Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Konflik Internal Paling Emosional dalam Topi Jerami One Piece

Luffy menangis (dok. Toei Animation/One Piece)
Luffy menangis (dok. Toei Animation/One Piece)
Intinya sih...
  • Luffy bertengkar dengan Jinbe setelah Perang Puncak.
  • Nami mencuri Going Merry untuk membeli kembali desanya dari Arlong.
  • Sanji "mengkhianati" Topi Jerami karena terpaksa meninggalkan mereka untuk menikah dengan Pudding.

Bajak Laut Topi Jerami bisa dibilang sebagai kru paling kompak dalam lautan One Piece. Mereka bisa bertahan sampai menjadi kru Yonko bukan hanya karena kekuatan, tetapi karena mereka juga memiliki ikatan yang kuat. Setiap anggota Topi Jerami akan melawan siapa saja yang berani mengganggu kru mereka.

Meski Topi Jerami terbilang sebagai kru yang kompak, bukan berarti jika kru ini tidak pernah mengalami konflik internal. Bagaimanapun, Topi Jerami terdiri dari orang-orang dengan latar dan pola pikir yang berbeda. Perbedaan pendapat, bahkan pertengkaran, pasti selalu terjadi di sebuah kelompok. Nah, kali ini, penulis akan membahas lima konflik internal paling emosional dalam Topi Jerami dalam seri One Piece. Yuk, simak ulasannya!

5. Luffy bertengkar dengan Jinbe setelah Perang Puncak

Jinbe menyadarkan Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)

Setelah Perang Puncak di Marineford, Luffy berada di titik terendahnya setelah kehilangan kakaknya, Portgas D Ace. Di tengah keterpurukkan, Luffy terus menyalahkan dirinya karena gagal melindungi kakaknya. Namun, Jinbe hadir untuk menenangkan Luffy. 

Sayangnya, Luffy malah marah kepada Jinbe. Luffy menganggap Jinbe tidak mengerti seberapa hancur hatinya setelah Luffy kehilangan Ace. Luffy bahkan mengusir Jinbe dan mengancam akan memukul Jinbe jika Jinbe tidak pergi. 

Meski begitu, Jinbe tidak peduli dengan ucapan Luffy. Jika memukulnya bisa membuat Luffy lebih tenang, Jinbe tidak keberatan jika dirinya harus dipukul oleh Luffy. Alhasil, mereka sempat bertengkar dan saling adu pukulan. 

Setelah Jinbe memberikan pukulan yang keras pada Luffy, Jinbe langsung menyadarkan Luffy. Jinbe mengerti betapa putus asanya Luffy setelah kehilangan Ace. Namun, Jinbe mengingatkan Luffy bahwa dirinya tidak sendirian. 

Meski kehilangan Ace, Luffy masih memiliki orang-orang yang menyayanginya, seperti Topi Jerami. Di sini, Jinbe mengingatkan pada Luffy untuk lebih fokus pada teman-temannya yang masih hidup. Karena itu, Jinbe menyarankan Luffy untuk menjadi lebih kuat agar dirinya tidak lagi kehilangan orang yang ia sayangi. 

4. Nami mencuri Going Merry

Luffy berjanji pada Nami akan mengalahkan Arlong. (dok. Toei Animation/One Piece)
Luffy berjanji pada Nami akan mengalahkan Arlong. (dok. Toei Animation/One Piece)

Nami adalah orang kedua yang bergabung dengan Topi Jerami, setelah Zoro. Sejak awal, Nami memang terlihat mencurigakan. Bukan tanpa sebab, itu karena Nami tampak terobsesi pada uang dan dirinya adalah seorang pencuri. Bahkan, Nami sendiri sudah terkenal dengan julukan Nami si Kucing Pencuri. 

Pada Baratie Arc, Nami sempat diduga mengkhianati Topi Jerami. Pasalnya, ketika Topi Jerami sibuk berhadapan dengan Don Krieg dan Dracule Mihawk, Nami malah kabur sambil membawa Going Merry. Pada titik ini, Topi Jerami sempat menduga jika Nami telah mengkhianati mereka. 

Meski begitu, Luffy tidak percaya jika Nami mengkhianati Topi Jerami. Alhasil, setelah pertarungan di Baratie berakhir, Luffy membawa krunya ke kampung halaman Nami, Desa Cocoyashi. Benar saja, Nami sama sekali tidak berniat mengkhianati Topi Jerami. 

Nami terpaksa mencuri Going Merry untuk membeli kembali desanya dari Arlong. Mengetahui hal tersebut, Luffy berjanji bahwa dirinya akan mengalahkan Arlong dan membebaskan Cocoyashi. Momen ikonik tercipta ketika Luffy memberikan topi jeraminya kepada Nami sambil berjanji akan mengalahkan Arlong. 

3. Sanji "mengkhianati" Topi Jerami

Sanji menendang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)
Sanji menendang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)

Ketika Topi Jerami tiba di Zou, Sanji tiba-tiba dijemput oleh Capone Bege untuk dibawa ke Pulau Whole Cake. Di sini, terungkap bahwa Sanji sebenarnya adalah anak dari Vinsmoke Judge. Sanji hendak dijodohkan dengan salah satu anak Big Mom, Charlotte Pudding. Pernikahan politik tersebut ditujukan agar Kerajaan Germa bisa bekerja sama dengan Bajak Laut Big Mom. 

