Lirik Lagu Ladies Night di Ebony - Slank

Aku datang ke Ebony
Bawa segudang problema
Yang telah lama bersarang di hati
Penuh isi kepala

Coba hilangkan benak
Yang semakin menghitam
Yang telah lama menyerang otakku
Yang kini retak

Penuh kepulan asap ruang semakin sesak
Aroma arak sengat hidungku
Panaskan darahku
Penuh gadis-gadis muda
Dengan tawa yang manja
Bergoyang-goyang gaya menantang
Debarkan jantungku

Otakku benak hitamku
Yang t'lah retak kini terasa pecah!

Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)
Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)

Musik semakin keras, lagu semakin panas
Teriak orang semakin keras, suasana makin panas
Kuping serasa pecah, mata serasa buta
Tubuhku goyah, tubuhku lemas
Jiwaku melayang

Otakku benak hitamku
Yang t'lah gelap kini semakin gelap

Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)
Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)

Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)
Aku bingung
Saat Ladies Night di Ebony (di Ebony)
Aku bingung (aku bingung)
Ladies Night di Ebony (di Ebony)
Aku bingung (aku bingung)
Ladies Night di Ebony

Lewat lagu ini, Slank seperti menggambarkan kehidupan malam di sebuah lokalisasi. Seorang pemuda datang untuk menghilangkan kejenuhan, namun justru bingung dengan apa yang dirasakan di tempat tersebut.

Lirik lagu "Ladies Night di Ebony" ditulis dengan lugas, seperti halnya gaya khas pada lagu-lagu Slank lainnya, yang kemudian menjadi ciri khas band ini. Alunan instrumen musik juga mengalun dengan energik dengan nuansa hard rock yang kental. Suara vokal Kaka dengan lengkingan yang khas menjadi kian menawan.

Album Suit-Suit... He-He (Gadis Sexy) dikerjakan Slank bersama Boedi Soesatio sebagai produser di bawah label Proyek Q. Slank mengenalkan musik hard rock dan blues di tengah selera musik saat itu yang dipenuhi band melayu dan solois pop.

Meski anti mainstream Slank bisa membuktikan bahwa musik mereka bisa diterima masyarakat Indonesia. Dibuktikan dengan larisnya penjualan album perdana tersebut.

Formasi personel Slank saat itu adalah Kaka sebagai vokal, Bimbim pada drum, Bongky pada bass, Pay memegang gitar, dan Indra di belakang keyboard. Sayangnya formasi ini tidak bertahan sebab banyaknya konflik internal.