Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Monty Tiwa Kembali Bawa Kritik Sosial di Open BO 3: I Am Campus

Monty Tiwa Kembali Bawa Kritik Sosial di Open BO 3 I Am Campus.jpg
Monty Tiwa di jumpa pers "Open BO 3: I Am Campus" di Midaz Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana))

Jakarta, IDN Times – Vidio mengumumkan musim terbaru drama komedi Open BO 3: I Am Campus pada jumpa pers di Midaz Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Setelah kesuksesan dua musim sebelumnya yang ditonton lebih dari 68 juta kali, kini cerita hadir dengan nuansa yang lebih panas dan semakin liar.

Serial yang sudah memasuki musim ketiganya ini kembali digarap oleh Monty Tiwa dengan sentuhan kritik sosial yang menjadi ciri khasnya. Beberapa karakter baru, seperti Chika (Valerie Thomas), Ayu (Shaloom Razade), Baron (Yoshi Sudarso), dan sederet pemeran pendukung lainnya juga akan muncul di musim ini.

1. Monty Tiwa soroti budaya open BO di Indonesia dan Amerika

Monty Tiwa soroti budaya open BO di Indonesia dan Amerika.jpg
Monty Tiwa di jumpa pers "Open BO 3: I Am Campus" di Midaz Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana))

Dalam sesi tanya jawab, Monty Tiwa menekankan, sejak musim pertama, Open BO selalu mencoba menghadirkan tanggung jawab moral kepada penonton, meski dengan bungkus yang berbeda.

"Meskipun bungkusannya kelihatannya seksi, bungkusannya adalah sesuatu yang tabu atau apa, tapi kan sebetulnya ya open BO itu sendiri, kan? Kalau kita mau pikir-pikir ya, masyarakat seperti apa sih yang ada industri kayak open BO, gitu," jelasnya.

Menurutnya, keberadaan praktik open BO di Indonesia justru memiliki karakteristik unik yang tidak ditemukan di negara lain, bahkan Amerika Serikat sekalipun.

"Di Amerika aja, untuk industri seks online seperti yang ada di sini ya, dengan aplikasi ijo itu gak ada, lho. Di Amerika itu gak ada, karena aplikasi yang dipakai di sini gak tersedia di sana. Artinya, ada sesuatu yang spesifik dan unik yang hanya ada di kita gitu," ungkap Monty.

Hal ini menunjukkan betapa fenomena tersebut spesifik dan lahir dari kondisi masyarakat lokal yang perlu dikaji lebih dalam.

"Kalau cuma bicara industri seks, semua negara ada pasti, ya. Tapi yang sebebas open BO, yang seliar open BO, yang tidak punya konsekuensi hukum sebebas open BO, cuma ada di kita," tambahnya.

2. Monty juga jelaskan kritik sosial yang ada di serial Open BO

Monty juga jelaskan kritik sosial yang ada di serial Open BO.jpg
Monty Tiwa di jumpa pers "Open BO 3: I Am Campus" di Midaz Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana))

Monty menjelaskan, kritik sosial selalu menjadi fondasi naratif di balik serial Open BO.

"Kalau di season satu, jelas ada sebuah benang merah kritik sosial bahwa karakter Syafa dan ibunya adalah produk dari sebuah rumah, rumah tangga yang broken ya," lanjutnya.

Sementara di musim kedua, isu rumah tangga yang rusak ditambah dengan himpitan ekonomi semakin menegaskan bahwa praktik open BO sering berakar pada kondisi sosial tertentu.

Dengan cara ini, serial Open BO bukan sekadar menghadirkan cerita hiburan, tetapi juga memotret realitas sosial yang ada di masyarakat. Monty berharap penonton dapat menangkap pesan-pesan tersirat di balik kisah karakter-karakternya.

3. Bawa isu open BO ke tingkat kampus di season ketiga

Bawa isu open BO ke tingkat kampus di season ketiga.jpg
Monty Tiwa di jumpa pers "Open BO 3: I Am Campus" di Midaz Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana))

Di musim ketiga, Monty mengangkat isu yang lebih next level, yakni praktik open BO ke lingkungan kampus. Baginya, hal ini ironi karena perguruan tinggi seharusnya menjadi wadah lahirnya pemikir bangsa. Namun, industri ini malah ikut menyusup ke dalamnya.

"Ternyata di institusi pendidikan tinggi yang kita anggap 'wah' ini, akan melahirkan pemikir-pemikir bangsa masa depan gitu, tapi industri ini udah masuk ke situ juga. Udah masuk ke kampus-kampus. Nah, ini gimana kita menyikapinya?" tutur Monthy.

Melalui karakter-karakter baru, serial ini menegaskan konsekuensi hukum yang akan didapatkan oleh pemain bisnis tersebut.

"Kita hadirkan tentunya di sini melalui Ebel, Poppy, Yoshi gitu ya, bahwa ada konsekuensi hukum yang harusnya bisa menjadi penyimbang," katanya.

Walaupun bawa isu yang relevan, Monty tetap mengemas ceritanya dengan ringan agar penonton bisa menikmatinya tanpa merasa digurui.

"Kita bawa ini dengan cara yang light, menghibur gitu. Enggak usah berat-berat juga, gitu. Karena saya sadar bahwa penonton kami nonton seri tetap ingin dihibur. Tapi ya pasti kita tetap konsisten dengan pesan-pesan sosial kayak gitu," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us

Latest in Hype

See More

Daftar Soundtrack Serial Thailand Shine dan Liriknya

19 Sep 2025, 17:19 WIBHype