3 Film Drama Religi Adaptasi Hanung Bramantyo, Kerap Kontroversial

Terbaru ada film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Hanung Bramantyo kembali menggarap film drama religi terbarunya yang bertajuk Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Film terbaru yang merupakan kolaborasi antara MVP Pictures dan Dapur Film ini diangkat dari novel berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan.

Tak hanya Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Hanung memang dikenal sebagai salah satu sutradara tanah air yang kerap menggarap film-film adaptasi dari novel. Kerap menjadi film kontroversial, berikut tiga film drama religi adaptasi garapan Hanung Bramantyo.

Baca Juga: 10 Film yang Diarahkan Hanung Bramantyo di Netflix, Terbaru Trinil!

1. Ayat-Ayat Cinta (2008)

3 Film Drama Religi Adaptasi Hanung Bramantyo, Kerap Kontroversialfilm Ayat-Ayat Cinta (dok. MD Pictures/Ayat-Ayat Cinta)

Film drama religi adaptasi pertama dari Hanung Bramantyo adalah Ayat-Ayat Cinta. Film yang suskes menjadi box office pada tahun 2008 silam ini diangkat dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy. Ayat-Ayat Cinta bercerita tentang sosok Fahri bin Abdillah (Fedi Nuril) mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan untuk gelar master di Universitas Al-Azhar, Kairo.

Selain menjadi seorang mahasiswa, Fahri juga jadi penerjemah buku-buku agama. Semua yang diimpikan Fahri sudah dijalani kecuali menikah. Sebagai laki-laki religius, dia tak mengenal istilah pacaran sebelum menikah. Perempuan yang dekat dengannya pun terbilang sangat sedikit, yakni ibunya, neneknya, serta adik-adik perempuannya.

Namun, setelah hijrah ke Mesir untuk menempuh pendidikan, hal itu berubah. Fahri menjadi dekat dengan gadis cantik bernama Maria Girgis (Carissa Putri), tetangga flatnya yang menganut agama Kristen. Meski demikian, Maria ini sangat mengagumi Al-Qur'an. Bahkan dia sampai hafal surat Maryam, yang sempat ia lafalkan di hadapan Fahri. Mereka berdua cukup sering berinteraksi.

Suatu hari, Fahri bertemu dengan wanita bercadar yang bernama Aisyah (Rianti Cartwright). Mereka dipertemukan di metro, ketika Fahri membela agama Islam dari tuduhan kaku dan kolot. Aisyah juga langsung jatuh cinta terhadap Fahri sejak saat itu. Bisakah cinta Fahri dan Aisyah bersatu?

2. Perempuan Berkalung Sorban (2009)

3 Film Drama Religi Adaptasi Hanung Bramantyo, Kerap Kontroversialfilm Perempuan Berkalung Sorban (dok. Dapur Film/Perempuan Berkalung Sorban)

Setahun setelahnya, Hanung kembali menggarap film drama religi yang diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy. Berjudul Perempuan Berkalung Sorban, film ini mengikuti kisah perjuangan Annisa (Revalina S. Temat). Annisa adalah keturunan keluarga kyai yang lahir dan menghabiskan masa hidupnya di dalam lingkungan pondok pesantren Al Huda. Ayahnya adalah Kyai Hannan (Joshua Pandelaki), pemimpin pondok pesantren.

Dalam pesantren, ia diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki. Hal itu membuat Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), yang selalu menemani, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa.

Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Suatu hari, Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin adalah laki-laki berperangai kasar dan ringan tangan.

Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.

Baca Juga: 9 Film Religi Hanung Bramantyo, Banyak Mengandung Kritik Sosial

3. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2024)

3 Film Drama Religi Adaptasi Hanung Bramantyo, Kerap Kontroversialfilm Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (dok. MVP Pictures/Tuhan, Izinkan Aku Berdosa)

Selang 15 tahun kemudian, Hanung kembali mengadaptasi novel drama religi untuk diangkat menjadi sebuah film. Kali ini, ada Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang diadaptasi dari novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan. Film yang tayang pada 22 Mei 2024 ini mengangkat isu pelecehan seksual.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa berkisah tentang Kiran (Aghniny Haque), perempuan yang gigih dalam melakukan dakwah dan mengamalkan prinsip-prinsip Islam di kehidupannya. Ia berjuang untuk mengadvokasi sistem khilafah yang diyakininya sesuai dengan ajaran Islam. Di sisi lain, Kiran merasa bersalah atas keadaan keluarganya yang hidup dalam keterbatasan dan serba kekurangan.

Dengan kondisinya tersebut, Kiran tetap istiqomah dan berusaha untuk melakukan dakwah sambil berbakti kepada orang tuanya. Suatu hari, ayahnya jatuh sakit, membuat perjalanan hidupnya mulai semakin tidak mulus dan penuh kesulitan. Kiran pun terjebak dalam lingkaran orang-orang yang menyalahgunakan agama untuk kejahatan.

Seorang ulama terkemuka kemudian menawari Kiran untuk menikah dengannya dan menjamin kehidupan yang layak. Terdorong oleh kesulitan ekonomi, Kiran akhirnya menerima tawaran tersebut. Namun, Kiran menemukan bahwa ulama tersebut sudah memiliki dua istri lain yang sah secara hukum. Peristiwa ini pun mengubah hidup Kiran secara drastis.

Film drama religi adaptasi garapan Hanung Bramantyo memang kerap kali menghadirkan kontroversi. Meski begitu, film-film Hanung tetap banyak dinantikan oleh para penonton. Termasuk film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang juga membuat penasaran dan cukup dinantikan penayangannya. Siapa yang sudah tidak sabar juga, nih?

Baca Juga: 7 Film dan Series Remake Hanung Bramantyo, Indonesia hingga Korea

Lulu SARIFAH Photo Verified Writer Lulu SARIFAH

Just survive somehow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya