Bedah Set Creative Agency dan Meja Kerja Gema di Tinggal Meninggal

Surabaya, IDN Times - Bukan hanya sinematografi yang menjadi daya tarik di film Tinggal Meninggal (2025), tapi desain produksinya juga. Pertanyaan saya kepada Daniel Galang P., Art Director film ini adalah, 'Bagaimana sih konsep desain produksi film Tinggal Meninggal (2025) secara keseluruhan.' Menurut Daniel, konsep art dan desain produksi film ini adalah realis, serta bikin penonton nyaman.
"Mau ngejar realis saja, sama kehidupan sehari-hari yang ada. Tapi emang gimana, biar penonton itu berasa lebih nyaman aja gitu ada di dalam hidupnya Gema. Kayak dari kamar, rumah, sama set kantor yang lain, sengaja dibuat. Karena biar rasanya itu emang ada di dalam film itu sendiri," ungkapnya kepada IDN Times pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Bagaimana sih proses pembuatan kantor creative agency Gema yang dibuat dari nol? Selain itu, apa konsep di balik meja kerja Gema? Simak selengkapnya #COD (Cerita Orang Dalam) bersama Daniel Galang, Art Director film Tinggal Meninggal (2025) berikut ini.
1. Kantin di basemen kantor Gema cuma di-dressing aja

Tidak semua set di kantor creative agency Gema dibuat dari nol, lho. Salah satunya adalah kantin di basemen kantor yang di-dressing dengan warna-warna dominan biru dan hijau.
"Oh, kalau kantin sih gak sebenarnya. Kalau kantin kita dressing aja sebenarnya. Kayak dari beberapa lokasi, yang mana nih dipilih?" ujar Daniel Galang yang hari itu memakai kaos berwarna hitam.
Tantangan utama untuk set kantin ini adalah menemukan lokasi yang cocok. Ia melanjutkan, "Ceritanya emang ini kantin-kantin basemen di kantor, ya kantor-kantor gedung gitu. Gue rasa yang cocok buat di-dressing (lokasinya) adalah kantin itu. Dan (kita) bikin kantin Gema di situ."
2. Kantor ceative agency Imajinari Creative di-build dari nol

Sementara itu, kantor creative agency tempat Gema bekerja dibangun dari nol di sebuah studio. Meski buatan, tapi terasa nyata dan kesan nyaman, kreatif, serta Gen Z bisa tersampaikan kepada penonton.
"Kalau kantor kita emang benar-benar build dari nol gitu. Kemarin itu build dari nol banget dan itu di studio build-nya gitu," ujarnya yang membuat saya mengangguk kagum karena creative agency tersebut terasa real, seperti kantor sungguhan.
Alasan khusus set creative agency Imajinari Creative dibangun dari nol agar syutingnya bisa lebih fleksibel. Selain itu, juga mempermudah tim produksi untuk menentukan blocking pemain.
"Kenapa di-build dari nol? Kantor itu cukup banyak adegannya, scene-nya banyak. Dan kayak, buat syuting kerja lebih fleksibel. Terus kita bisa bangun karakter kantor itu sendiri. Emang berhubungan soal blocking (hingga) rasa karakter yang ada di kantornya," tambah Daniel.
3. Desain meja Gema dibuat sederhana dan menggambarkan sosoknya yang introvert

Saya juga penasaran dengan desain meja kerja Gema di kantor. Ternyata, di antara karakter yang ada, meja Gema itu paling simple. Hal itu dikarenakan Gema adalah anak baru dan personalnya sedikit freak.
"Sebenarnya meja Gema yang paling simple, paling sederhana banget dari pada yang lain. Kalau kita lihat detail, Gema itu orang yang baru. Orang baru di kantor itu dan emang personalnya agak freak gitu," ujar Daniel sembari mengingat momen saat syuting.
Desain meja Gema juga dibuat serealis dan sesederhana mungkin. Aspek terpenting dari meja Gema adalah Ninja Cat, mainan kesayangan karakter yang diperankan oleh Omara Esteghlal.
"Gema orang yang agak tertutup, agak introvret gitu. Yang bisa dia bawa ke kantor cuma mainannya dia dari kecil, si Ninja Cat itu. Sisanya kita coba bikin serealis mungkin dan sesederhana mungkin," tuturnya.
4. Gak ada desain meja yang sulit dibikin, karena brief-nya sudah jelas

Di sisi lain, menurut Daniel tidak ada desain meja yang sulit. Justru ia mengaku senang bisa bekerja sama dengan Sutradara Kristo Immanuel dan DOP Dimas Bagus untuk menciptakan konsep meja geng kantor Gema.
"Ngerjainnya itu fun banget ya bareng sama sutradara dan DOP. Jadi kayak rasa sulitnya itu solutif aja," jelas Daniel yang tersenyum.
Terlebih lagi, referensi yang disiapkan untuk konsep meja-meja mereka juga sangat jelas. Ia menambahkan, "Karena kita cukup jelas mau bikin kayak apa, setiap karakternya jelas."
5. Di antara semua meja, punya Adriana yang paling Daniel suka

Ketika ditanya konsep meja kerja siapa yang paling Daniel suka, ia memilih Adriana. Alasannya karena Art Director Quarantine Tales (2020) ini juga suka ngopi seperti karakter yang diperankan Shindy Huang itu.
"Mejanya Adriana, karena saya suka ngopi gitu. Gitu aja sih, Adriana sebenarnya," jawab Daniel dengan suara yang lebih tinggi satu oktaf tanda excited.
Saat mendesain meja Adriana, Daniel mengaku lebih effort, karena sebagai pecinta kopi, ia ingin menyajikan konsep yang lebih detail. Bahkan Daniel sampai memikirkan jenis coffee beans apa yang mungkin disukai Adriana.
"Kayak ada rasa lebih effort dikit lah, kalau saya sendiri buat di meja Adriana. Karena suka kopi saya, (makanya) harusnya kayak ada coffee beads ini. Coffee beans-nya yang ini Adriana sukanya," lanjutnya yang semakin bersemangat.
Menghadirkan konsep realis, gak heran kalau penonton merasakan kedekatan saat melihat visual dari film Tinggal Meninggal (2025). Ketika Daniel bertanya bagaimana pendapat saya soal kantor creative agency Gema, saya berkata, "Berasa real. Terus ngelihatnya itu nyaman."