5 Film Terbaik Indonesia yang Angkat Isu Sosial, Punya Pesan Mendalam!

Mampu membuka wawasan seputar isu-isu sosial 

Isu-isu sosial yang ada di kehidupan masyarakat sering kali diangkat ke dalam sebuah film oleh para sineas, termasuk Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para penonton terhadap masalah sosial yang sering dianggap tabu. 

Nah, beberapa film Indonesia di bawah ini mengangkat tema isu-isu sosial yang memiliki pesan-pesan moral mendalam sehingga dapat membuka wawasan kita. Lalu, apa saja ya? 

1. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

https://www.youtube.com/embed/63FHKt33uJk

Mengangkat isu-isu sensitif, film besutan Edwin tersebut menyuguhkan topik maskulinitas toksik, kekerasan seksual, dan power abuse yang dikemas apik. Sejak menit-menit pertamanya, film ini telah menunjukkan bagaimana masyarakat masih memegang stigma bahwa "pria harus selalu kuat".

Hal inilah yang membuat Ajo Kawir yang diperankan Marthino Lio sering melakukan perkelahian dan dikenal tidak takut mati. Semua upaya itu dilakukan demi menutupi kekurangan dirinya yang mengalami impotensi.

Sementara sosok Iteung (Ladya Cheryl) mendobrak stigma bahwa seorang perempuan harus bersikap lemah lembut. Iteung memiliki kemampuan bela diri yang membuat dirinya disegani. Walaupun, sebenarnya hal ini menjadi pelampiasan emosi dirinya akibat kekerasan seksual yang dulu dialaminya semasa duduk di bangku sekolah. Melalui sosok Ajo Kawir dan Iteung, kita diingatkan bahwa trauma apa pun yang dialami anak dapat berdampak hingga dewasa nanti.

2. 27 Steps of May (2019)

https://www.youtube.com/embed/fCc4FZhZMoU

Kepedihan dan penderitaan yang dialami oleh May (Raihaanun) akibat  kekerasan seksual digambarkan melalui kesunyian dalam film 27 Steps of May. Walau minim akan dialog, film ini mampu menunjukkan kepada para penonton tentang betapa beratnya perjuangan seseorang untuk bangkit dari trauma yang dialaminya. 

Diceritakan, May, seorang wanita muda yang pernah mengalami kekerasan seksual saat usianya 14 tahun. Akibat kejadian nahas itu, ia menjadi menarik diri dari lingkungan sosial serta menjadi pendiam. Tak hanya May, perasaan sang ayah yang diperankan oleh Lukman Sardi juga hancur karena merasa gagal melindungi putrinya sendiri.

Baca Juga: 10 Series Indonesia Hasil Adaptasi Film Layar Lebar, Banjir Penggemar!

3. Imperfect (2019)

https://www.youtube.com/embed/f4Sc26vQHcU

Dengan tagline-nya yang berbunyi "Ubah Insekyur Jadi Bersyukur", film Imperfect hadir dengan mengangkat isu body shaming. Film karya Ernest Prakasa ini mencoba membuka mata para penonton soal dampak dari body shaming dan cara mencintai serta menerima diri sendiri. 

Dibintangi oleh Jessica Mila, ia berperan sebagai Rara, seorang perempuan muda yang sering kali mendapatkan komentar buruk tentang penampilan dirinya. Akibatnya, Rara menjadi merasa tidak percaya diri akan penampilannya. Ia pun akhirnya berusaha keras untuk mengubah dirinya sendiri.

Tanpa terlihat menggurui, film Imperfect sukses menyampaikan makna bahwa setiap manusia itu unik dan indah dengan khasnya masing-masing. Selain itu, film ini juga mengingatkan kita semua agar belajar mencintai dan menerima diri sendiri. 

4. Cek Toko Sebelah (2016)

https://www.youtube.com/embed/tEqCTPJGTk8

Disutradarai dan dibintangi langsung oleh Ernest Prakasa, film Cek Tokoh Sebelah mengangkat beberapa masalah sosial. Di antaranya persaingan bisnis dan anak-anak yang terkadang skeptis membantu usaha orangtuanya yang masih berada di bawah. 

Kombinasi yang sempurna antara drama dan komedi, film Cek Toko Sebelah mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki dua sisi dalam hidupnya sehingga jangan mudah menilai orang lain hanya sebelah mata. 

5. Dear Nathan Thank You Salma (2022)

https://www.youtube.com/embed/LjLN8PKPa2Q

Dalam seri ketiganya, film Dear Nathan Thank You Salma menghadirkan isu kekerasan seksual yang masih dianggap tabu oleh masyarakat. Film ini menunjukkan bahwa sering kali para penyintas tidak mendapatkan keadilan yang sepantasnya. 

Dikisahkan, Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles) menghadapi tantangan baru saat memasuki jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi. Hubungan mereka diuji oleh perbedaan pendapat dalam bersuara. 

Nathan sebagai aktivis sosial memilih turun ke jalan untuk menuntut keadilan bagi temannya, Zanna (Indah Permatasari) yang menjadi korban kekerasan seksual. Sementara, hubungan cinta Nathan dan Salma semakin merenggang. 

Selain menghibur, film menjadi salah satu alternatif untuk menyuarakan pendapat atau kritik tentang isu-isu sosial tersebut. Semoga dari kelima film di atas, kita bisa belajar lebih banyak tentang masalah sosial yang ada di sekitar, ya. 

Baca Juga: 6 Film Indonesia Terbaru, Tayang Januari 2022 di Bioskop!

I am Lavennia Photo Verified Writer I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya