Insiden Ohara (dok. Toei Animation/One Piece)
Besar di Ohara, Robin memang sudah dilahirkan untuk menjadi seorang arkeolog. Ibunya, Nico Olvia, juga merupakan seorang arkeolog yang tertangkap karena meneliti Abad Kekosongan. Sebagai orang Ohara, Robin juga memiliki rasa penasaran yang besar terhadap Abad Kekosongan.
Namun, penelitian tentang Abad Kekosongan adalah hal yang tabu dalam semesta One Piece. Karena itu, Pemerintah Dunia tidak ragu untuk menghancurkan Ohara setelah mengetahui bahwa para cendekiawan di Ohara meneliti Abad Kekosongan. Ketika Ohara dihancurkan, Robin masih berusia 8 tahun.
Sementara para cendekiawan Ohara mati karena melindungi buku-buku mereka, Robin berhasil selamat berkat bantuan Kuzan dan Saul. Namun, hal tersebut tidak membuat hidup Robin menjadi lebih baik. Sebagai satu-satunya orang yang diketahui selamat dari Insiden Ohara, Robin mulai diburu oleh Pemerintah Dunia.
Pada usianya yang masih 8 tahun, Robin sudah memiliki bounty sebesar 79 juta berries. Tentu saja itu adalah angka yang sangat fantastis untuk anak berusia 8 tahun. Tak hanya itu, Pemerintah Dunia bahkan menjuluki Robin sebagai Anak Iblis untuk semakin merusak reputasinya.