Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kelebihan dan Kekurangan Film Kupu-Kupu Kertas

Kupu Kupu Kertas (dok. Maxima Pictures/Kupu Kupu Kertas)
Kupu Kupu Kertas (dok. Maxima Pictures/Kupu Kupu Kertas)

Jakarta, IDN Times - Film Kupu-Kupu Kertas akhirnya resmi dirilis. Sutradara Emil Heradi pun menggaet Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Ayu Laksmi, Iwa K, Fajar Nugra, hingga Reza Oktovian menjadi jajaran pemeran utamanya.

Mengangkat kejadian tragis yang terjadi di Banyuwangi pada tahun 1965 dan memiliki jajaran aktor-aktris ternama, berikut IDN Times merangkum kelebihan dan kekurangan film Kupu-Kupu Kertas. Baca sampai habis, ya!

1. Kupu-Kupu Kertas menampilkan akting para pemain yang apik

cuplikan film Kupu-Kupu Kertas (Dok. Maxima Pictures/Kupu-Kupu Kertas)
cuplikan film Kupu-Kupu Kertas (Dok. Maxima Pictures/Kupu-Kupu Kertas)

Film Kupu-Kupu Kertas menampilkan desa di Banyuwangi pada tahun 1965. Tim produksi pun berhasil menggambarkan tahun dan lingkungan tersebut, mulai dari perumahannya hingga cara setiap para karakter hidup.

Karakter yang diperankan Reza Arap juga mencuri sorotan dalam film ini. Walau sempat diragukan, ternyata akting Reza malah sukses bikin penonton ikut sebal kepadanya. Setiap gerak-gerik Reza juga tidak tampak kaku seperti aktor rookie atau pendatang baru.

Untuk Chicco Kurniawan, akting sebagai Ihsan dengan berbagai tekanan yang dihadapi pun dilakukan dengan baik. Tak lupa juga, tepuk tangan yang meriah untuk Ayu Laksmi dan Iwa K dalam memerankan orangtua Ning yang sangat berkarisma.

2. Alurnya terlalu cepat dan terburu-buru

Kupu Kupu Kertas (dok. Maxima Pictures/Kupu Kupu Kertas)
Kupu Kupu Kertas (dok. Maxima Pictures/Kupu Kupu Kertas)

Namun, menonton film Kupu-Kupu Kertas tampak seperti berlari terburu-buru. Skripnya seperti berusaha dipadatkan menjadi film berdurasi kurang lebih 1,5 jam tanpa ada background karakter yang dijelaskan secara rinci. Penonton harus menerka-nerka sendiri alasan dari aksi yang diambil setiap karakter.

Adapun kisah Ning dan Ihsan yang harusnya menjadi kunci film ini malah tampak seperti sampingan belaka. Cerita romantis yang dijanjikan di sinopsis malah bergeser pada perseteruan Ansor dan PKI.

Belum lagi bagi generasi muda yang tidak terlalu memahami kejadian tragis di Banyuwangi, rasanya akan sedikit kebingungan dan harus mencari sedikit latar belakangnya untuk bisa mengikuti alur cerita.

3. Alasan menonton Kupu-Kupu Kertas

cuplikan film Kupu-Kupu Kertas (Dok. Maxima Pictures/Kupu-Kupu Kertas)
cuplikan film Kupu-Kupu Kertas (Dok. Maxima Pictures/Kupu-Kupu Kertas)

Meski dibalut dengan kisah romansa Ihsan dan Ning, film ini menggambarkan perseteruan PKI dan Ansor yang mengandung banyak pesan di dalamnya. Kekejian yang terjadi di masa kelam itu juga ikut digambarkan dengan jelas, mengikuti rating film ini yang memang ditujukan untuk 17 tahun ke atas.

Film ini juga menjelaskan buruknya dampak perseteruan yang menggunakan kekerasan. Rasa kecewa dikhianati hingga ditinggalkan orang tersayang di film ini cukup bikin kamu terenyuh hingga menangis. Film ini cocok untuk kamu yang suka melodrama yang dibumbui adegan gore.

Kupu-Kupu Kertas sudah tayang sejak 7 Februari 2024. Tonton langsung mumpung masih tayang di bioskop, deh!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Elizabeth Chiquita Tuedestin Priwiratu
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us