5 Lagu yang Terdengat seperti Plagiat, Apakah Iya?

Nirvana dikenal sebagai dewa grunge di era 90-an, tapi lagu mereka, “Come As You Are”, sering dituding punya kemiripan mencolok dengan “Eighties” milik Killing Joke. Bahkan, Kurt Cobain sendiri konon menyadari potensi masalah ini, apalagi saat lagu tersebut direncanakan menjadi single besar dari album Nevermind.

Untuk menghindari tuntutan, mereka lebih dulu merilis “In Bloom” agar perhatian publik teralihkan. Meski tidak pernah benar-benar berujung ke jalur hukum, perdebatan soal kemiripan dua lagu ini masih jadi obrolan hangat di kalangan penggemar musik.

Banyak yang menganggap Nirvana hanya terinspirasi, tapi ada juga yang merasa Cobain terlalu berani mengambil risiko. Bagaimana pun, isu ini menodai sedikit citra orisinil yang selama ini dilekatkan pada band legendaris tersebut.

Lagu "You Ain’t Seen Nothing Yet" milik Bachman-Turner Overdrive pada tahun 1974 sering dibandingkan dengan “Baba O’Riley” milik The Who yang rilis jauh lebih dulu pada 1971. Miripnya bagian melodi membuat banyak orang menduga ada jejak plagiat di sana.

Bahkan, Pete Townshend dari The Who sempat menyinggung hal ini ketika One Direction dituduh menjiplak “Baba O’Riley“ lewat lagu “Best Song Ever”. Menariknya, Townshend justru membela One Direction sekaligus mengungkap bahwa Randy Bachman sendiri pernah mengakui terinspirasi berat dari The Who.

Ia bahkan menyebut nama band mereka diambil sebagai bentuk penghormatan. Alih-alih merasa dirugikan, Townshend melihatnya sebagai semacam tribute. Meski tentu saja, tidak semua orang sepakat dengan pandangan itu.

Genesis yang dikenal sebagai band besar era 80-an ternyata juga sempat dituding menjiplak. Lagu mereka, “That’s All” (1984), dianggap punya kemiripan jelas dengan lagu “The Milk of Human Kindness” milik Procol Harum yang dirilis pada 1969. Kedua lagu sama-sama menonjolkan permainan piano dengan progresi akor yang hampir identik.

Bagi sebagian pendengar, kemiripan ini terlalu mencolok untuk dianggap kebetulan. Apalagi, kedua band sama-sama berasal dari Inggris dan sama-sama dihormati di kancah musik rock. Walaupun isu ini tidak pernah sampai jadi skandal besar, banyak yang tetap menganggap Genesis terlalu longgar dalam menjaga orisinalitas karyanya.

Saat Billie Eilish merilis “Bury A Friend” pada 2019, banyak yang memuji keunikannya dalam membangun nuansa gelap di musik pop. Namun, sebagian pendengar lama merasa lagu itu tidak sepenuhnya orisinal. Sebab, chorus-nya terdengar mirip dengan “People Are Strange” milik The Doors yang sudah lebih dulu populer sejak 1967.

Perbandingan ini memunculkan pertanyaan apakah Billie benar-benar orisinal atau sekadar plagiat? Meski tidak sampai menimbulkan masalah hukum, kemiripan ini tetap jadi bahan diskusi panas di forum musik. Banyak yang menganggapnya kebetulan kreatif, sementara yang lain menilai Billie hanya membungkus ulang sesuatu yang sudah ada.

Green Day juga tidak luput dari tuduhan plagiat. Lagu “Warning” dari album tahun 2000 disebut punya kemiripan besar dengan “Picture Book” milik The Kinks. Dari bassline hingga melodi utamanya, keduanya memang terdengar begitu dekat hingga sulit dibantah. Namun, Billie Joe Armstrong dan kawan-kawan tidak pernah secara terbuka mengakuinya.

Kasus ini memperkuat reputasi Green Day sebagai band yang sering menyerap inspirasi dari karya orang lain. Meski begitu, mereka tetap berhasil menancapkan nama besar sebagai ikon punk-rock Amerika. Tapi kalau ditilik lebih jauh, mungkin tanpa pengaruh besar dari The Kinks dan band lain, Green Day tidak akan terdengar seperti yang kita kenal sekarang.

Beberapa musisi mungkin menganggapnya sebagai bentuk penghormatan, sementara yang lain melihatnya sebagai pencurian ide. Apa pun itu, kasus-kasus ini selalu mengingatkan kita untuk lebih kritis saat mendengarkan lagu yang terasa familiar. Menurutmu apakah itu kebetulan semata atau sebenarnya plagiat yang terselubung?