Kasus Misteri Menantang, 5 Drama Jepang Adaptasi Kisah Sherlock Holmes

Adaptasi terbaru kisah Sherlock Holmes dalam drama Jepang diperankan oleh Dean Fujioka sebagai tokoh utama dengan nama Shishio Homare. Tokoh dr. John Watson dinamai Junichi Wakamiya diperankan oleh aktor dan idol tampan, Takanori Iwata.

Drama yang tayang akhir tahun 2019 lalu ini terdiri dari 11 episode. Sama seperti kisah aslinya, Shishio merupakan seorang konsultan kriminal yang mendapatkan pekerjaan dari klien maupun dari anggota kepolisian kenalannya. Alih-alih mendapat keuntungan dari hasil pemikirannya tersebut, Shishio melakukan semuanya demi memuaskan rasa penasaran.

Dalam drama ini dr. Wakamiya merupakan dokter jiwa alias psikiater. Mengambil latar di Jepang era modern, dr. Watson tidak menulis kisahnya dengan rekan serumahnya tersebut dalam diary melainkan dalam blog.

Mendobrak paradigma, Jepang menghadirkan tokoh Sherlock dan dr. Watson dalam versi wanita dalam drama berjudul Miss Sherlock. Drama 8 episode yang tayang di channel HBO Asia ini diperankan oleh Yuko Takeuchi sebagai Miss Sherlock dan Shihori Kanjiya sebagai rekannya, dr. Wato Tachibana.

Serial Miss Sherlock ini tayang di 20 negara dan disambut hangat tidak hanya oleh masyarakat Jepang. Kisah Sherlock perempuan ini juga melibatkan banyak artis papan atas lain yang memerankan kakak Sherlock yakni seorang tokoh penting dalam pemerintahan, seorang janda pemilik rumah mereka, hingga inspektur kepolisian yang senantiasa memanfaat kepintaran Miss Sherlock. 

Drama dengan judul Rinsho Hanza Gakusha Himura Hideo no Suiri ini diangkat dari novel Himura Hideo series karya Arisu Arisugawa. Meski tidak langsung diangkat dari kisah Sherlock Holmes, bagi siapa pun yang melihat judulnya apalagi menontonnya, drama ini kental sekali dengan kisah Sherlock.

Tokoh utama merupakan seorang konsultan kriminolog dengan rekan serumahnya, Arisugawa. Bedanya di sini, tokoh dr. Watson yang dalam drama ini menjadi Arisugawa bukanlah berprofesi sebagai dokter, namun sama-sama memiliki hobi menulis.

Detil lainnya pun serupa dimana mereka berdua tinggal di rumah milik seorang janda, inspektur polisi yang bergantung pada maniak misteri ini, bahkan tokoh Moriarty yang merupakan musuh bebuyutan Sherlock pun juga dihadirkan dengan nama Moroboshi dan diperankan oleh perempuan. Adegan ikonik Sherlock dan Moriarty yang jatuh bersama di air terjun Reichenbach Fall juga diimitasi dalam drama ini.

Tidak begitu mirip dengan Sherlock, IQ 246 mengisahkan tentang seorang laki-laki kaya raya yang sudah mewarisi darah ahli kriminal turun temurun. Tidak hanya itu, ia juga diwariskan dengan iq yang tinggi, 246. Yang membuat drama ini kental akan aura Sherlcok Holmes tidak lain adalah nama tokohnya.

Tokoh utama yakni sang kriminolog bernama Sharaku Homonji. Seperti plesetan dari nama Sherlock Holmes, bukan? Ia pun memiliki 2 asisten. Asisten perempuannya bernama Wato Soko yang pelafalannya mirip dengan Watson dalam bahasa Jepang. Kehadiran musuh bebuyutan Sharaku bernama Maria T juga bagaikan kehadiran Moriarty dari kisah asli Sherlock Holmes.

Sedikit berbeda dengan keempat drama sebelumnya, Erased merupakan drama live action adaptasi anime dan manga berjudul Boku Dake ga Inai machi. Dalam drama ini dikisahkan seseorang bernama Satoru Fujinuma yang kembali ke 18 tahun lalu untuk mencari pelaku kejahatan yang membunuh ibunya.

Tersangka kasus tersebut ternyata kriminal kelas kakap yang merupakan pembunuh berantai saat Satoru masih kecil. Yang membuat cerita ini mirip dengan kisah Sherlock adalah pembunuh berantai yang mirip dengan sosok Moriarty. Seperti dikisahkan bahwa Moriarty melakukan kejahatan khusus untuk dipecahkan oleh Sherlock. Adegan Sherlock dan Moriarty yang menjatuhkan diri bersama di Reichenbach Fall juga hadir dalam drama ini dimana Satoru menjatuhkan diri ke sungai bersama sang pelaku.

Kelima drama Jepang di atas pun mendapat antuasiasme yang tinggi dari penontonnya karena keseruan dan ketegangan yang hadirkan. Judul mana yang tertarik kamu tonton?