Kelebihan dan Kekurangan Film Srimulat: Hidup Memang Komedi

Dibandingkan dengan film pertama, IDN Times merasa bahwa alur yang disajikan oleh Fajar Nugros di film kedua ini jauh lebih mudah dipahami dan terasa mengalir. Terutama buat penonton yang mungkin datang dari Gen Z di mana mereka belum sempat atau malah gak pernah mengetahui grup Srimulat sebelumnya. 

Alur cerita sederhana yang disajikan di film kedua ini juga menyebabkan gak terlalu membuat penonton pulang dengan segudang pertanyaan mengganjal. Seandainya, pun kisah para punggawa Srimulat ini harus berhenti di film kedua pun kami rasa juga gak masalah. Tapi jikalau cerita di film akan dilanjutkan pun juga bisa, karena kalau berkaca dari banyaknya anggota Srimulat, masih banyak cerita yang bisa dieksplor, seperti Kadir yang ditunjukkin di adegan terakhir.

Di film kedua ini, kami rasa para karakter sudah mulai mengeluarkan dan memperkuat ciri khas masing-masing, sesuai dengan tokoh aslinya. Selain itu, langkah menghadirkan beberapa tokoh asli Srimulat, kayak Nunung, Tessy, dan Kadir di film ini juga dirasa jadi langkah yang tepat.

Suasana film secara keseluruhan pun lebih segar. Penonton pun akhirnya semacam diberi kesempatan untuk membandingkan secara langsung, seberapa mirip si tokoh dan versi karakter yang diperankan di film ini.

Selain itu, menurut kami, nilai plus dari film Srimulat: Hidup Memang Komedi ini bukan hanya alurnya atau komedinya, tapi totalitas aktor dan aktris yang memerankan karakter mereka. Dalam sebuah wawancara Fajar Nugros bersama dengan Ernest Prakarsa misalnya, sang sutradara membagikan bagaimana perjuangan Bio One agar semirip dan semendalami itu untuk karakter Gepeng.

Ia rela puasa, olahraga berat hingga hidup menggelandang di Solo agar bisa semirip itu secara bentuk badan dan tingkah laku dengan karakter almarhum Gepeng yang diperankannya.

Sebagai penonton nampaknya ada rasa kekecewaan yang muncul kala awal menonton film Srimulat: Hidup Memang Komedi ini. Hal ini dikarenakan hampir sekitar 20 sampai 30 menit adegan awal, film ini sengaja menyajikan montage dari adegan-adegan di film pertama. Hal ini akhirnya menyebabkan adegan yang hanya muncul di film ke-2 ini terasa lebih singkat.

Selain itu, menjelang akhir atau part ending film, ceritanya terasa terburu-buru untuk menyelesaikan konflik yang dimunculkan di awal-awal. Sekilas emang gak terlalu berpengaruh, tetapi menurut kami, ending dan solusinya dari film kedua ini bisa lebih dieksplor lagi. Apalagi jikalau IDN Pictures memang ingin berencana mau hadir dengan film ketiga dan seterusnya.

Sebagai penonton, sekarang itu nampaknya dibuat penasaran sama pertanyaan, jikalau film ini lanjut, siapa tokoh Srimulat lain yang akan muncul? Terus siapa aktor yang bakal meraninnya? Kayak Kadir yang diperanin Omara Esteghlal. Dan akan semirip apa mereka ngebawain karakter itu nantinya di film.

Cobain ngakak kenceng lewat film Srimulat: Hidup Memang Komedi, yang jokes-jokesnya sudah pasti relate dengan kehidupan sekarang. Penulis approved buat nonton! So, jangan lupa nonton film Srimulat: Hidup Memang Komedi di bioskop mulai 23 November 2023.