7 Karakter Marvel yang Gagal Dimaksimalkan di Multiverse Saga

- Shang-Chi gagal dimaksimalkan setelah debut kuatnya di Multiverse Saga, dengan jeda 5 tahun sebelum kemunculan berikutnya.
- Thor terlalu konyol di Thor: Love and Thunder, merusak perkembangan emosional karakternya pasca-Endgame.
- Maria Hill disia-siakan di Secret Invasion dengan kemunculan yang mengecewakan dan tanpa dampak besar pada cerita MCU.
Marvel Cinematic Universe (MCU) kini semakin mendekati akhir saga keduanya. Multiverse Saga dimulai pada 2021 lewat WandaVision akan ditutup lewat dua film terakhir, Avengers: Doomsday (2026) dan Avengers: Secret Wars (2027). Dengan kembalinya Russo Brothers dan Robert Downey Jr. untuk proyek besar ini, banyak yang percaya Multiverse Saga masih berpeluang berakhir kuat meski perjalanannya sempat penuh masalah.
Berbeda dengan Infinity Saga yang hampir selalu mendapat pujian dari penggemar dan kritikus, Multiverse Saga menuai respons campuran. Phase 4, 5, dan 6 memperkenalkan begitu banyak karakter baru sambil tetap membawa deretan pahlawan lama. Namun, MCU tampaknya kesulitan memberi porsi yang tepat untuk semuanya. Beberapa karakter di bawah ini misalnya, mereka dianggap gagal dimaksimalkan di Multiverse Saga.
1. MCU menyia-nyiakan debut sempurna Shang-Chi

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021) memperkenalkan Simu Liu sebagai Xu Shang-Chi lewat kisah asal-usul yang memukau, bahkan sering disebut sebagai origin story terbaik di Multiverse Saga. Film ini dipromosikan sebagai bagian penting dari cerita besar saga tersebut. Debut Shang-Chi pun sukses besar, membuat banyak orang tak sabar menantikan kemunculannya lagi.
Namun, meski debutnya kuat, Shang-Chi menghilang total dari MCU sejak 2021. Simu Liu memang sudah dipastikan kembali di Avengers: Doomsday (2026), tapi jeda 5 tahun antara penampilan pertamanya dan berikutnya terasa sangat panjang. Meski Shang-Chi 2 tetap dalam pengembangan, film tersebut kemungkinan baru rilis jauh setelah Saga Multiverse berakhir.
2. Thor jadi terlalu konyol di Thor: Love and Thunder (2022)

Sebagai salah satu Avengers asli yang masih aktif, Thor punya peran besar di MCU. Namun di Saga Multiverse, ia baru muncul sekali, yaitu lewat Thor: Love and Thunder (2022). Sayangnya, film itu dianggap gagal memberikan kelanjutan karakter Thor pasca-Endgame dengan baik.
Film tersebut terasa terlalu konyol, hingga merusak perkembangan emosional Thor yang sudah dibangun sejak Infinity War (2018) hingga Endgame (2019). Alih-alih melanjutkan kedewasaan karakter yang sempat berada di titik terendah hidupnya, Thor justru tampil lebih humoris dan tidak serius dibanding sebelumnya. Meskipun gayanya mengikuti nuansa Thor: Ragnarok (2017), banyak yang merasa sekuelnya justru kehilangan esensi yang membuat film sebelumnya sukses.
3. Secret Invasion benar-benar menyia-nyiakan Maria Hill

Maria Hill adalah salah satu karakter MCU yang paling sering diremehkan. Sejak debutnya di The Avengers (2012), agen S.H.I.E.L.D. yang diperankan Cobie Smulders ini telah menjadi bagian penting MCU selama lebih dari 10 tahun. Ia menjadi partner setia Nick Fury dan Avengers, siap mempertaruhkan nyawa untuk menghadapi berbagai ancaman, mulai dari invasi alien hingga infiltrasi HYDRA.
Namun, di Multiverse Saga karakter seperti Maria Hill tampaknya sulit menemukan tempat, karena alur ceritanya semakin menjauh dari hal-hal yang membumi. Hill baru muncul kembali di Secret Invasion (2023), dan sayangnya, kemunculannya justru mengecewakan. Serial tersebut membunuh Maria Hill di episode pertama, tanpa memberikan dampak besar pada cerita atau perubahan berarti di MCU.
4. Captain Marvel tidak pernah jadi karakter utama yang diharapkan

