6 Kejahatan Tuan Krab sebagai Bos di SpongeBob SquarePants

- Eksploitasi gaji karyawan, termasuk membuat daftar denda konyol
- Pernah menjual jiwa SpongeBob seharga 62 sen kepada Flying Dutchman
- Menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman dan pernah melakukan percobaan pembunuhan demi keuntungan
Kamu pasti sudah kenal dengan karakter kepiting ini, kan? Tuan Krab, pemilik Krusty Krab di serial kartun SpongeBob Squarepants, identik dengan satu hal, yaitu kecintaannya pada uang. Waktu kecil, kita mungkin hanya melihatnya sebagai bos yang pelit dan lucu. Sifatnya yang rela melakukan apa saja demi satu sen sering kali jadi sumber komedi yang menggelitik.
Namun, coba kita pakai kacamata orang dewasa dan dunia kerja. Kamu akan sadar bahwa Tuan Krabs bukan cuma bos yang kikir, ia adalah seorang kapitalis licik yang tindakannya sering kali melanggar hukum dan etika. Siap-siap melihat si kepiting favoritmu dari sisi yang berbeda, ini dia kejahatan-kejahatan Tuan Krabs sebagai bos yang lumayan parah. Simak sampai tuntas, yuk!
1. Eksploitasi gaji karyawannya

Kejahatan Tuan Krabs yang paling rutin dan terang-terangan adalah eksploitasi gaji karyawan. Ia bukan hanya terkenal tidak pernah memberi kenaikan gaji, tapi juga selalu mencari cara agar uang karyawannya kembali ke kantongnya. Contoh paling parah tentu saja di episode "Squeaky Boots", di mana ia menipu SpongeBob untuk memberikan seluruh gajinya demi membeli sepasang sepatu bot berdecit darinya.
Lebih ngawurnya lagi, dalam episode "Squid on Strike", Tuan Krabs bahkan membuat daftar denda, di mana para karyawannya harus membayar untuk hal-hal konyol, seperti bernapas, berdiri, atau berbicara. Puncaknya adalah di episode "SpongeBob, You're Fired", di mana ia tega memecat SpongeBob, karyawan terbaiknya hanya demi menghemat uang satu nikel. Konyol banget!
2. Pernah jual jiwa SpongeBob seharga 62 sen

Jika ada satu momen yang membuktikan Tuan Krabs benar-benar tidak punya hati, itu ada di episode "Born Again Krabs". Saat arwah Flying Dutchman datang untuk mengambil jiwa pelitnya, Tuan Krabs yang ketakutan mencoba bernegosiasi. Ia memohon agar ada jiwa lain yang diambil sebagai gantinya.
Tanpa ragu sedetik pun, Tuan Krabs langsung menunjuk SpongeBob yang sangat loyal dan menjual jiwanya kepada Flying Dutchman. Yang membuat kejahatan ini makin parah adalah "harga" yang ia terima. Ia rela menukar jiwa karyawan terbaiknya demi uang receh sebesar 62 sen, bahkan lebih murah dari harga satu Krabby Patty.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman

Kecintaan Tuan Krabs pada uang sering kali membuatnya mengabaikan standar kesehatan dan keselamatan. Dalam episode "Nasty Patty", ia dan SpongeBob dengan sengaja membuat Krabby Patty dari bahan-bahan menjijikkan untuk meracuni seorang pemeriksa kesehatan yang mereka kira palsu.
Tidak hanya itu, di episode "Born Again Krabs", ia menemukan sebuah patty busuk yang sudah lama tergeletak di bawah panggangan. Bukannya dibuang, ia justru memaksa SpongeBob untuk menjualnya. Tindakan ini jelas-jelas menunjukkan bahwa Tuan Krabs tidak peduli dengan kesehatan pelanggannya, selama ia tidak perlu rugi sepeser pun.
4. Pernah melakukan percobaan pembunuhan demi keuntungan

Level kejahatan Tuan Krabs benar-benar mencapai puncaknya di episode "Out of the Picture". Mungkin banyak dari kamu yang belum menonton episode ini, mengingat rilisnya di musim ke-10. Nah, ceritanya dimulai saat ia mengetahui bahwa karya seni Squidward bisa terjual dengan harga jutaan dolar, tapi hanya jika sang seniman sudah tiada. Mendengar ini, otak bisnisnya yang kejam langsung berjalan.
Tanpa ragu-ragu, Tuan Krabs langsung mengirim Squidward ke berbagai misi berbahaya dengan harapan ia tidak akan kembali hidup-hidup. Mulai dari mengirimnya ke pulau kanibal, hutan belantara, hingga ke gunung berapi aktif. Ini bukti paling nyata bahwa Tuan Krabs rela melakukan percobaan pembunuhan terhadap karyawannya sendiri demi mendapatkan keuntungan finansial. Parah banget, kan?
5. Manipulasi psikologis dan emosional

Tidak semua kejahatan Tuan Krabs bersifat fisik atau finansial, beberapa yang terburuk justru bersifat psikologis. Ia adalah seorang manipulator ulung yang sangat ahli dalam memanfaatkan keluguan dan loyalitas SpongeBob yang tak terbatas demi keuntungannya sendiri.
Contoh paling jelas ada di episode "Fear of a Krabby Patty". Demi menyaingi Plankton yang membuka Chum Bucket 24 jam, Tuan Krabs memaksa SpongeBob untuk bekerja non-stop tanpa istirahat. Akibatnya, SpongeBob mengalami gangguan mental yang parah hingga ia menjadi fobia pada Krabby Patty. Ini menunjukkan Tuan Krabs rela mengorbankan kesehatan mental karyawannya demi uang.
6. Pencurian dan penipuan konsumen

Selain kejam pada karyawannya, Tuan Krabs juga tidak segan menipu para pelanggannya. Salah satu momen paling ikonik adalah di episode "One Krabs Trash", di mana ia menemukan sebuah topi minum soda yang ia jual sangat mahal kepada SpongeBob. Saat tahu topi itu bisa berharga jutaan dolar, ia berusaha merebutnya kembali dengan cara licik. Paling parah, di akhir episode terungkap bahwa topi itu ia curi langsung dari kuburan.
Penipuan lainnya terjadi di episode "Selling Out". Setelah menjual Krusty Krab, Tuan Krabs yang menyesal mencoba menyabotase restorannya sendiri. Ia menyajikan "patty" sintetis yang terbuat dari bahan-bahan menjijikkan berwarna abu-abu kepada para pelanggan, sebuah tindakan penipuan konsumen yang sangat parah.
Pada akhirnya, setelah semua dakwaan berat kita tadi, kita harus ingat bahwa ini semua hanyalah sebuah kartun. Tentu saja, jika Tuan Krabs ada di dunia nyata, ia sudah pasti akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Namun, di dunia Bikini Bottom yang absurd, sifat kikirnya yang dilebih-lebihkan hingga ke level kriminal inilah yang justru menjadi salah satu bumbu komedi paling menghibur. Tanpa Tuan Krab, tentunya kartun SpongeBob gak akan seru, ya!