5 Pelajaran Menulis Film dari Kegagalan Sierra Burgess is a Loser

Noah Centineo dan pesan mengenai penerimaan diri; nampaknya itulah kedua bahan terpenting dalam resep membuat film romansa komedi remaja yang sukses. Film Sierra Burgess is a Loser memiliki kedua bahan penting itu. Ditambah lagi, film keluaran tahun 2018 ini memiliki banyak bahan-bahan berkualitas lainnya, seperti karakter perempuan utama yang pintar, aktor-aktor yang sedang naik daun, serta akting yang bagus.
Sayangnya, semua bahan-bahan itu rupanya belum cukup untuk membuat orang-orang menyukai Sierra Burgess is a Loser. Justru mayoritas penonton memberikan ulasan yang tidak bagus. Itu dibuktikan dengan rendahnya skor yang diberikan penonton, yaitu skor 5,8 dari 10 dalam situs IMDb, 31% di Rotten Tomatoes, dan skor 4,3 dari 10 dalam Metacritic.
Kenapa penonton menilai rendah film yang memiliki banyak kelebihan ini? Apa yang mengacaukan film Sierra Burgess is a Loser? Dan yang terpenting, pelajaran-pelajaran menulis film apa yang bisa kita ambil dari kegagalan film ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Jangan meromantisasi catfishing
Premis daripada film Sierra Burgess is a Loser cukup simpel. Sierra (Shannon Purser) adalah gadis SMA yang pintar, namun dianggap tidak memiliki penampilan yang menarik dikarenakan badannya yang gemuk. Suatu hari, Jamey (Noah Centineo) sang atlet terkenal di sekolahnya meminta nomor telepon Veronica (Kristine Froseth), salah satu anggota pemandu sorak yang populer. Veronica iseng memberikan nomor Sierra kepada Jamey. Akhirnya Jamey pun mengobrol dan menjalin koneksi dengan bertukar pesan dengan Sierra, meskipun ia mengira bahwa ia sedang mengobrol bersama Veronica.
Jika digunakan dengan baik, sah-sah saja menggunakan masalah kesalahpahaman sebagai alat pendorong plot film. Sayangnya, film ini tidak menggambarkan kesalahpahaman sebagai hal yang salah. Alih-alih memberitahu Jamey bahwa ia mendapatkan nomor yang salah, Sierra justru terus melakukan catfishing dengan terus berpura-pura menjadi Veronica. Itulah hal yang disayangkan penonton dan hal yang harus dihindari ketika menulis film.
2. Selalu perhatikan persetujuan atau consent

Pada pertengahan film, Sierra berteman dengan Veronica dan keduanya sepakat untuk terus bekerja sama dalam membantu Sierra berbohong kepada Jamey. Suatu ketika, Jamey mengajak untuk bertemu. Veronica pun terpaksa datang menemui Jamey dengan dibuntuti Sierra. Pertemuan Jamey dan Veronica berjalan lancar, sehingga akhirnya Jamey mengajak berciuman. Veronica melihat ajakan ini sebagai kesempatan bagi temannya. Ia meminta Jamey untuk menutup mata dan Veronica berganti posisi dengan Sierra agar Sierra dapat mencium Jamey.
Jamey hanya meminta untuk mencium Veronica dan tidak pernah setuju untuk mencium Sierra. Karenanya, adegan yang dipertontonkan sebagai hal romantis ini mendapatkan kecaman dari banyak penonton. Mereka berkata bahwa persetujuan atau consent itu penting adanya dalam sebuah film, termasuk film romansa.
3. Jangan menjadikan disabilitas sebagai lelucon

Salah satu adegan lainnya yang mendapat kecaman penonton adalah ketika Sierra berpura-pura menjadi tuli untuk menghindari percakapan. Adegan ini digambarkan sebagai hal yang lucu dan pada akhirnya menyinggung banyak penyandang disabilitas, termasuk supermodel Nyle Dimarco yang sering mengadvokasikan kesadaran akan disabilitas. Ini menunjukkan bahwa penonton pada umumnya sudah mengharapkan rasa hormat terhadap disabilitas dalam dunia perfilman modern.
4. Utamakan komunikasi

Sebagai salah satu konflik puncaknya, Veronica melakukan sesuatu yang membuat Sierra kesal. Alih-alih berkomunikasi secara sehat dengan Veronica, Sierra justru memutuskan untuk melakukan pembalasan. Ia memasuki akun Instagram Veronica tanpa seizinnya, membaca pesan di Instagram tersebut, dan membagikan pesan pribadi Veronica yang memalukan kepada seluruh sekolah.
Tindakan Sierra sangat disayangkan, karena seberapa marahpun dirinya, ia tetap tidak berhak untuk membagikan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan. Penonton menyayangkan keputusan Sierra yang tidak rasional dan bertanya-tanya kenapa ia tidak mengkomunikasikan kekecewaannya dengan Veronica saja. Padahal, jika mereka berkomunikasi dengan baik, itu bisa memperkuat karakter Sierra sebagai anak yang terkenal pintar serta memperkuat pertemanan mereka.
5. Berikan konsekuensi

Dari keempat poin di atas, kita tahu bahwa Sierra adalah sumber dari kebanyakan masalah yang ada di film ini. Tidaklah menyenangkan rasanya menonton film dengan protagonis yang sering membuat kesalahan. Namun, pastinya penonton dapat tetap menikmati akhir film apabila Sierra belajar dari kesalahannya dan mendapatkan perkembangan karakter.
Sayangnya, itu bukan yang terjadi dalam film ini. Sierra justru menyalahkan dirinya yang gemuk akan berbagai keputusannya. Setelah Jamey mengetahui bahwa ia telah ditipu, Jamey pun hanya marah sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk terus bersama Sierra. Veronica yang privasinya telah dilanggar Sierra pun dengan mudahnya memaafkan Sierra. Tidak ada konsekuensi yang diterima Sierra, tidak ada pesan moral yang bisa didapat, sehingga film ini meninggalkan kesan yang tidak baik kepada penontonnya.
Film Sierra Burgess is a Loser telah menunjukkan bahwa membuat film romansa yang sukses tidak bisa hanya dengan mempekerjakan aktor-aktor yang menarik dan berpura-pura memiliki pesan yang bagus di dalamnya. Beberapa detail kecil seperti menghormati consent dan disabilitas serta memberikan konsekuensi yang tepat akan keputusan-keputusan yang salah juga berperan penting dalam kesuksesan film. Semoga daftar pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan film Sierra Burgess is a Loser bisa membantumu dalam merumuskan film romansa yang baik!