Kenapa Anime One Punch Man Season 3 Banjir Kritik?

Setelah lebih dari 5 tahun menunggu, fans One Punch Man harusnya dipuaskan dengan perilisan musim ketiga pada tahun ini. Namun, setelah penantian panjang itu, warganet justru kecewa dengan kualitas dari musim terbaru One Punch Man.
Sejak episode pertama season 3 dirilis pada 12 Oktober 2025, kritikan banyak muncul. Bahkan dari sebelum jadwal perilisannya pun, kritik sudah banyak dilontarkan, khususnya kepada sutradara One Punch Man musim ini.
1. Kritikan sudah banyak muncul sejak One Punch Man Season 2

Sebenarnya kritikan untuk One Punch Man sudah banyak muncul sejak musim kedua. Saat itu, Bandai Namco memutuskan untuk beralih studio dari Madhouse ke J.C. Staff.
Keputusan ini diambil Bandai, sebab mereka kurang bersabar menunggu jadwal kosong dari Madhouse. Setelah musim pertama, Madhouse mulai kebanjiran proyek anime lain. Mereka secara bersamaan menggarap ACCA: 13-Territory Inspection Dept., Boogiepop dan Others. Mereka tidak mau ambil risiko dengan langsung mengerjakan proyek sebesar One Punch Man, yang proses pembuatan musim keduanya diminta untuk dilakukan dengan cepat.
Alih-alih bersabar, Bandai Namco akhirnya memutuskan menunjuk J.C. Staff untuk menggarap proyek tersebut. Penawaran itu diterima J.C. Staff, walau sebenarnya mereka juga sedang disibukkan dengan 15 proyek pada 2019.
Peralihan ini kemudian memicu serangkaian masalah. Produser Atsushi Fujishiro harus mengawasi empat proyek anime sekaligus. Ia juga menunjuk Chikara Sakurai yang minim pengalaman sebagai sutradara utama. Proyek One Punch Man Season 2 pun tidak berjalan sesuai harapan.
2. One Punch Man Season 3 minim promosi hingga reputasi sutradara dipertanyakan

Seakan gak belajar dari pengalaman, J.C. Staff kembali melakukan overlap pengerjaan banyak proyek sekaligus. Hal ini yang membuat One Punch Man Season 3 bisa dibilang cukup terbengkalai. Sebelum perilisannya, J.C. Staff sangat sedikit merilis promosi baik itu poster, teaser, maupun trailer.
Teaser trailer baru dirilis sekitar sebulan sebelum rilis, isinya pun gak menjual keseruan sama sekali. Selain itu, penunjukkan Shinpei Nagai juga jadi problematika musim ketiga ini. Meski punya track record menangani anime-anime besar, seperti Psycho-Pass, JoJo's Bizarre Adventure Part 4, hingga Food Wars! The Third Plate, tapi Shinpei juga tidak terlalu sering menjadi sutradara utama di proyek anime besar.
Saking banyaknya menerima kritikan dari para fans, Shinpei Nagai sempat menuliskan klarifikasi dan memperkenalkan dirinya ke fans One Punch Man. Namun pada 23 Oktober 2025, dua hari setelah episode pertama dirilis, sang sutradara mengumumkan menutup akun media sosialnya akibat merasa di-bully habis-habisan oleh warganet.
3. Kualitas animasi banjir kritik, disebut anime slideshow

Kekesalan fans One Punch Man terhadap musim ketiga ini bukan tanpa alasan. One Punch Man merupakan anime shojo yang sukses pada musim pertamanya pada 2015 lalu. Sebagai anime yang intens dengan adegan-adegan action, studio Madhouse dinilai bisa menyajikan animasi yang seru untuk ditonton.
Pada musim ketiga ini, fans menemukan banyak kejanggalan dari kualitas animasinya. Mereka menyebut One Punch Man Season 3 sebagai anime slideshow, karena di banyak adegannya tidak terlihat banyak motion dari karakter. Misalnya hanya memperlihatkan pergerakan mulut saja dari karakter yang berbicara, angle kamera yang hanya di-pan ke kanan, kiri, atas dan bawah, hingga pergerakan karakter Garou yang tampak belum selesai dianimasikan tapi sudah di-render.
Selain itu, fans juga menemukan bahwa animator One Punch Man Season 3 sempat salah menggambarkan karakter Royal Ripper menjadi seorang perempuan. Karakter yang tampak seperti mumi ini memang punya rambut panjang dan berpakaian seperti daster. Tapi di manga dia adalah seorang laki-laki.


















