Kenapa Rizwan Mengkhianati MATA dalam Serial Ejen Ali?

MATA adalah organisasi rahasia yang dibentuk oleh walikota Cyberaya untuk melindungi penjuru kota dari teror penjahat dalam serial Ejen Ali. MATA mempekerjakan agen-agen hebat yang rela berkorban demi melindungj warga sipil, salah satunya adalah Rizwan. Agen berusia 37 tahun ini selalu dipilih oleh pemimpin MATA untuk menyelesaikan misi-misi sulit dan berbahaya.
Dalam serial Ejen Ali musim kedua episode “Misi: Tujuan”, penonton dikejutkan ketika Rizwan mengkhianati MATA dan bergabung dengan kelompok numeros. Sejak pengkhianatannya, Rizwan telah dianggap sebagai penjahat yang mengancam keselamatan warga Kota Cyberaya. Kira-kira, kenapa Rizwan mengkhianati MATA dan memilih bergabung dengan kelompok penjahat? Kalau kamu penasaran dengan jawabannya, simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Rizwan adalah agen MATA yang terhebat

Rizwan adalah agen berusia 37 tahun yang bergabung dengan pilar inviso. Dia adalah agen terhebat MATA yang selalu dikirim untuk menyelesaikan misi tersulit. Rizwan merupakan sosok yang tegas, serius, dan punya jiwa kepemimpinan. Saat menjalankan misi dengan agen-agen muda, Rizwan selalu membimbing dan mengajarkan mereka cara menjadi agen terbaik.
Rizwan memiliki kemampuan berkamuflase untuk bersembunyi dari musuh. Gawai yang digunakan Rizwan selama menjalankan misi adalah jas kamuflase dan sarung tangan laser bertegangan tinggi untuk melumpuhkan musuh. Rizwan gak pernah kalah dari musuh selama bertugas, kecuali saat melawan Uno dalam episode “Misi: Uno”.
2. Rizwan pernah dididik oleh Uno

Uno adalah karakter antagonis utama dalam serial Ejen Ali musim pertama dan kedua. Dia merupakan mantan pemimpin pilar inviso MATA yang dikira telah meninggal saat menjalankan misi berbahaya lima tahun sebelumnya. Uno yang merasa dikhianati oleh rekan-rekannya berubah jadi jahat dan berambisi untuk balas dendam pada MATA.
Sebelum jadi jahat, Uno menjadi salah satu agen senior MATA yang terkuat. Dia adalah mentor yang mengajari Rizwan berbagai hal, mulai dari bela diri hingga teknik menyelinap ke markas musuh. Didikan Uno yang menjadikan Rizwan sebagai agen paling hebat dan kuat di MATA.
3. Rizwan mengkhianati MATA untuk bergabung dengan Uno

Sejak mengetahui bahwa mentornya masih hidup dalam episode, Rizwan mempertanyakan kebenaran ucapan pemimpin pilar MATA soal kematian Uno. Rizwan selama ini mengira Uno mengorbankan diri untuk menyelamatkan Kota Cyberaya yang terancam. Namun, kebenarannya adalah Uno ditinggalkan di tengah keadaan bahaya hingga nyaris meninggal oleh pemimpin pilar MATA. Setelah mengetahui fakta ini, Rizwan merasa marah dan kecewa pada MATA.
Dalam episode “Misi: Tujuan”, Rizwan mengkhianati MATA dengan menggagalkan misi penangkapan anggota numeros yang dilakukan oleh Bakar, Leon, dan Geetha. Kejadian ini menandai bergabungnya Rizwan dengan kelompok numeros yang dipimpin oleh Uno. Rizwan merasa pemimpin pilar MATA yang mengkhianati mentornya di masa lalu layak dapat balasan. Uno meyakinkan Rizwan jika pemimpin pilar MATA ingin mencegah perkembangan Kota Cyberaya dan MATA harus segera dihancurkan.
4. Rizwan pura-pura berkhianat untuk mencegah Uno menyerang MATA

Episode “Misi: Harapan” memperlihatkan Rizwan saat meledakkan markas numeros dan mencoba menjelaskan tujuan dari aksinya itu pada pemimpin pilar MATA. Rupanya Rizwan hanya pura-pura berkhianat dan bergabung dengan numeros untuk mencari informasi tentang rencana Uno. Rizwan meledakkan markas Uno dengan harapan mencegah terjadinya masalah besar yang akan merugikan banyak orang. Akan tetapi, dugaan Rizwan salah karena Uno masih hidup dan langsung menyerang markas MATA bersama numeros.
Uno mengincar sistem pertahanan utama markas MATA untuk menguasai semua teknologi canggih di sana. Agen-agen MATA kesulitan mengalahkan Uno karena dia terlalu kuat dan cerdik. Langkah terakhir untuk menghentikan Uno yang dilakukan oleh agen Zain adalah meledakkan markas MATA dengan Uno di dalamnya. Untungnya, semua agen MATA berhasil dievakuasi sebelum ledakan terjadi.
Sayangnya, agen Zain meninggal karena mengorbankan diri untuk mencegah Uno mengakses sistem pertahanan MATA. Meninggalnya Uno bukan berarti MATA telah bebas dari ancaman. Jenny menggantikan posisi Uno sebagai pemimpin numeros dan merencanakan aksi selanjutnya untuk menguasai Kota Cyberaya.
5. Setelah Uno meninggal, Rizwan gak kembali jadi agen MATA

Dalam episode “Misi: Harapan”, Rizwan mengungkapkan tujuannya berkhianat pada ketua pilar MATA, tetapi dia malah dicap sebagai pembawa masalah. Pemimpin pilar MATA menganggap Rizwan tetap berkhianat dan mengancam keselamatan banyak orang meski punya tujuan baik. Keputusan Rizwan menyusup ke markas numeros dianggap sebagai tindakan yang ceroboh. Rizwan gak diterima lagi sebagai agen oleh pemimpin pilar MATA.
Dalam serial Ejen Ali musim ketiga, Rizwan bersama Dos mencoba mencari keberadaan Cero, pemimpin utama kelompok numeros. Rizwan merasa Cero dan Jenny merencanakan sesuatu yang lebih besar untuk memenuhi ambisi mereka menguasai Cyberaya. Agen-agen MATA yang melihat Rizwan bekerja sama dengan Dos menganggapnya sebagai penjahat. Meski dicap sebagai penjahat, Rizwan gak pernah berhenti melindungi MATA dari kejauhan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu alasan mengapa Rizwan berkhianat dari MATA. Rizwan yang awalnya dianggap sebagai pahlawan kini berusaha memperbaiki nama baiknya dengan mencari dalang utama dari teror numeros di Cyberaya. Penonton berharap ke depannya Rizwan bisa kembali bergabung dengan MATA karena dia telah berjasa melindungi Cyberaya.