3 Fakta Menarik Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang Segera Digelar

Kualitas dari kopi gayo sendiri telah diakui dunia

Aceh Tengah, IDN Times – Festival Panen Kopi Gayo 2019 akan segera digelar. Event yang semula dijadwalkan pada pertengahan Oktober ini, diundur menjadi 2-3 November mendatang. Kegiatan ini dipusatkan di Desa Gunung Suku, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Direktur Festival Panen Kopi Gayo, Kurnia, mengatakan event ini mengambil momen panen raya di perkebunan-perkebunan Aceh Tengah. Festival ini merupakan sebuah selebrasi atau perayaan hasil panen kopi yang melimpah. Harapannya, festival ini dapat menjadi ajang pemasaran kopi, sekaligus mengembangkan seni budaya dan pariwisata.

Project ini juga bertujuan sebagai alat pemberdayaan masyarakat, yaitu dengan cara kreatif, mandiri, dan berkelanjutan. Karenanya, beberapa aktivitas pembangunan desa terus dilakukan, seperti pembangunan infrastruktur pendukung kawasan, pelatihan dan workshop seni, serta pengembangan dan pengolahan kopi,” ujarnya, Selasa (1/10).

1. Kualitas dan pamor kopi gayo sudah diakui dunia

3 Fakta Menarik Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang Segera Digelarunsplash.com/ Mike Kenneally

Ini tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, khususnya para petani kopi. Terlebih, Gayo memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia, yaitu sekitar 120.000 hektare.

“Di sisi lain, Kota Takengon menyimpan keindahan alam yang luar biasa berupa pegunungan-pegunungan. Termasuk areal persawahan, air terjun, dan Danau Lut Tawar yang masih alami. Sayang, sampai sekarang wilayah Takengon belum mampu menyedot wisatawan untuk berkunjung dan stay di Aceh Tengah,” ungkapnya.

2. Sayang bila dilewatkan rangkaian Festival Panen Kopi Gayo 2019

3 Fakta Menarik Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang Segera Digelarindonesia.go.id

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Rizki Handayani, menyatakan ada beberapa kegiatan dalam rangkaian Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang sayang dilewatkan, yaitu wisata dan bazar kopi internasional, pagelaran budaya dan seni tradisional, serta pentas musik bertajuk Jazz Panen Kopi.

“Dalam wisata dan bazar kopi internasional, pengunjung akan terlibat langsung dalam kegiatan memanen kopi. Termasuk seluruh pemrosesan kopi mulai dari pembibitan hingga dapat dikonsumsi. Sementara, untuk bazar kopi, akan dipusatkan di tengah Kota Takengon,” jelasnya.

Untuk pagelaran budaya dan seni tradisional, ini merupakan kegiatan non komersil. Kegiatan ini menghadirkan pertunjukan kesenian daerah dan permainan rakyat. Semua dapat dinikmati dan diikuti oleh seluruh pengunjung, baik wisatawan maupun masyarakat Desa Gunung Suku.

“Puncak Festival Panen Kopi Gayo 2019 akan menghadirkan pentas musik bertajuk Jazz Panen Kopi. Kegiatan ini akan digelar di pinggir Danau Lut Tawar, di mana nantinya akan dibuat panggung dan warung-warung apung. Panitia akan memanjakan para pengunjung dengan berbagai kuliner serta racikan dan olahan kopi,” bebernya.

3. Festival Panen Kopi Gayo 2019 menggabungkan wisata alam, kuliner, dan budaya

3 Fakta Menarik Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang Segera Digelarmediaadvokasi.com

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Festival Panen Kopi Gayo 2019 bisa menjadi bentuk wisata alternatif yang menggabungkan antara wisata alam, kuliner, dan budaya. Diakuinya, kemasan acara sudah cukup menarik karena memberi banyak kesempatan bagi pengunjung untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

“Saya kira ini sangat menarik dan berbeda dengan event-event lainnya. Di sini, wisatawan tidak hanya berperan sebagai penonton. Mereka juga bisa sekaligus mempelajari berbagai keterampilan melalui kelas-kelas workshop singkat, serta merasakan langsung suasana keseharian masyarakat Desa Gunung Suku dan Rawe,” terangnya.

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya