7 Kejadian Penting MCU yang Tidak Ditampilkan di Layar

Thor: Ragnarok menjadi kejutan segar di MCU, karena menampilkan sisi komedi Thor (Chris Hemsworth) dan mempertemukannya kembali dengan Hulk (Mark Ruffalo). Saat Thor terdampar di planet Sakaar, ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu Hulk yang ternyata telah menjadi petarung terkenal di arena gladiator. Pertemuan mereka memang menyenangkan, tetapi akan jauh lebih menarik jika penonton bisa melihat perjalanan Hulk hingga menjadi juara di Sakaar.

Menjelang akhir Avengers: Endgame, Steve Rogers kembali ke masa lalu untuk mengembalikan semua Infinity Stones ke lini waktu asalnya. Saat kembali, ia muncul sebagai pria tua yang telah menjalani hidup damai sebagai warga biasa. Namun, penonton tidak pernah melihat seperti apa perjalanan yang ia lakukan.

Momen ini memunculkan banyak pertanyaan, terutama tentang pertemuan Steve dengan Red Skull saat mengembalikan Soul Stone Penjahat pertama yang pernah ia lawan ternyata menjadi sosok terakhir yang harus ia hadapi sebelum pensiun. Pertemuan itu tentu akan menjadi momen emosional dan penuh bobot sejarah, tetapi sayangnya hanya terjadi di luar layar.

Setelah pertarungan sengit antara Captain America dan Iron Man, Steve Rogers membawa Bucky (Sebastian Stan) pergi agar bisa menyembuhkan cuci otaknya sebagai Winter Soldier. Namun, sebagai prajurit yang setia, Cap tidak melupakan rekan-rekannya. Ia menyusun misi penyelamatan untuk membebaskan anggota tim Avengers yang ditahan di penjara supermaksimum, The Raft.

Sayangnya, aksi tersebut hanya ditampilkan sekilas, penonton hanya melihat beberapa penjaga yang dikalahkan, sementara aksinya tetap terjadi dalam bayangan. Andai misi penyelamatan ini ditampilkan secara detail, adegan penyusupan Cap ke penjara tercanggih di dunia tanpa perisai pasti akan sangat menegangkan.

Adegan pelarian dari penjara selalu menarik, dan jika dicampur dengan kekuatan super, akan jadi kombinasi yang epik. Namun, karena aksi tersebut terjadi di akhir film, menambahkan adegan lain mungkin justru membuat durasi terasa terlalu padat.

Guardians of the Galaxy telah bertualang bersama cukup lama sebelum kejadian di Avengers: Infinity War, dan hubungan Peter Quill (Chris Pratt) dengan Gamora (Zoe Saldaña) terlihat semakin dekat. Ketakutan akan Thanos membuat Gamora meminta Peter untuk membunuhnya jika ia tertangkap. Peter setuju dengan berat hati, dan mereka berciuman, yang jelas bukan ciuman pertama mereka. Di titik ini, keduanya mulai secara terbuka menunjukkan rasa cinta satu sama lain.

Perkembangan hubungan mereka sudah dibangun perlahan sejak film pertama Guardians of the Galaxy, sehingga membuat banyak penggemar menunggu momen ketika mereka benar-benar menjadi pasangan. Sayangnya, penonton tidak diberi waktu untuk menikmati kebersamaan mereka, karena keduanya langsung terpisah oleh konflik besar. Kita tahu mereka sempat bahagia, tetapi di layar, momen itu tak pernah benar-benar hadir.

Menjadi Spider-Man membuat Peter Parker harus sering berbohong dan menyembunyikan identitasnya dari orang-orang terdekat. Namun, tinggal di apartemen kecil di New York membuat rahasianya akhirnya terbongkar.

Di akhir Spider-Man: Homecoming (2017), Bibi May (Marisa Tomei) memergoki Peter memakai kostum Spider-Man, dengan reaksi terkejut yang langsung menutup film dan membuat penonton penasaran dengan percakapan selanjutnya. Rasa penasaran itu bertahan hingga film berikutnya, Spider-Man: Far From Home (2019), yang langsung memperlihatkan May sudah tahu dan bahkan menanggapi identitas Peter dengan santai.

Dalam komik, menyembunyikan kehidupan Spidey dari Bibi May selalu jadi bagian penting konflik emosional Peter. Membalik ekspektasi dengan membuat May justru mendukungnya memang cerdas, tetapi melihat proses ia menerima rahasia besar itu mungkin akan jadi momen yang sangat menyentuh dan layak ditampilkan.

Hulk muncul di momen-momen yang tidak diinginkan, sementara Banner terus berusaha mencari cara untuk menyembuhkan dirinya. Karena itu, saat Banner tiba-tiba muncul sebagai Profesor Hulk di Avengers: Endgame dengan kendali penuh atas alter egonya, banyak penggemar bertanya-tanya kapan semua itu terjadi.

Selama bertahun-tahun, baik di komik maupun film, konflik utama yang dialami Bruce adalah ketidakmampuannya mengendalikan amarah dan sisi Hulknya. Perjuangannya membuat hubungannya hancur, menjerumuskannya dalam depresi, bahkan membuatnya pernah ingin mengakhiri hidupnya, hingga memilih mengasingkan diri dari orang-orang terdekatnya.

Namun, di luar layar, ia berhasil menyelesaikan semuanya dan lahirlah Profesor Hulk. Padahal, transformasi besar seperti ini pantas mendapat sorotan lebih, karena merupakan pencapaian penting dari salah satu karakter paling awal di MCU.

Awal Avengers: Infinity War (2018) langsung menunjukkan kerusakan besar setelah Thanos menyerang kapal para penyintas Asgard dari Thor: Ragnarok (2017). Namun ternyata, ia sudah memiliki Power Stone yang sebelumnya dijaga oleh Nova Corps di Xandar. Penonton hanya diberi informasi bahwa Thanos sudah menyerang Xandar lebih dulu dan mengambil batu tersebut.

Kabarnya, ada rencana untuk menampilkan adegan Thanos menghancurkan Xandar, tetapi akhirnya dipotong karena dianggap terlalu banyak menampilkan penaklukan sang Mad Titan. Keputusan itu masuk akal secara durasi, tetapi membuat awal perjalanan Thanos mengumpulkan Batu Keabadian terasa terjadi "di balik layar". Setelah Xandar mendapat porsi layar cukup besar di Guardians of the Galaxy (2014), banyak penggemar merasa kehancurannya seharusnya menjadi momen penting yang ditampilkan secara langsung.

Di balik megahnya dunia MCU, ternyata ada banyak momen penting yang justru terjadi di luar layar dan hanya diceritakan sekilas. Padahal, beberapa di antaranya mampu memperdalam karakter, membangun hubungan yang lebih emosional, atau bahkan memperjelas arah cerita semesta Marvel secara keseluruhan. Jika suatu hari momen-momen ini diangkat ke layar, MCU bisa terasa jauh lebih kaya dan menyeluruh dari yang pernah kita bayangkan.