Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kekurangan dan Kelebihan Film The Marsh King's Daughter

cuplikan film The Marsh King's Daughter (dok. STXfilms)

Jakarta, IDN Times - The Marsh King's Daughter adalah film yang disutradarai oleh Neil Burger. Kisahnya sendiri menyoroti perjalanan hidup sosok Helena (Daisy Ridley) yang tumbuh di tengan hutan belantara.

Namun, siapa sangka itu jadi titik kelam dalam hidupnya. Sebab, saat itu juga ia tahu, bahwa sosok ayah yang selama ini begitu dipercayai dan diidolakannya, ternyata adalah monster yang bisa mengancam nyawanya.

Tayang tahun 2023 lalu di Amerika Serikat, The Marsh King's Daughter mulai mengudara di Indonesia pada 26 Januari 2024. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari film ini?

1. Ceritanya mudah ditebak dan membosankan

cuplikan film The Marsh King's Daughter (dok. STXfilms)

Babak pembuka The Marsh King's Daughter bisa dikatakan sukses mencuri perhatian. Namun, seiring berjalannya cerita, kamu akan mulai bisa menebak bagaimana alurnya akan berlanjut.

Sebagai informasi, film ini memulai kisahnya dari sosok Helena remaja (Brooklynn Prince) yang hidup terisolasi di tengah hutan. Setelah mengetahui ayahnya adalah sosok "monster", cerita langsung beralih ke kehidupan sosok Helena dewasa. Kebahagiaannya tak lama, karena ayahnya, Jacob (Ben Mendelsohn) kabur dari penjara dan mencoba mencarinya.

Cerita setelahnya pun bisa kalian tebak akan bermuara ke mana dan berakhir seperti apa. Apabila kamu sudah mulai bisa menebaknya, percayalah jika plot filmnya akan jadi membosankan. Namun, jika kamu masih berpikir kemungkinan-kemungkinan tebakan itu tidak terjadi, well, kamu bisa menontonnya dengan tenang hingga akhir.

2. Plot hole jadi kunci kekurangan film ini

cuplikan film The Marsh King's Daughter (dok. STXfilms)

Sejak awal cerita, plot hole sudah tersaji begitu gamblang dan banyak. Salah satu contohnya adalah bagaimana sebuah keluarga yang tinggal terisolasi di hutan, bisa memiliki senapan, kasur, dan lainnya. Padahal untuk bisa ke sana, harus melalui sungai berkelok yang hanya bisa diakses menggunakan sampan, kano, dan sejenisnya.

Itu mungkin terlihat tidak masuk akal. Apalagi, Neil Burger sengaja memilih hutan yang terlihat tidak tersentuh sebagai latarnya, seperti yang ia sebutkan dalam wawancaranya bersama Collider

"Saya mencari hutan dan alam liar yang terasa misterius, seperti belum pernah ditebangi dan tidak tersentuh sama sekali. Secara teknis itu penting dan secara visual, entah bagaimana kami memerlukan representasi yang tepat untuk itu," ujarnya.

Masih dalam wawancara yang sama juga, Burger bahkan menyatakan jika peralatan syuting harus dibawa menggunakan helikopter.

"Kami harus membawa peralatan menggunakan helikopter di lokasi terpencil tertentu (di hutan tersebut). Bahkan, helikopter pun tidak bisa dengan mudah mendarat di tepi sungai," tambahnya.

Reference:

https://www.youtube.com/watch?v=u-WDcDNA9xM (7:07-9:28)

3. The Marsh King's Daughter mengangkat isu yang biasa, tapi juga tren

cuplikan film The Marsh King's Daughter (dok. STXfilms)

Salah satu isu yang diangkat dalam film ini adalah gaslighting. Isu ini mungkin terdengar biasa, karena kerap dilakukan oleh orang-orang yang memiliki niat buruk. Namun, isu ini juga jadi tren diperbincangkan, apalagi menyangkut suatu hubungan asmara maupun keluarga.

Trennya isu tersebut mungkin akan membuat beberapa penonton relate dan merasa dekat dengan plotnya. Alhasil, mereka bisa lebih berempati dan melihat detailnya dari sudut pandang Helena dan ibunya yang menjadi korban gaslighting.

4. Dinamika adegan yang mencekam sukses menimbulkan kengerian

cuplikan film The Marsh King's Daughter (dok. STXfilms)

Kamu pasti sudah bisa membayangkan, semengerikan apa tinggal di dalam hutan belantara tanpa tetangga maupun sanak saudara. Tak cuma ngeri, tapi juga mencekam. Belum lagi setelah bebas dari hutan itu, Helena justru mendapat teror dari ayahnya yang ingin ia kembali ke pelukannya.

Tak cuma dari sisi ceritanya, akting Ben Mendelsohn sebagai orang yang penuh obsesi terhadap perempuan yang diculiknya, tapi di satu sisi begitu menyayangi putrinya perlu diapresias. Lewat sorot matanya, ia bisa menghidupkan sosok Jacob yang mengerikan, tapi juga punya sisi lembut sebagai seorang ayah.

Apresiasi juga perlu diberikan kepada alunan musik dan detail suara-suara di dalam filmnya. Sebab, hal itu juga menambah kengerian dan dapat membuat penonton ikut deg-degan.

The Marsh King's Daughter di satu sisi punya plot yang semakin lama bisa ditebak. Namun, di sisi lain ada bagian-bagian tertentu dalam filmnya yang juga patut diapresiasi. Apakah kamu akan menonton filmnya ketika rilis di Indonesia?

Share
Topics
Editorial Team
Ines Suseno
Triadanti N
Ines Suseno
EditorInes Suseno
Follow Us