6 Lagu Rock Klasik yang Menyelamatkan Album dari Kegagalan

- Lagu 'Beth' menyelamatkan album Destroyer Kiss dari kegagalan dengan emosi yang berbeda dari identitas band.
- Lagu 'All Those Years Ago' George Harrison memberi kedalaman emosional dan menyelamatkan albumnya setelah kematian John Lennon.
- 'Beyond Beautiful' Aerosmith menjadi jangkar penyelamat di album "Just Push Play" yang dianggap memalukan.
Dalam dunia musik rock, tidak semua album langsung mendapat sambutan hangat. Bahkan band sebesar Queen, Kiss, hingga Linkin Park pun pernah merilis album yang hampir tenggelam karena dianggap tidak sesuai harapan penggemar. Namun yang menarik, kadang cukup ada satu lagu kuat untuk membalikkan keadaan.
Beberapa lagu bahkan hadir bukan hanya sebagai penopang penjualan, tapi juga menjadi momen penting dalam karier sang musisi. Lagu itu menjadi penyelamat yang memberi nyawa pada karya yang nyaris dilupakan. Yuk, simak deretan lagu rock klasik yang secara mengejutkan berhasil menyelamatkan album dari kegagalan!
1. 'Beth' – Kiss
Kiss mungkin lebih diingat karena kostum dan aksi panggung, daripada musik mereka. Namun di balik semua dandanan glamor dan aksi teatrikal, lagu 'Beth' muncul sebagai kejutan yang menguras emosi. Ditulis dan dinyanyikan oleh drummer Peter Criss, lagu ini menjadi salah satu momen paling lembut dari band yang dikenal dengan lagu-lagu yang kadang terlalu liar.
Dirilis sebagai B-side dari Detroit Rock City, 'Beth' justru mencuri perhatian dan menjadi hit besar. Lagu ini menyelamatkan album Destroyer dari penjualan yang biasa-biasa saja dan menunjukkan sisi lain Kiss yang jarang terlihat. Ironisnya, kekuatan terbesar lagu ini justru karena sangat berbeda dari identitas mereka yang biasa.
2. 'All Those Years Ago' – George Harrison
Tahun 1980-an bukan dekade yang mudah bagi George Harrison. Gaya spiritual dan musik lembutnya kurang cocok dengan era MTV yang lebih visual dan bombastis. Album Somewhere in England awalnya dianggap terlalu membosankan oleh labelnya, hingga peristiwa tragis mengubah segalanya yaitu kematian John Lennon.
Lagu 'All Those Years Ago' awalnya ditulis untuk Ringo Starr, tapi akhirnya dinyanyikan sendiri oleh Harrison sebagai penghormatan untuk Lennon. Lagu ini menjadi titik terang di album yang sebagian besar terlupakan. Dengan lirik penuh nostalgia dan cinta untuk sahabat lamanya, lagu ini memberikan kedalaman emosional yang menyelamatkan album dari ketidakjelasan.
3. 'Beyond Beautiful' – Aerosmith
Aerosmith memang dikenal punya banyak comeback, tapi Just Push Play adalah salah satu fase yang dianggap memalukan. Mereka mencoba bergeser ke pop modern dan sebagian besar lagu di album ini gagal menyentuh hati para penggemarnya. Namun, lagu pembuka 'Beyond Beautiful' memberi harapan.
Dengan sentuhan sitar dan riff berat yang menggebrak, lagu ini menunjukkan bahwa Aerosmith masih punya taring. Sayangnya, kualitas lagu-lagu selanjutnya tak setara, bahkan ada yang terdengar seperti boyband. Walau begitu, 'Beyond Beautiful' berhasil jadi jangkar yang membuat penggemar lama tetap bertahan sejenak.
4. 'Times Like These' – Foo Fighters
Di balik nama besar Foo Fighters, ada momen rapuh yang hampir membuat band ini bubar. Setelah Dave Grohl bermain untuk Queens of the Stone Age, hubungan antar anggota pun menjadi renggang. Bahkan, album One by One pun nyaris batal dirilis.
Namun saat Grohl menulis 'Times Like These', segalanya berubah. Lagu ini adalah curahan hati tentang persahabatan dan kebersamaan dan itu menghidupkan kembali semangat band. Lagu ini bukan cuma menyelamatkan album, tapi juga menyatukan Foo Fighters kembali, dan kemudian menjadi salah satu lagu terpenting dalam karier mereka.
5. 'One More Light' – Linkin Park
Linkin Park sempat dikritik habis-habisan saat merilis album One More Light karena dianggap terlalu pop dan jauh dari akar rock mereka. Namun semuanya berubah saat sang vokalis, Chester Bennington, meninggal dunia.
Lagu 'One More Light' yang sebelumnya dianggap terlalu lembek, mendadak berubah jadi lagu duka. Dengan lirik tentang kehilangan dan empati, suara Chester kini terdengar seperti pesan terakhir yang menyentuh. Lagu ini bukan cuma menyelamatkan album, tapi juga menjadi penutup yang penuh makna dalam perjalanan mereka.
6. 'Under Pressure' – Queen
Queen memang selalu berani bereksperimen, tapi album Hot Space dianggap terlalu jauh melenceng dengan gaya disco dan synth-pop-nya. Banyak penggemar merasa kecewa, kecuali satu hal yakni duet dengan David Bowie dalam lagu 'Under Pressure'.
Lagu ini menjadi pengecualian dalam album yang dianggap gagal. Chemistry antara Bowie dan Freddie Mercury menghasilkan salah satu lagu ikonik dalam sejarah musik. 'Under Pressure' bukan hanya menyelamatkan album, tapi juga jadi bukti bahwa eksperimen pun bisa menghasilkan mahakarya.
Kalau dipikir-pikir, justru lagu-lagu yang paling tak terduga ini yang akhirnya membuat sebuah album bisa dikenang. Apakah kamu punya lagu yang menurutmu menyelamatkan album dari band favoritmu?