Saat pertama kali muncul pada 2019, Captain Marvel versi Brie Larson diproyeksikan menjadi salah satu tokoh paling penting di MCU. Walaupun perannya di Avengers: Endgame (2019) tidak terlalu besar, Marvel jelas berencana menjadikan Carol Danvers sebagai salah satu pemimpin Avengers di Multiverse Saga. Namun, perjalanan karakternya tidak berjalan seperti yang dibayangkan.
Penggemar belum benar-benar merasa terhubung dengan Captain Marvel, apalagi dengan penampilannya yang minim di MCU. Carol sering digambarkan terlalu tegar dan tidak mudah dipahami, sehingga sulit bagi banyak penonton untuk benar-benar merasa dekat dengannya. The Marvels (2023) memang berusaha memperbaiki hal itu, tetapi hasilnya belum memuaskan.
5. Wasp tidak pernah diberi ruang untuk bersinar

Evangeline Lilly sebenarnya punya potensi besar sebagai Hope van Dyne alias Wasp, tetapi MCU tidak pernah benar-benar memaksimalkannya. Sejak kemunculan pertamanya di Phase 2, Wasp lebih sering menjadi karakter pendukung. Berbeda dengan Ant-Man yang cepat terhubung dengan Avengers, Wasp baru bertemu para pahlawan Bumi di pertarungan terakhir Endgame (2019).
Seharusnya, Multiverse Saga menjadi momentum untuk memberi Wasp spotlight lebih besar. Nyatanya, MCU mengulangi kesalahan lama dimana Hope kembali tersisih. Di luar Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023), ia sama sekali tidak tampil, dan bahkan di film itu pun ia tidak mendapat sorotan sebesar yang seharusnya.
6. Nick Fury dipermalukan di Secret Invasion

Berkat penampilan kuat Samuel L. Jackson, Nick Fury menjadi salah satu karakter paling ikonik di Infinity Saga. Sebagai sosok yang menyatukan Avengers sejak awal, Fury selalu digambarkan sebagai manusia biasa yang mampu bergerak di antara para dewa tanpa pernah kehilangan wibawanya. Meski perlahan tersingkir dari pusat cerita menjelang akhir Infinity Saga, justru Multiverse Saga yang benar-benar merusak penggambaran karakternya.
Setelah absen selama Fase 4, Nick Fury akhirnya kembali dalam Secret Invasion (2023), yang menjadi proyek MCU pertamanya sebagai tokoh utama. Sayangnya, serial ini justru menjadi salah satu rilisan Marvel dengan penulisan dan eksekusi terburuk.
Bukan hanya alur ceritanya lemah, Secret Invasion (2023) juga menampilkan versi Nick Fury yang tampak tidak kompeten dan bahkan bertanggung jawab secara tidak langsung atas terjadinya invasi alien, tanpa melibatkan Avengers sekalipun. Meski Jackson tetap tampil solid, cerita dalam Multiverse Saga membuat karakter Fury kehilangan kekuatan dan karisma yang selama ini melekat padanya.
7. Kang yang hampir jadi Thanos baru

Setelah dikenalkan di Loki dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023), Jonathan Majors diposisikan sebagai pemeran utama penjahat besar MCU berikutnya. Kang the Conqueror beserta semua variannya direncanakan menjadi ancaman utama yang akan dilawan para Avengers di Avengers: The Kang Dynasty dan Avengers: Secret Wars (2027), sebagai klimaks dari seluruh Multiverse Saga. Namun, rencana besar ini runtuh setelah Majors terlibat kasus hukum, membuat Marvel mengganti arah cerita dan mengalihkan fokusnya kepada Doctor Doom.
Walaupun masih ada kemungkinan Kang kembali di proyek MCU lainnya dengan aktor yang berbeda, kesempatan untuk menjadikannya sebagai villain sebesar Thanos tampaknya sudah hilang. Jika Kang muncul lagi, kemungkinan besar hanya untuk menutup cerita yang belum terselesaikan, bukan sebagai ancaman utama seperti visi awalnya. Ini menjadi penurunan besar dari rencana ambisius Marvel yang semula ingin menjadikan Kang sebagai pusat dari seluruh Multiverse Saga.
Multiverse Saga seharusnya menjadi kesempatan besar untuk memperluas dunia MCU, tetapi justru banyak karakter utama yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak yang kehilangan arah karena penulisan yang tidak konsisten dan fokus cerita yang terlalu melebar. Jika Marvel ingin mengembalikan kejayaan seperti di era Infinity Saga, mereka perlu memberikan tempat yang layak bagi setiap karakter agar peran mereka benar-benar terasa penting



















