Leonardo DiCaprio Gak Mau Jadi Sutradara, Sungkan dengan Scorsese

- Leonardo DiCaprio menolak untuk menjadi sutradara karena merasa tidak bisa mengimbangi Martin Scorsese.
- DiCaprio ingin lebih sering "mengintip" kerja sutradara saat proses produksi berlangsung.
- Proses kerja intens yang dilakukan bersama Scorsese dalam mempersiapkan film What Happens at Night.
Siapa yang tidak tahu Leonardo DiCaprio? Ia sudah lama dikenal sebagai salah satu aktor paling terkenal sekaligus konsisten di Hollywood. Namun, di tengah tren aktor papan atas yang mulai menjajal kursi sutradara, DiCaprio justru memilih mengambil jarak dari ambisi tersebut.
Bahkan, ia blak-blakan menegaskan kalau dirinya tidak memiliki rencana untuk beralih menjadi sutradara dalam waktu dekat. Alasannya? Bukan karena takut gagal, melainkan karena rasa sungkan dan hormat yang begitu besar terhadap sosok Martin Scorsese, mentor sekaligus kolaborator terpenting sepanjang kariernya.
1. Leonardo DiCaprio mengaku takkan bisa mengimbangi Martin Scorsese

Dalam acara tahunan TIME’s A Year in TIME di New York City, Amerika Serikat, DiCaprio (51) hadir bersama Martin Scorsese (83).
"Beberapa orang bertanya kepada saya apakah saya ingin jadi sutradara," ujarnya di hadapan penonton, seperti dilansir Variety (16/12/2025).
Aktor peraih Oscar itu mengakui kalau bekerja dengan sutradara sekelas Scorsese membuat standar penyutradaraan terasa terlalu tinggi untuk dikejar. DiCaprio sendiri telah membintangi enam film panjang arahan Scorsese, mulai dari Gangs of New York (2002),The Aviator (2004), The Departed (2006), Shutter Island (2010), The Wolf of Wall Street (2013), hingga yang terbaru Killers of the Flower Moon (2023).
"Saya jawab, 'Saya takkan pernah mau menyutradarai. Saya takkan pernah bisa melakukan hal yang mendekati apa yang Martin Scorsese lakukan. Mengapa saya harus melakukan itu (jadi sutradara)?'," ungkapnya.
Pernyataan itu menegaskan betapa besar rasa hormat DiCaprio terhadap visi, disiplin, dan bahasa sinematik Scorsese, sosok yang ia kagumi sejak usia muda.
2. Meski begitu, DiCaprio ingin tahu cara kerja Scorsese

Dicaprio bercerita bahwa sang ayah lah yang pertama kali mengenalkannya pada karya-karya Scorsese dan Robert De Niro, yang menanamkan standar tinggi dalam berakting.
"Saya sangat fokus pada apa yang saya lakukan sebagai aktor. (Jika) Anda memainkan karakter-karakter ini, Anda harus masuk ke dalam relung jiwa mereka sedalam mungkin," ujar DiCaprio.
Namun, ada satu penyesalan kecil yang ia rasakan sepanjang kariernya. Meski tak tertarik duduk di kursi sutradara, Dicaprio berharap bisa lebih sering "mengintip" kerja sutradara saat proses produksi berlangsung.
"Saya ingin sekali menjadi seorang voyeur untuk menyaksikan apa yang Anda (Scorsese) lakukan di belakang kamera. Jika diingat kembali, saya mau lebih sering melihat proses di belakang kamera," katanya.
3. Spill persiapan untuk membuat film What Happens at Night

Dalam sesi yang sama, DiCaprio juga membocorkan proses kerja intens yang selama ini dijalani bersama Scorsese. Alih-alih terburu-buru masuk tahap syuting, keduanya dikenal menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk berdiskusi dan memperdebatkan pendekatan cerita.
"Itu sudah jadi proses kami, berdebat selama berbulan-bulan sebelumnya. Ada banyak pertanyaan, dan seringkali (kita) jadi devil’s advocate agar bisa dapat pendekatan yang tidak lazim," jelasnya.
Metode ini kembali mereka terapkan dalam proyek kolaborasi ketujuh, yang berjudul What Happens at Night. Film bergenre psychological thriller tersebut akan mempertemukan DiCaprio dengan aktris pemenang Oscar, Jennifer Lawrence.
What Happens at Night mengisahkan pasutri asal Amerika yang melakukan perjalanan ke sebuah kota tak bernama di Eropa yang bersalju demi mengadopsi bayi, di tengah kondisi sang istri yang menderita kanker stadium akhir.



















