5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan Motif

Adakah orang seperti ini di sekitarmu?

Pernahkah kamu memerhatikan bahwa beberapa orang pura-pura sibuk bekerja? Tentunya kita semua pasti memiliki rekan seperti, bukan? Namun beberapa orang mempraktikkan penipuan yang lebih luas, yaitu berpura-pura menjadi lebih pintar dari sebenarnya. 

Hal ini disebut dengan fake smartkondisi ketika seseorang berusaha terlihat sibuk atau terlihat pintar. Padahal jelas-jelas orang ini sangat sadar akan bagaimana orang lain memandang mereka. 

Sayangnya, alih-alih berusaha jadi lebih pintar dengan memperkaya ilmu, mereka menemukan cara lain agar 'terlihat' pintar tanpa benar-benar pintar. Ketahui sifat fake smart, barangkali ada di sekitarmu!

1. Terlihat ambisius

5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan MotifIlustrasi bekerja (pexels.com/@olly/)

Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terlihat ambisius hanya berpura-pura. Namun, penampilan juga bisa menipu. Dalam hal berpura-pura pintar, orang yang berpura-pura ini percaya sepenuhnya bahwa 'tindakan' mereka dapat mengubah cara pandang orang lain terhadap diri mereka.

Misalnya, seorang pekerja kantoran yang ambisius mungkin terlihat dan terdengar pintar karena mereka ingin menaiki tangga karier.

Kebanyakan orang mengatakan sesuatu yang bagus bukanlah untuk 'terdengar' pintar, melainkan untuk menyampaikan pesan dan untuk mengkomunikasikan kebijaksanaan. Dan untuk meningkatkan kesadaran manusia.

Namun orang dengan sifat fake smart tidak peduli tentang itu. Mereka hanya peduli pada diri mereka sendiri. Mereka hanya ingin terdengar pintar. Dan kata-kata dan jargon besar adalah senjata mereka untuk membodohi pendengarnya agar percaya bahwa mereka pintar padahal sebenarnya tidak.

2. Mereka mengajukan pertanyaan dengan motif 

5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan MotifIlustrasi bertanya (pexels.com/@rodnae-prod/)

Dia akan mengajukan pertanyaan yang sangat sulit kepada orang lain untuk sengaja membuat mereka bingung. Kemudian, ketika lawan bicaranya mengatakan bahwa mereka tidak tahu jawabannya, dia akan menyeringai mengungkapkan jawabannya.

Tapi disisi lain dia sering gagal dalam menjawab pertanyaan yang diajukan seniornya misalnya. Tentu saja, setidaknya dia tahu sedikit. Jadi untuk terlihat pintar, dia sengaja mengajukan pertanyaan sulit dari sedikit pengetahuan yang dia miliki, sehingga dia bisa menggunakannya untuk berpura-pura tahu banyak.

3. Mereka sok 

5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan MotifIlustrasi optimis (pexels.com/@olly/)

Orang seperti ini adalah pembual. Dia menyiarkan pengetahuan apa pun yang dia miliki. Hampir semata-mata untuk tujuan mengiklankan kecerdasannya.

Namun, saat mengambil tes contohnya, hasilnya tidak sebaik yang seharusnya untuk seseorang yang menciptakan citra seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi.

Oleh karena itu, jika seseorang tampak pintar di permukaan, tetapi berulang kali gagal mendapatkan hasil yang harus menyertai kecerdasan itu, ketidaksinkronan itu adalah tanda pasti bahwa mereka hanya menyebarkan kecerdasan palsu.

Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian dalam Mengelola Keuangan, Kamu Masuk yang Mana?

4. Mereka tidak dapat berbicara dengan detail terperinci dari masalah apa pun 

5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan MotifIlustrasi mengobrol (pexels.com/@wildlittlethingsphoto/)

Ini dapat terlihat misalnya saat mendiskusikan detail teknis sebuah proyek. Ketika diperhatikan dia mulai menggunakan terminologi yang tidak hanya tidak relevan, tetapi sebenarnya benar-benar keluar jalur.

Jelas, seseorang yang berpura-pura pintar, tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman asli dari seseorang yang sebenarnya pintar. Dan karena itu, mereka akan selalu kekurangan perspektif yang tepat tentang suatu masalah, menyebabkan mereka membuat pilihan yang lebih rendah.

5. Merasa terancam oleh orang pintar lainnya

5 Tanda Sifat Fake Smart, Mengajukan Pertanyaan dengan MotifIlustrasi intimidasi (pexels.com/@keira-burton/)

Orang pintar menyukai orang pintar lainnya. Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk bertukar pikiran. Dan tumbuh bersama. Itu sebabnya, mereka sering mencoba bergabung dengan ruang yang lebih pintar, dan bertemu orang yang lebih pintar.

Di sisi lain, orang dengan fake smart merasa terancam oleh orang pintar yang sebenarnya karena dua alasan; merasa atensinya akan dicuri orang lain dan secara tidak sadar takut terekspos atau dilabeli palsu.

Baca Juga: 5 Temuan Psikologi tentang Kepribadian yang Menarik untuk Diamati

Latisha Asharani Photo Verified Writer Latisha Asharani

Umbrellas don't mean anything to the unprecedented pouring rain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya