.
3. Shuuichi Nitori (Wandering Son)

Wandering Son merupakan salah satu anime terbaik bertema cross-dressing karena cerita realistis yang menyorot kompleksitas identitas dan isu-isu gender. Selain Shuuichi Nitori seorang pemuda yang berpakaian sebagai gadis, terdapat teman perempuannya, Yoshino Takatsuki, yang berpakaian sebagai laki-laki.
Shuuichi dan Yoshino mulai saling berbagi rahasia dan menjalin persahabatan baik ketika orang-orang menjauhi mereka. Kehidupan Shuuichi semakin sulit ketika dia harus pindah ke lingkungan baru dan menghadapi kenyataan pahit sebagai individu dewasa sekaligus stigma negatif yang kerap dilontarkan kepadanya.
4. Hideri Kanzaki (Blend S)

Bersama protagonis Maika Sakuranomiya, Hideri Kanzaki bergabung sebagai pramusaji di Kafe Stile yang mengharuskan para pekerjanya memainkan peran tertentu. Hideri sendiri membawakan peran idol yang menggemaskan.
Walau sebetulnya Hideri secara biologis ialah seorang pria, dia memiliki cita-cita menjadi idol perempuan sehingga dia melakukan cross-dressing. Bagi Hideri, gender tidak akan menghentikan usahanya mewujudkan mimpi. Di samping itu, Hideri sukses jadi pusat perhatian di kafe berkat kepribadian yang menawan.
5. Hotaru Tachibana (Aoharu x Machinegun)

Untuk alasan praktis, Hotaru Tachibana lebih suka berpenampilan menjadi laki-laki daripada mengikuti gender biologisnya sebagai perempuan. Hotaru memiliki prinsip keadilan yang tinggi, sehingga dia langsung turun tangan ketika temannya terjebak penipuan oleh sebuah klub permainan bertahan hidup.
Buntut dari tindakannya, Hotaru terlibat dengan tim Toy Gun Gun yang menjadi bagian dari klub. Seiring waktu, Hotaru memahami ambisi mereka untuk memenangkan turnamen nasional. Hotaru mencoba memberi kontribusi terbaiknya, tetapi dia sendiri tidak terampil dalam permainan dan Toy Gun Gun tidak menerima member perempuan dalam timnya.
Tak sekedar hiburan, para karakter yang melakukan cross-dressing di atas menghadirkan topik mendalam tentang keberagaman serta hak setiap orang untuk menjadi diri sendiri terlepas dari bagaimana penampilannya. Dari kelima karakter di atas, mana yang jadi favoritmu?