10 Karakter Pahlawan Anime Paling Bermasalah, Perilakunya Amat Buruk
Karakter pahlawan di serial anime cenderung menjadi puncak harapan, kebaikan, dan kebenaran moral. Karakter anime ini umumnya adalah orang-orang baik, membela apa yang benar dan berjuang melawan mereka yang akan melakukan kejahatan.
Namun, tidak semua pahlawan anime memiliki reputasi yang bersih dan sempurna. Terlepas dari perbuatan baik mereka, beberapa karakter pahlawan anime paling bermasalah ini sulit untuk diabaikan. Siapa sajakah mereka? Berikut beberapa di antaranya.
1. Endeavor menyakiti dan membuang keluarganya untuk mendapatkan penerus sempurna (My Hero Academia)
2. Depresi yang dialami Eren Yeager membuatnya memusuhi semua orang dan menjadi penghancur dunia (Attack on Titan)
3. Ciel Phantomhive menghabisi anak-anak yang seharusnya ia lindungi demi tujuan gelapnya (Black Butler)
4. Ken Kaneki yang baik hati berubah menjadi iblis yang menganibalkan manusia dan Ghoul demi memperkuat dirinya (Tokyo Ghoul)
5. Hawks bersedia melakukan hal-hal keji untuk melindungi masyarakat dan menuntaskan tugasnya sebagai pahlawan (My Hero Academia)
6. Guren Ichinose menganggap teman dan musuh sama-sama seseorang yang harus ia kalahkan (Seraph of the End)
7. Koro-sensei adalah seseorang yang ingin bunuh diri karena tidak bisa lepas dari masa lalu gelapnya (Assassination Classroom)
8. Kekejaman Gajeel di masa lalu tidak bisa dilupakan meskipun ia pada akhirnya berubah menjadi baik (Fairy Tail)
9. Roy Mustang terlibat dengan rencana pemusnahan masal milik pemerintah (Fullmetal Alchemist: Brotherhood)
10. Di masa lalu, Osamu Dazai adalah orang yang kejam, kasar secara verbal, dan tampaknya menikmati kekerasan (Bungou Stray Dogs)
Nah, itu dia beberapa karakter pahlawan anime paling bermasalah. Mulai dari sini seharusnya kita bisa menyadari bahwa menjadi seorang pahlawan tidak menjadikan para karakter anime tersebut baik secara keseluruhan. Pada akhirnya, beberapa dari mereka memilih jalan yang seharusnya dilalui oleh para penjahat demi menuntaskan tugas mereka. Kalau menurut kamu bagaimana?