Meski Sanji sangat membenci keluarganya dan tidak menganggap Vinsmoke sebagai keluarganya, Sanji tidak bisa menolak pernikahan tersebut. Pasalnya, Judge dan Big Mom mengancam akan membunuh Zeff jika Sanji menolak. Alhasil, Sanji terpaksa meninggalkan Topi Jerami untuk menikah dengan Pudding.

Mengetahui hal tersebut, Luffy dan beberapa krunya langsung pergi ke Pulau Whole Cake untuk menyelamatkan Sanji. Banyak momen emosional ketika Luffy tiba di Pulau Whole Cake. Ketika Luffy meminta Sanji kembali, Sanji langsung menendang wajah Luffy dan mengatakan kepada keluarganya bahwa Sanji tidak pernah mengenal mereka. Melihat hal tersebut, Nami sempat menampar Sanji karena menganggap tindakan Sanji sudah berlebihan. 

Namun, Sanji juga tidak melakukan hal tersebut tanpa alasan. Sanji menendang wajah Luffy dan mengusirnya agar Topi Jerami tidak terlibat dengan urusan Big Mom dan Judge. Meski begitu, Luffy sama sekali tidak melawan dan bersikeras untuk membawa Sanji kembali ke Topi Jerami. 

Sebagai kapten, Luffy melakukan hal yang luar biasa untuk membawa kembali krunya. Luffy mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjadi Raja Bajak Laut tanpa Sanji. Lebih gila lagi, Luffy juga tidak akan makan atau minum apa saja yang bukan masakan Sanji. Meski badai menerjang, Luffy tetap akan diam di sana sampai Sanji kembali. 

2. Robin menolak diselamatkan

Robin menangis. (dok. Toei Animation/One Piece)
Robin menangis. (dok. Toei Animation/One Piece)

Ketika Topi Jerami tiba di Water 7, Robin menyerahkan diri ke CP9 tanpa sepengetahuan Luffy. Robin sengaja menyerahkan diri agar CP9 tidak mengganggu Topi Jerami. Robin kemudian dibawa ke Enies Lobby untuk diadili. 

Mengetahui hal tersebut, Luffy langsung membawa krunya untuk menyerbu Enies Lobby. Pada awalnya, Robin sempat menolak untuk diselamatkan. Robin menganggap bahwa dirinya sudah tidak memiliki tujuan hidup dan lebih baik mati. Namun, Luffy mengingatkan Robin bahwa dirinya masih memiliki teman yang akan selalu melindunginya. 

Hingga akhirnya, momen emosional terjadi ketika Robin berteriak, “Aku ingin hidup!” Melihat semangat Robin untuk hidup, Luffy langsung menyuruh Sogeking (Usopp) untuk membakar bendera Pemerintah Dunia. Hal tersebut dilakukan Luffy hanya untuk membuktikan bahwa dirinya akan melawan siapa saja yang mengganggu temannya. Demi melindungi temannya, Luffy tidak peduli jika dirinya harus menjadikan dunia sebagai musuhnya. 

1. Luffy vs. Usopp

Usopp menantang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)
Usopp menantang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)

Water 7 Arc bisa dibilang sebagai arc yang menguji mental Luffy sebagai kapten. Di sini, Luffy pertama kalinya belajar bahwa menjadi kapten tidak semudah yang dibayangkan. Luffy sama sekali belum siap menghadapi konflik internal yang bisa memecah belah krunya. 

Ketika Topi Jerami tiba di Water 7, kondisi Going Merry sudah tidak terselamatkan. Kerusakan pada Going Merry sudah tidak bisa diperbaiki sehingga Luffy memutuskan untuk membeli kapal baru. Namun, Usopp justru menolak keputusan Luffy. Usopp menganggap bahwa Going Merry sudah menjadi bagian dari Topi Jerami. Terlebih, Going Merry adalah pemberian dari orang yang disukai oleh Usopp, Kaya. 

Luffy dan Usopp akhirnya bertengkar karena perbedaan pendapat. Hingga akhirnya, Usopp menyatakan keluar dari Topi Jerami dan menantang Luffy untuk berkelahi dengan Going Merry sebagai taruhan. Dalam pertarungan ini, siapa saja yang memenangkan pertarungan boleh memiliki Going Merry. 

Tentu saja, Luffy berhasil menang dari Usopp dengan mudah. Meski begitu, Luffy tetap memberikan Going Merry kepada Usopp. Setelah pertarungan berakhir, Luffy menangis karena dirinya merasa gagal sebagai kapten. 

Meski Topi Jerami terbilang sebagai kru yang kompak, bukan berarti jika kru ini bisa terlepas dari konflik internal. Namun, hal tersebut sebenarnya sangat wajar karena setiap kru berasal dari latar dan memiliki pemikiran yang berbeda. Jadi, bagaimana menurutmu? Dari kelima konflik internal di atas, konflik mana yang menurutmu paling emosional dalam seri One Piece?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us