Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makna dan Fakta Lagu Sang Pianis Hujan JKT48, Titik Bangkit Shani

Shani eks JKT48 (x.com/officialjkt48)
Shani eks JKT48 (x.com/officialjkt48)

Shani Indira kini sudah resmi bukan bagian dari JKT48 lagi setelah melangsungkan pertunjukan teater kelulusan pada tanggal 5 Mei 2024. Shani menutup perjalanannya selama 10 tahun dengan memori indah yang dibuatnya bersama member maupun fans.

Pada pertunjukan kelulusannya, Shani menceritakan beberapa pengalaman sedih yang dialaminya selama menjadi member, salah satunya ketika tampil dalam unit song Sang Pianis Hujan. Lagu Sang Pianis Hujan juga sempat Shani bawakan kembali bersama Feni dan Gracia untuk terakhir kalinya di konser kelulusannya pada (27/4/2024). Ketahui lirik, makna, serta fakta dibalik unit song Sang Pianis Hujan yang menjadi momen tak terlupakan bagi Shani Indira melalui artikel ini.

1. Lirik lagu Sang Pianis Hujan JKT48

Sekarang Sang Pianis Hujan
Sedang melantunkan asmara
Di tengah kota pun
Dia mainkan melodi yang sedih

Jemari tetesan air
Menekan window di keyboardnya
Concerto yang hanya untukku

Dengan kata kata lembut
Diputuskan sayonara
Terlalu tiba-tiba

Di pinggiran sofa aku
Hanya duduk dan terdiam
Menggigit kuku jemariku

Ku yakin akan ada yang lebih baik untukmu
Tatapanmu seperti melihat anak kecil
Terulang kembali takdir masa depanku
Yang selalu membuatku takut

Sekarang Sang Pianis Hujan
Mulai bermain dengan pelan
Pernah aku dengar lagu perpisahan dari Chopin

Air mata deras mengalir
Sambil mengusap pipi ini
Di dalam dadaku BGM

Saat kau memunggungiku
Dan mulai bersikap dingin
Itu tanda menyerah

Dirimu yang telah dewasa
Selalu dengan senyuman
Hanya meyakinkanku saja

Walaupun kau bilang bahwa dirimu lah yang salah
Cinta seharusnya antara kita berdua
Harus bagaimana di saat seperti ini?
Pada pengalaman yang pertama

Sekarang Sang Pianis Hujan
Sedang melantunkan asmara
Di tengah kota pun
Dia mainkan melodi yang sedih

Jemari tetesan air
Menekan window di keyboardnya
Concerto yang hanya untukku

Sekarang Sang Pianis Hujan
Mulai bermain dengan pelan
Pernah aku dengar lagu perpisahan dari Chopin

Air mata deras mengalir
Sambil mengusap pipi ini
Di dalam dadaku BGM
Mainkanlah lagu yang lain

2. Makna lagu Sang Pianis Hujan JKT48

Shani eks JKT48 (x.com/officialjkt48)
Shani eks JKT48 (x.com/officialjkt48)

Lagu Sang Pianis Hujan menceritakan tentang seorang perempuan yang baru saja merasakan pengalaman pertama putus dengan pacarnya dan membuatnya duduk terdiam di sofa sambil menggigit kuku jemari sebagai upaya untuk menahan rasa sedihnya. Perempuan ini meyakinkan dirinya untuk tegar dan percaya bahwa akan ada perempuan yang lebih baik untuk mantan pacarnya. Perempuan ini sadar bahwa keduanya memang sudah tidak bisa melanjutkan hubungan lagi.

Perempuan ini merasa bahwa pacarnya adalah sosok yang dewasa, sedangkan dirinya sendiri masih seperti anak kecil. Sikap dingin yang ditunjukkan oleh cowok tersebut membuat perempuan tersebut sadar bahwa itu adalah tanda bahwa mantan pacarnya sudah menyerah menjalani hubungan dengannya. Cowok tersebut tersenyum dan meyakinkan bahwa semua ini adalah kesalahannya, tetapi perempuan ini tahu bahwa cinta seharusnya menjadi tanggung jawab dari 2 pihak.

Perempuan ini kemudian melihat seorang pianis di tengah kota yang sedang hujan memainkan melodi sedih lagu perpisahan dari Frederic Chopin, seorang komposer musik klasik, yang sudah pernah dia dengar sebelumnya. Pemandangan tersebut bak menjadi konser khusus bagi perempuan yang sedang patah hati dan membuat tangisannya semakin deras. Sambil mengusap pipi, BGM atau background music dalam hati perempuan ini sebenarnya sedang memainkan lagu lain supaya tidak larut dalam kesedihan.

3. Fanchant di lagu Sang Pianis Hujan sempat membuat Shani merasa terpuruk

Gracia, Shani, dan Feni JKT48 (x.com/williamputomo)
Gracia, Shani, dan Feni JKT48 (x.com/williamputomo)

Di hari kelulusannya pada (5/5/2024), Shani menceritakan salah satu pengalaman pahit yang masih terekam jelas dalam benaknya meski telah berlalu bertahun-tahun lamanya. Saat berada di Team T, Shani sebenarnya berada di posisi blocking nomor 3, tetapi pihak manajemen juga menjadikannya member cadangan apabila member posisi 1 dan 2 berhalangan hadir. Shani yang mulanya mendapat unit song Ajak Aku Pergi Menuju Wimbledon ternyata mengalami pengalaman kurang mengenakan ketika harus tampil dalam unit song Sang Pianis Hujan di setlist Sambil Menggandeng Erat Tanganku Team T.

Center asli dari unit song Sang Pianis Hujan adalah Andela Yuwono yang merupakan center Team T kala itu, tetapi Andela tidak bertahan lama di JKT48 dan posisinya dalam lagu tersebut digantikan oleh Shani. Fanchant atau seruan yang diteriakan fans ketika melihat idolanya tampil di atas panggung adalah hal yang sangat lumrah di dunia idol untuk memberikan semangat dan memeriahkan suasana. Sayangnya, ketika Shani tampil dalam unit song Sang Pianis Hujan, fans justru malah memanggil nama Andela yang bahkan sudah tidak ada di JKT48 lagi.

Kejadian itu tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, tetapi berbulan-bulan dan membuat Shani merasa malu, sedih, dibanding-bandingkan, diremehkan, serta percaya dirinya tidak stabil. Shani berusaha keras setiap harinya untuk memikirkan freestyle yang akan ditampilkannya pada pertengahan lagu supaya memberikan variasi dan membuat penggemar tidak bosan. Shani sampai membawa stand mic ke backstage, padahal sebenarnya tidak boleh, demi bisa berlatih di depan kaca sebelum tampil di hadapan fans.

Seorang staf juga memberikan dukungan kepada Shani terkait insiden tersebut dengan berkata, "Ame no Pianist emang bukan lagu kamu, tapi kamu yang menyempurnakannya." Kalimat tersebut menjadi penyemangat bagi Shani hingga dirinya bisa kembali percaya diri membawakan lagu Sang Pianis Hujan dengan versi dirinya sendiri. Melalui cerita yang disampaikan di hari kelulusannya, fakta ini membuat beberapa penggemar merasa bersalah karena tidak pernah tahu isi hati Shani selama bertahun-tahun terkait hal tersebut.

Shani sudah bertahun-tahun memendam rasa sakit tersebut demi menjaga perasaan dari banyak pihak. Meski harus mengalami pengalaman pahit, Sang Pianis Hujan menjadi pelajaran berharga bagi Shani untuk bisa lebih percaya diri dan bersinar seperti sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us