Kreator Gudetama Bongkar Serba-serbi si Telur Pemalas yang Gemas

Bagaimana ceritanya sebuah telur bisa menjadi inspirasi yang memengaruhi karakter di balik filosofi Gudetama?

Amy: Ketika aku sedang makan tamago kake (nasi putih yang diberi topping telur mentah) di rumah, aku melihat warna telur itu dan memikirkan tentang nilai-nilai gizinya dan aku berpikir bahwa telur bisa punya banyak potensial dengan dimasak dalam berbagai cara. 

Tapi aku merasa bahwa telur itu sangat lesu atau gak bersemangat sampai-sampai aku gak bisa menatapnya. Ide-ide itulah yang menginspirasiku. Dan aku juga kepikiran para millennials di Jepang yang datang dari berbagai latar belakang dan pendidikan tinggi tetapi mereka semacam menyerah di masyarakat yang kompetitif ini.

Jadi itulah ide-ide yang bermunculan ketika aku mendesain Gudetama bersama kepribadiannya. 

Menurutmu, apa yang membuat Gudetama spesial?

Amy: Menurutku sifat lesu dan gak bersemangatnya itu adalah daya tariknya. Tetapi yang juga tidak diduga adalah pantatnya yang disukai secara internasional. 

Di masa sekarang saat semua semakin sibuk dan segalanya terasa begitu cepat, orang-orang tampaknya lebih relate sama karakter seperti Gudetama. Apakah kamu sudah mengantisipasi hal ini saat menciptakannya?

Amy: Aku merasa bahwa Gudetama adalah karakter yang memberikan rasa nyaman, bahwa ada orang-orang yang hidupnya lebih sulit lagi.

Tetapi aku juga dengar banyak orang bilang 'Gudetama mengatakan hal-hal ini mewakiliku,' dan hal itu juga membuat orang-orang merasa seolah tidak harus berusaha terlalu keras dan lebih relaks. 

Sebelum Gudetama jadi sangat populer, pernah gak sih kamu khawatir bahwa karakter yang sifat utamanya pemalas ini bakal dilihat sebagai sesuatu yang negatif?

Amy: Awalnya iya. Aku khawatir kalau mungkin saja karakter ini tidak akan diterima dengan baik karena dia sangat gak bersemangat dan pemalas.

Gimana rasanya melihat sebuah karakter yang awalnya kamu ciptakan di atas selembar kertas sekarang jadi hidup dalam series Netflix? 

Amy: Ini adalah sesuatu yang berawal sangat kecil dan aku melihat banyak orang profesional yang mengerjakan proyek ini. Aku kagum melihat bagaimana mereka mengerjakan series tersebut. Aku juga bisa melihat orang-orang yang kuhormati bekerja sangat keras dan sangat serius untuk proyek ini.

Tapi kemudian kita melihat si Gudetama yang lagaknya seolah-olah semua ini bukan urusannya.

Gimana rasanya waktu tahu bahwa penonton dari berbagai negara mengetahui karaktermu ini melalui series Netflix tersebut? 

Amy: Aku gak sabar ingin melihat bagaimana reaksi dan respons orang-orang terhadap series tersebut. 

Apa yang akan kamu katakan kepada penonton yang belum familiar dengan karakter ini, kenapa Gudetama sangat spesial dan kenapa mereka harus menonton seriesnya? 

Aku rasa, kalian bisa cukup menontonnya dengan santai dan mungkin berpikir "oh itu (Gudetama) terlihat lezat untuk disantap." Atau mungkin kalian bisa menggali lebih dalam ceritanya dan menghubungkannya dengan kehidupan kalian lalu merenungkannya.

Ada nasihat gak untuk para calon seniman dan calon kreator yang sedang berusaha sukses di industri ini dan menciptakan cerita serta karakter mereka sendiri? 

Amy: Sebenarnya, menurutku harusnya aku yang minta nasihat.

Tetapi aku rasa yang terpenting adalah memberi diri kita sendiri waktu dan merenungkan berbagai perasaan dan emosi negatif yang ada lalu mencernanya.

Gak cuma karakternya, ternyata sang kreator juga lucu dan menggemaskan ya! Kalau penasaran seperti apa aksi si telur Gudetama, nantikan premier series Gudetama: An Eggcellent Adventure di Neflix pada 13 Desember 2022 ya!