Alasan Kimberly Ryder melahirkan anak pertama di Inggris, karena ingin menurunkan kewarganegaraan ke anaknya
Melahirkan secara alami dua kali dalam jarak dekat
Kimberly Ryder kurang percaya dengan sistem rumah sakit di Indonesia
Kimberly Ryder mengaku bahagia, karena di usia yang masih muda telah memiliki dua orang anak. Dari kedua anak tersebut, aktris ini menceritakan dua pengalaman melahirkan yang amat berbeda.
Kimberly melahirkan anak pertamanya, Rayden, di Inggris, sementara anak keduanya, Aisyah, di Lembang. Saat menjadi bintang tamu di podcast Nikita Willy, bintang film Sukma ini membagikan cerita melahirkan di Inggris dan Indonesia.
Kimberly Ryder melahirkan anak pertamanya pada 2019. Lewat podcast tersebut, kakak Natasha Ryder ini membeberkan beberapa alasan terkait keputusannya. Pertama, Kimberly ingin melahirkan dengan suasana yang tenang dan tidak dijenguk oleh siapa pun, termasuk keluarga. Jadi, ia pergi ke kota kecil bernama Swindon di Inggris hanya berdua bersama mantan suaminya, Edward Akbar, dan melahirkan di sana.
Selain itu, karena statusnya sebagai WNA berpaspor Inggris, Kimberly ingin menurunkan kewarganegaraannya itu kepada sang anak. Karena saat ini sedang tidak menetap di Inggris, maka ia harus melahirkan di sana agar anaknya tetap bisa mendapat kewarganegaraan negara tersebut.
"I still have my British passport, so aku WNA kan, dan aku tidak pernah tinggal di UK selama 3 tahun berturut-turut. So, kalau aku mau pass it onto my kids, harus antara lahirin anakku di sana atau mereka tinggal di sana at least tiga tahun sebelum mereka 18 tahun. So, we decided, udah deh Rayden lahiran di sana aja," jelas Kimberly Ryder seperti dikutip dari podcast Nikita Willy yang diunggah pada 13 September lalu.
Hanya berselang 3 bulan setelah lahirnya Rayden, Kimberly mengumumkan kabar kehamilan keduanya. Dengan jarak yang begitu dekat, kehamilan kedua Kimberly ini sempat jadi sorotan publik. Pandemik COVID-19 pun membuatnya harus melahirkan di Indonesia. Ia kemudian melahirkan anak keduanya, Aisyah, di Lembang pada 2020.
Kimberly menceritakan pengalaman melahirkan di dua negara ini. Ketika di Inggris, ia mengaku lebih santai dan semuanya disiapkan secara baik. Meski melahirkan di rumah sakit, sesuai ketentuan di sana, jika kondisi kandungan baik-baik saja maka lahirannya tetap ditangani oleh bidan. Saat akan melahirkan, Kimberly cerita, bebas memilih, mau melahirkan metode seperti apa.
"Kita dapat satu ruangan gede, ada bathtub-nya gede kayak jacuzzi gitu kalau mau lahiran di air, ada yoga ball-nya lah, ada buat tiduran kalau mau lahiran sambil tiduran. Awalnya aku mau water birth. Udah di bathtub lama banget gak keluar-keluar. Terus aku coba posisi berdiri lah, posisi on all force lah. Akhirnya apa? Posisi tiduran," ceritanya.
Saat melahirkan anak kedua di Lembang, Kimberly juga ditangani bidan untuk proses persalinannya. Ia diarahkan melahirkan sambil tiduran, karena bidan yang bertugas saat itu tidak mau terlalu ambil risiko.
Terkait pilihannya soal melahirkan dengan bantuan bidan, sang aktris blak-blakan mengaku kurang percaya dengan sistem rumah sakit di Indonesia. Ia cerita, berdasarkan pengalaman beberapa teman-temannya, ada rumah sakit juga dokter di Indonesia yang menjadikan pasien persalinan sebagai ladang bisnis.
"Beberapa teman aku yang lahiran duluan, mereka itu planning (lahiran) normal, akhirnya caesar. Udah gitu, ada yang akhirnya diinduksi padahal belum HPL atau baru lewat satu atau dua hari. Padahal gak kenapa-kenapa, tapi diinduksi aja gitu. Dan yang harusnya mungkin bayar rumah sakit Rp20 juta, akhirnya Rp50 juta-Rp60 juta," katanya.
Setelah mendengar Kimberly menyebut nominal biaya melahirkan, Nikita terlihat sangat terkejut.
"Are you serious? Wow, mahal banget ternyata," katanya sambil bereaksi dengan menutup mulutnya.
Dengan berbagai alasan tersebut, dan pengalamannya melahirkan anak pertama di Inggris, Kimberly Ryder akhirnya mantap memilih melahirkan anak kedua dibantu dengan bidan, alih-alih dengan dokter obgyn di rumah sakit.